Blognya si Ambu

Thursday, February 07, 2008

Supernatural edition :P

Masih tentang episode 3.09.

Pertama, Ruby. Kita tahu kalau Dean tidak suka pada Ruby, pokoknya demon is demon. Tapi di episode ini Ruby menyelamatkan nyawanya.

Ruby bilang kalau ia dulunya manusia. Dari jaman wabah. Wabah manakah?

Ada yang menemukan bahwa Malleus Maleficarum itu nama buku yang menjelaskan bahwa witch itu ada, dan bertanggal tahun 1486, apakah di tahun itu ada wabah?

Lalu, di milis ada yang berteori, apakah Ruby menjual nyawanya pada iblis untuk menyelamatkan nyawa anak(-anak)nya dari wabah? Ingat dengan episode Crossroad Blues, orang terakhir dari kelompok yang menjual nyawanya pada iblis tidak ingin jadi sesuatu yang hebat, ia hanya ingin istrinya selamat. Apakah Ruby juga seperti itu, menjual nyawa pada iblis untuk menyelamatkan nyawa anak(-anak)nya?

Lalu, lebih jauh lagi, apakah dari anak(-anak) ini dilahirkan Mary? Dengan demikian, Ruby adalah leluhur Dean/Sam? Makanya teu-gugur-teu-angin Ruby pengen menyelamatkan Dean dan Sam?

Lalu, apakah kalau seseorang menjadi demon, menjual nyawa, demi kecintaan pada orang lain (istri, anak, saudara) akan terbuka kemungkinan untuk bertahannya unsur ‘being human’ daripada orang yang menjual nyawa demi kepentingan sendiri?

*****

Kedua, Sam. Kita berspekulasi, atas ucapan YED di 2.22 bahwa Sam yang kembali itu bukan 100% Sam. Semakin lama dia semakin ‘tega’.

Tapi di MM ini Sam mengatakan kalau dia tetap dia (ya, mungkin aja dia nggak merasa :P) tapi dia bilang, kalau memang nggak ada jalan lain, bahwa Dean akan pergi, bahwa dia akan meneruskan pekerjaan ini, dia harus ’more like you’. Harus lebih menjadi Dean.

Saat dia bilang gitu, Ambu jadi inget shaven bilang, kalau dia lebih suka Sam di episode-episode awal. Memang, di Season 3 ini Sam jadi lebih keras.

*****

Ketiga, di MM ini, saat Dean terbatuk darah dan kesakitan, Sam langsung mengambil Colt dan pergi dengan Impala secepat dia bisa. Wajahnya dingin dan keras. Kenapa Dean nggak dibawa? Kalau dia dibawa, akan ketahuan saat para witches itu menghentikan spell-nya atau tidak. Kalau dia dibiarkan di kamar, mana Sam bisa tahu apakah mereka memang sudah menghentikan spell-nya? Gimana kalau Sam belum sampai ke rumah para witch dan Dean sudah keburu mati?

Lalu, kok bisa nggak ada (atau nggak ketemu) hex bag-nya? Kalau diasumsikan di kamar itu ada hex bag, bawa aja Dean keluar kamar.

Btw, melihat witch itu mengelilingi tanda dan mengucap mantra, jadi inget Charmed. Boro-boro takut ngeliat witched-nya, malah seneng bisa ngeliat Charmed lagi. Malah si demonnya—Tammi?—kebayangnya salah satu dari Halliwell, Prue gitu? Lupa lagi.

*****

Keempat, sekarang kedua Winchester punya rahasia masing-masing. Sam punya rahasia tentang Mary (Btw, di Home, kok Sam bisa tahu bahwa api yang menyala itu Mary?) yang diperlihatkan padanya oleh YED saat dalam mimpi. Entah benar entah tidak (you know, demon lies!). Dean diberitahu Ruby bahwa tidak ada jalan untuk menghentikan kontraknya, sedang Ruby berkata pada Sam bahwa kemungkinan itu ada.

*****

Lalu, kalau ngeliat kerjaan para witches ini, kalau diterjemahkan ke dalam sinetron, maka judulnya adalah ‘Santet’. Wekekek... Jadi inget ini waktu Tammi ngeluarin jarum dari mulutnya yang berdarah...

Berikutnya, di milis, kita sedang mencoba menerka-nerka siapa kiranya Demon who raise in the West. Robin menerka Voldemort, wekekek! Ada juga yang berspekulasi, bahwa Demon itu akan mengambil wujud Dean, sehingga Jensen harus berperan ganda. Menarik juga :P Tapi Eric Kripke mengatakan, Demon itu akan muncul di ‘Jus in Bello’ yang akan merupakan edisi terakhir di Season 3 ini. Jadi, Malleus Maleficarum, Dream A Little On Dream, Mystery Spot, lalu Jus In Bello.

Shaven, spoiler, di Jus In Bello konon Bella ngambil Colt (er, bukan di Jus In Bello, tapi di Mystery Spot gitu ya?) trus di JIB Dean/Sam mencoba ngambil kembali Colt itu, dan dihadapkan (dilaporin oleh Bella) dengan Hendricsson, that FBI guy. Wekekek, Bellatrix Lestrange bener deh!
*ditakol shaven*

Tapi selama cerita masih berjalan, segalanya masih mungkin berubah. Siapa tahu Ruby punya rencana jahat? Toh dia demon. Siapa tahu Bella punya rencana baik, cuma dia nggak bilang aja. Dan kemungkinan Sam jadi evil masih ada, bahkan kemungkinan Dean jadi evil sekarang juga terbuka, dengan kata Ruby bahwa Hell bisa membuat orang yang masuk dengan menjual nyawa lama kelamaan akan kehilangan unsur ’being human’-nya.

Rame... Kita tunggu aja Season 4.

Baydeway, tadi ngeliat iklan di Kompas gitu apa di PR, sinetron-sinetron yang main di ... SCTV gitu? Judulnya Cinta Fitri Season 2. Wekekek, pakai acara ’Season’ segala, gimana bisa Season, kan stripping? Season mah cuma buat yang seminggu sekali, dodol, kan artinya tayangan itu se-musim, jadi Season. Kalau yang tiap hari, berarti satu season itu harus bisa memenuhi paling tidak jatah seperempat tahun, satu musim di negara subtropik. Kalau di Indonesia, berarti satu Season itu harus memenuhi jatah enam bulan. Hayo! Wekekek .. jadi pengen ketawa terus ngebayanginnya...

*****

Kemudian, ada yang menanyakan, apakah Dean punya suatu kekuatan? Katakanlah, Sam punya vision, bisa memindahkan benda walau hanya pada saat terpaksa. Dean punya apa?

Ambu lebih suka Dean tidak punya kekuatan apa-apa. Kekuatannya adalah pada pengalaman dan kemauan yang keras. Dia sudah bertahun-tahun bekerja berdampingan dengan Dad, bekerja sungguh-sungguh, bukan asal ikut seperti Young Sam, sudah barang tentu pengalamannya segunung. Walau dia terkadang kewalahan juga, seperti dalam Home, sedih juga ngeliat dia ninggalin pesan di voicemail John sambil nyaris nangis.

Tapi, pokoknya begitulah. Kalau dibandingkan, dia itu seperti Sokka. Sokka dikelilingi kakaknya, Katara yang Waterbending, Aang yang Avatar—sebelumnya dia Airbending, Toph yang Earthbending, Zuko yang Firebending. Tapi dia pekerja keras, mikir keras, dan akalnya ada aja. Seperti kata gurunya, master pedang itu, Sokka tidak bisa belajar pedang seperti pendekar lainnya, tapi di mana dia nggak bisa, dia akan mencari jalan lain. Kalau dia tidak bisa membuka pintu, dia akan masuk melalui jendela. That’s Sokka. Dan sifat seperti itu juga Ambu lihat dalam diri Ron. Dan juga akhirnya, pada diri Dean.

Ada yang nebak-nebak, kekuatan Dean, dia pengennya, berbicara dengan benda-benda, dan nanti akhirnya berbicara dengan Impala-nya. Wekekek. Yang kebayang sama Ambu, seperti Momo dan Appa *ditakol*

Yah, udah dulu deh!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home