Hari Dewi Sartika
Posting ini dimuat tanggal 3 Desember, kalau-kalau Ambu tidak bisa OL tanggal 4…
Masih banyak orang yang tidak tahu bahwa tanggal 4 Desember adalah Hari Dewi Sartika. Jangankan orang non-Sunda, orang Sunda saja tidak tahu.
Padahal jasanya besar. Kalau boleh Ambu bilang, lebih besar jasanya dari RA Kartini. Kartini bisa ‘harum namanya’ karena tulisan-tulisannya yang berupa surat, dipublikasikan. Maka setiap orang bisa membacanya.
Sedang Dewi Sartika, tidak. Tanpa ribut-ribut, ia membangun Sakola Istri yang kemudian berganti nama menjadi Sakola Kaoetamaan Istri.
Prof. Dr. Viviane Sukanda-Tessier, peneliti Prancis yang pernah membuat monografi tentang Dewi Sartika, juga menilai ketokohan Dewi Sartika sebagai pejuang emansipasi perempuan, semestinya mendapat tempat yang lebih layak di negeri ini.
Menurut Viviane, perjuangan Dewi Sartika tidak sekadar menyatakan membenci pergundikan, larangan perempuan untuk memperoleh pendidikan, dan anggapan perempuan hanya barang pemuas. "Tetapi, ia juga bersikap konsisten dengan tidak menjadi istri muda atau selir, serta mendirikan sekolah bagi kaum perempuan dan menjadi guru di sana," ungkapnya.
Baca juga di sini, dan di sini, dan mungkin nanti Ambu edit dengan berita koran besok…
Masih banyak orang yang tidak tahu bahwa tanggal 4 Desember adalah Hari Dewi Sartika. Jangankan orang non-Sunda, orang Sunda saja tidak tahu.
Padahal jasanya besar. Kalau boleh Ambu bilang, lebih besar jasanya dari RA Kartini. Kartini bisa ‘harum namanya’ karena tulisan-tulisannya yang berupa surat, dipublikasikan. Maka setiap orang bisa membacanya.
Sedang Dewi Sartika, tidak. Tanpa ribut-ribut, ia membangun Sakola Istri yang kemudian berganti nama menjadi Sakola Kaoetamaan Istri.
Prof. Dr. Viviane Sukanda-Tessier, peneliti Prancis yang pernah membuat monografi tentang Dewi Sartika, juga menilai ketokohan Dewi Sartika sebagai pejuang emansipasi perempuan, semestinya mendapat tempat yang lebih layak di negeri ini.
Menurut Viviane, perjuangan Dewi Sartika tidak sekadar menyatakan membenci pergundikan, larangan perempuan untuk memperoleh pendidikan, dan anggapan perempuan hanya barang pemuas. "Tetapi, ia juga bersikap konsisten dengan tidak menjadi istri muda atau selir, serta mendirikan sekolah bagi kaum perempuan dan menjadi guru di sana," ungkapnya.
Baca juga di sini, dan di sini, dan mungkin nanti Ambu edit dengan berita koran besok…
2 Comments:
mbu, saya tau kok, tgl 4 desember tu hari Dewi Sartika. tapi pas tgl 4 des kmrn, emang klupaan.. bener kata ambu, Dewi Sartika ga kalah dari Kartini. malah lebih hebat karena sementara Kartini belum sempat mewujudkan cita2nya bikin sekolah, ibu Dewi udah bikin Kautamaan Istri.
By Anonymous, at 8:03 PM
yoi
By Fransisca Natalia Damayanti, at 12:06 PM
Post a Comment
<< Home