Kematian hanyalah...
Joanie nanya, itu nama kucing Harry, James, dan Lily, mengingatkan dia pada siapa ya?
Hihi.
Itu karena yang ngasih nama Devina. Kalau Ambu yang ngasih nama, pasti Severus, Remus, dan Molly, ^_^
Eh, trus Joanie bilang, temennya Micha ada yang namanya Remus, tapi bukan werewolf, dan bukan serigala, hihi. Tanyain dong, Jo, suka makan coklat nggak setelah ngusir Dementor? Udah punya cewek blum? Ceweknya rambutnya suka berubah warna nggak? Hihi..
*****
Eh, lupa! Pemenang Lomba Menulis Cerita Anak Blogfam udah diumumkan, hihi, sampai lupa begini. Trus, ada juga ulasannya di sini.
*****
Mengenai soal kematian, terutama dalam fiksi.
Ehm, Ambu baru abis baca Brilliance of the Moon, hehe..
Terutama dengan reaksi temen-temen di HPI, di milis IHP dan beberapa milis/forum lainnya tentang Dumbledore-Snape. Rata-rata (terutama mereka yang berusia muda) menganggap Snape itu kejam, dan evil (‘evil’ is a strong word, kata Hermione juga).
Tapi dengan pemikiran yang dipenuhi oleh Takeo dan Shigeru, kematian terasa lebih ringan. Kematian hanyalah petualangan besar berikutnya, kata Dumbledore. Dan yang terbayang, kematian bagi Snape menjadi ‘tugas’, bukan suatu kejahatan.
Dan bila ada ramalan tentangnya, bukanlah suatu hal yang harus dihindari. Ingat, ramalan tentang kematian Firaun? Itu membuatnya membunuh semua anak laki-laki di negaranya.
Apakah Takeo berbuat demikian? Ingat ramalannya, dia akan mengalami empat kali kemenangan, sekali kekalahan, dan dia akan dibunuh oleh anaknya sendiri.
Dengan ringan Takeo mengatakan:
…Aku sering berpikir lama tentang ramalan itu dan menyimpulkan bahwa bila ini memang takdirku, aku tak akan bisa menghindar, dan bila bukan—karena ramalan sama seperti doa, akan terpenuhi dengan cara yang tak terduga—maka semakin sedikit upayaku menghindarinya semakin baik Dan aku tak bisa menyangkal, saat penyakit yang menggerogoti tubuhku semakin parah dan saat aku ingat bagaimana aku telah mencabut nyawa ayah angkat, pamanku, Shigeru dengan kematian yang cepat dan terhormat sebagai ksatria, menghapus hinaan dan rasa malu yang dialaminya di bawah kekuasaan Iida Sadamu, pikiranku kerap hinggap di benakku, bahwa putraku yang akan membebaskanku, bahwa kematian di tangannya akan kusambut dengan terbuka.
[Liam Hearn, Tales of Otori: Brilliance of the Moon, 437-438]
Kematian yang cepat itu merupakan anugrah, dan karenanya kematian oleh anaknya sendiri, bukanlah sesuatu yang harus dihindari. Apalgi kalau kematiannya merupakan kematian yang membebaskan.
Pikiran seperti itu yang ada di benakku, sehingga kematian Dumbledore oleh Snape bukanlah sebagai kejahatan, melainkan sebagai ‘tugas’ seorang mata-mata.
Bingung?
Hehe, nggak lah…
*****
Kemarin Ambu lihat di Good Morning, ada produsen boneka berbusana muslimah. Dulu rasanya pernah liat, produsen luar negeri tapi produknya nggak nyampe di kita. Tapi kalau yang ini, produsennya orang Jakarta.
Ternyata udah ada di internet, liat aja di sini
Harganya katanya 50 ribu – 90 ribu. Tanya, ah, di Bandung bisa dibeli di mana…
*****
Iseng-iseng buka Friendster, yang sudah lama kulupakan, hihi. Ternyata:
* xxxx, 21, married
* xxxxxx, 27, married
* xxxxxx, 23 married
Duuuh, ni orang. Itu yang umurnya 27, dia masih kelas 3 SMU *lirik orang yang dimaksud* kata siapa umurnya 27, dan siapa bilang udah married! Hihi, dasar!
Kalau yang ini lebih jujur:
* xxxxxxxxxxxxx, 21, In A Relationship
dan meski dia nggak pamer, tapi dia tidak mengelak kalau ditanya tentang pasangannya, begitu juga pasangannya, timbal balik…
*****
Hihi.
Itu karena yang ngasih nama Devina. Kalau Ambu yang ngasih nama, pasti Severus, Remus, dan Molly, ^_^
Eh, trus Joanie bilang, temennya Micha ada yang namanya Remus, tapi bukan werewolf, dan bukan serigala, hihi. Tanyain dong, Jo, suka makan coklat nggak setelah ngusir Dementor? Udah punya cewek blum? Ceweknya rambutnya suka berubah warna nggak? Hihi..
*****
Eh, lupa! Pemenang Lomba Menulis Cerita Anak Blogfam udah diumumkan, hihi, sampai lupa begini. Trus, ada juga ulasannya di sini.
*****
Mengenai soal kematian, terutama dalam fiksi.
Ehm, Ambu baru abis baca Brilliance of the Moon, hehe..
Terutama dengan reaksi temen-temen di HPI, di milis IHP dan beberapa milis/forum lainnya tentang Dumbledore-Snape. Rata-rata (terutama mereka yang berusia muda) menganggap Snape itu kejam, dan evil (‘evil’ is a strong word, kata Hermione juga).
Tapi dengan pemikiran yang dipenuhi oleh Takeo dan Shigeru, kematian terasa lebih ringan. Kematian hanyalah petualangan besar berikutnya, kata Dumbledore. Dan yang terbayang, kematian bagi Snape menjadi ‘tugas’, bukan suatu kejahatan.
Dan bila ada ramalan tentangnya, bukanlah suatu hal yang harus dihindari. Ingat, ramalan tentang kematian Firaun? Itu membuatnya membunuh semua anak laki-laki di negaranya.
Apakah Takeo berbuat demikian? Ingat ramalannya, dia akan mengalami empat kali kemenangan, sekali kekalahan, dan dia akan dibunuh oleh anaknya sendiri.
Dengan ringan Takeo mengatakan:
…Aku sering berpikir lama tentang ramalan itu dan menyimpulkan bahwa bila ini memang takdirku, aku tak akan bisa menghindar, dan bila bukan—karena ramalan sama seperti doa, akan terpenuhi dengan cara yang tak terduga—maka semakin sedikit upayaku menghindarinya semakin baik Dan aku tak bisa menyangkal, saat penyakit yang menggerogoti tubuhku semakin parah dan saat aku ingat bagaimana aku telah mencabut nyawa ayah angkat, pamanku, Shigeru dengan kematian yang cepat dan terhormat sebagai ksatria, menghapus hinaan dan rasa malu yang dialaminya di bawah kekuasaan Iida Sadamu, pikiranku kerap hinggap di benakku, bahwa putraku yang akan membebaskanku, bahwa kematian di tangannya akan kusambut dengan terbuka.
[Liam Hearn, Tales of Otori: Brilliance of the Moon, 437-438]
Kematian yang cepat itu merupakan anugrah, dan karenanya kematian oleh anaknya sendiri, bukanlah sesuatu yang harus dihindari. Apalgi kalau kematiannya merupakan kematian yang membebaskan.
Pikiran seperti itu yang ada di benakku, sehingga kematian Dumbledore oleh Snape bukanlah sebagai kejahatan, melainkan sebagai ‘tugas’ seorang mata-mata.
Bingung?
Hehe, nggak lah…
*****
Kemarin Ambu lihat di Good Morning, ada produsen boneka berbusana muslimah. Dulu rasanya pernah liat, produsen luar negeri tapi produknya nggak nyampe di kita. Tapi kalau yang ini, produsennya orang Jakarta.
Ternyata udah ada di internet, liat aja di sini
Harganya katanya 50 ribu – 90 ribu. Tanya, ah, di Bandung bisa dibeli di mana…
*****
Iseng-iseng buka Friendster, yang sudah lama kulupakan, hihi. Ternyata:
* xxxx, 21, married
* xxxxxx, 27, married
* xxxxxx, 23 married
Duuuh, ni orang. Itu yang umurnya 27, dia masih kelas 3 SMU *lirik orang yang dimaksud* kata siapa umurnya 27, dan siapa bilang udah married! Hihi, dasar!
Kalau yang ini lebih jujur:
* xxxxxxxxxxxxx, 21, In A Relationship
dan meski dia nggak pamer, tapi dia tidak mengelak kalau ditanya tentang pasangannya, begitu juga pasangannya, timbal balik…
*****
2 Comments:
referring to entri ambu yang...
"Kalau yang ini lebih jujur:
* xxxxxxxxxxxxx, 21, In A Relationship
dan meski dia nggak pamer, tapi dia tidak mengelak kalau ditanya tentang pasangannya, begitu juga pasangannya, timbal balik…"
siapa itu mbu??? *blink-blink* hehe...
By Myu-chan, at 6:25 PM
soal boneka, ada merek baru juga tuh... di www.bonekasalma.com coba tengok
By Anonymous, at 10:50 AM
Post a Comment
<< Home