Blognya si Ambu

Monday, November 21, 2005

Harry Potter dan Die Groner

Udah lama nggak ngapdet ya? Hehe, males ..

Kemaren ngikutin acara nikahnya adik sepupu. Percakapan ini terjadi seminggu sebelumnya, saat rapat panitia terakhir:

Ambu: Jadi tanggal 20, ya Iin?
Iin-Calon-Mempelai-Perempuan: Iya dong (mata berbinar-binar)
Ambu: Tapi tgl 18 itu film Harry Potter udah mulai main (waktu itu nggak tahu bahwa akan mulai main tgl 16). Dan hari Minggu yang terdekat itu ya, tgl 20.
Iin: Wah! Hm… (mikir)
Ambu: Dan Minggu selanjutnya, tgl 27, Ambu mesti menghadiri acara nikah atasan Abah. Ambu nonton kapan atuh ya?
Iin: Hm, Iin kan nikahnya jam 9? Jam 10 kan ada matine?
Bi Eyi-Ibunya-Calon-Mempelai: *memandang dengan tajam pada Ambu dan Iin*
Iin-dengan-cueknya: Atau, acara Iin kan selesainya jam 2? Jam main berikutnya kan jam 3? Jadi Iin bisa ikut…
Ambu: *merasa hawa menjadi sangat panas, dan memandang berkeliling, dan mendapat bahwa semua anggota rapat memasang wajah sangar sambil melotot pada Ambu*

Hihihi..

Nggak deng, itu cuma hiperbolis aja…

Dan malem sehabis HPI/IHP Bandung NonBar (Jumat kemaren) Joan SPS: Severus Snape-nya cuma sedikit..

Kubales: Ya, abis ini kan "Film Harry Potter" bukan "Film Severus Snape". Hihi...

*****

Baca artikel ini: “Die Groner”, Penyelamat Burung.

Nyelekit banget. Di negara lain, anak-anak sekolahnya diliburkan setengah hari khusus untuk memunguti anak-anak burung yang jatuh karena hawa dingin yang mendadak menyergap. Anak-anak burung itu dalam perjalanan ke Selatan, tetapi karena musim gugur/musim dingin datang lebih awal, anak-anak burung itu belum cukup kuat untuk perjalanan ke daerah yang lebih panas.

Anak-anak sekolah diliburkan untuk memunguti anak-anak burung itu, memelihara mereka di rumah yang sudah diberi penghangat, atau mengumpulkan anak-anak burung itu di suatu tempat yang sudah diberi penghangat. Dua-tiga minggu saat anak-anak burung itu kuat, mereka mengumpulkannya, dan akan ada transportasi darat bahkan sampai transport udara, ke daerah yang lebih hangat.

Bayangkan di negara kita. Burung pipit yang tidak masuk dalam hewan dilindungi, ditangkapi, dijual di TK-TK atau SD-SD. Besoknya pasti mati. Anak-anak kita jadinya dididik untuk menyiksa binatang.

Untung saja anak-anakku sudah Ambu bilangin sejak dulu, tidak ada yang boleh beli binatang dari penjual seperti itu. Kalau mau beli binatang, beli dari penjual yang profesional. Untung saja mereka nurut…

4 Comments:

  • jadi inget, pas malam seserahanku dulu, pas midnite film LoTR!! :P

    By Blogger Aranolein, at 1:33 AM  

  • aduh aduh..
    no comment deh Mbu..
    di sini juga lagi demam HarPot
    tapi gak segitunya kayak di Jkt ya..
    Bioskop2 juga lengang, gak pake ngantri2.. eh di sana ngantri gak siy?

    By Blogger BundaZidan&Syifa, at 8:16 AM  

  • To Anne
    Yang ngasih seserahannya Viggo? *kabur*
    Hihi..

    To Inong
    Walah, Ambu nontonnya di Singapur aja ya? Abis itu makan Tulang Merah, hehe. Di sini (Bandung) ada yang ngantri dari pagi, dapetnya malem...

    By Blogger ambudaff, at 1:32 PM  

  • Ambu, ralat. Saya SPS-nya pas masih nonton, hihihi!

    By Anonymous Anonymous, at 11:17 PM  

Post a Comment

<< Home