Blognya si Ambu

Friday, July 08, 2005

HBP, Misteri Pedang Skinheald, Teror Kancing..

Hehe, dari kemarin kerjanya ngepost lomba melulu, wikikik..

Kemarin Abah sibuk berat. Soalnya ada SMPB. Jadi anak-anak main di rumah aja.. Tapi setelah ini, Abah bikin rencana main. Ke Cirebon, yuk! Ya, ayuk aja! .. Empal Gentong, Nasi Jamblang, ssrrlplp.... yummy..

Nah, rencananya Abah mau berangkat tanggal 15. Tidur di Cirebon, trus tgl 17-nya ke Majalengka, menghadiri pernikahan asistennya di kampus. Langsung pulang, karena anak-anak masuk pagi tgl 18-nya (sebenarnya tgl 16 juga udah masuk, tapi suka dilewat sama anak-anak. Assalam memang suka begitu, masuk liburan justru hari Sabtu...)

Tapi, Ambu baru nyadar. Tanggal 16 itu kan HP & HBP terbit! Lha, jadi Ambu baru bisa ngambil buku tanggal 18. Hiks .. hiks..

*******

Dulu waktu Eragon terbit, terkagum-kagum. Itu ditulis oleh Christopher Paolini saat dia berumur 15 tahun. Diterbitkan dulu sama perusahaan bapaknya, terus ketemu sama Knopff, dan diterbitkan di Random. Sekarang Chris sudah berusia .. 21 apa 22, dan baru akan menerbitkan Eldest 23 Agustus nanti.

Tapi Ataka baru berusia 13 nanti tanggal 24! Image hosted by Photobucket.com Dan sudah menerbitkan Misteri Pedang Skinheald Image hosted by Photobucket.com dan Misteri Pembunuhan Penggemar Harry Potter!! Kalau yang menerbitkan cerita sehari-hari, memang sudah banyak. Dari DAR!Mizan aja udah berapa terbitan ’Kecil-kecil Punya Karya’. Tetapi halamannya terbatas, hurufnya besar-besar, ilustrasi juga banyak. Serta ceritanya berkisar pada cerita sehari-hari

Sedang Ataka ini menerbitkan cerita fantasi, dengan ketebalan yang lumayan, 190 hal (di katalognya ditulis 176, mungkin dikurangi halaman berilustrasi). Dan kalau melihat tampangnya, tampang anak-anak biasa yang masih berlarian mengejar layangan, hehe.. sori, Aka.. Namanya aja salah melulu, Ata-lagi-Ata-lagi...

Ayo anak-anak, yang pada mau menulis! Dan juga ini menggebrag para dewasa yang katanya mau menulis cerita fantasi, masa kalah sama anak kecil? *meliihat bayangan sendiri di cermin, hihi..*

*******

Karena Abah lagi sibuk di SPMB, maka anak-anak main saja di rumah. Sebelumnya sudah ke toko buku, jadi lumayan, ditemani buku-buku.

Devina melihat pada buku yang terkumpul di tanganku. ”Mbu, kok belinya buku anak-anak?” keningnya berkerut melihat ’Trio Ucul dan Teror Kancing’ di tanganku.

”Eh, ini rame, lho!” kataku terpengaruh sama promosinya Tria. Hehe..

”Tapi, belinya pakai uang Ambu, ya? Teteh nggak mau beli yang kaya’ gitu,” katanya sambil berjalan mencari buku lain. Anak-anak yang di SD memang baru dibagi uang tabungan barengan dengan rapornya. Trus Devina dan Diva mau beli buku cerita dengan uang mereka sendiri. Jadi, nggak mau rugi, lho, nggak mau beli Trio Ucul pakai uang sendiri. Dasar, ogi lu .. hehe

Ternyata setelah di rumah, coba apa? Setumpukan buku yang mereka pilih itu udah dicuekin setelah sekali dibaca. Trio Ucul yang mereka gilir, setelah Devina, Diva, trus keponakanku yang lagi nginep, Nanda. Abis deh, itu buku-buku jadi kucel...

Devina malah dengan gayanya mengeluarkan pianika, untuk memainkan ”Kancing Oh Kancing”. Tapi, dasar memang tidak ada bakat musikus dalam keluarga, kami tidak tahu bagaimana bedanya memainkan 5 4 5 4 dan 5 4 . 5. jadinya memainkannya asal saja. Oh Ucup, oh Ucup.... eh, maksudku Oh Devina, ..oh Devina..

*******

0 Comments:

Post a Comment

<< Home