Sophan, Bang Ali, SK Trimurti...
Hanya dalam hitungan beberapa hari, beberapa bunga bangsa berguguran. Sophan Sophian, Ali Sadikin, SK Trimurti ...
Nyari-nyari lagu Ali Sadikin, nggak ada yang tahu ya? Udah nyari di gugel maupun yahu, cuma keterangan bahwa lagu Selamat Jalan Bang Ali itu diciptakan oleh Melky Goeslaw. Itu lagu waktu Bang Ali selesai masa jabatannya sebagai Gubernur Jakarta. Bang Ali na na na tokoh, selamat jalan bang Ali, nananana nanana... duh jadi lupa lagi teksnya... *nyari-nyari lagi*
Kenapa orang-orang kalau berkunjung ke tempat yang meninggal, jarang ada yang nyolatin? Biasanya yang diliatin cuma mereka berdoa, trus ngeliat wajah yang meninggal yang belum ditutup kafan... jarang ada yang bawa mukena, dan udah punya wudhu ...
Pas kemarin baca Tempo edisi khusus, 100 teks dalam kurun waktu 100 tahun, jadi sedih. Haru. Kerasanya ... jadul banget... Dari mulai Teks Proklamasi, sampai buku puisinya Wiji Thukul ...
*****
Iklan Layanan Masyarakat yang Kebangkitan Bangsa, yang tokohnya Deddy Mizwar, bagus banget puisinya. Ngebawainnya juga bagus. Tapi ini dicatetnya di depan tipi cepet-cepet, nanti diedit lagi deh :P :
Bangkit itu susah,
susah melihat orang lain susah,
senang melihat orang lain senang,
Bangkit itu takut,
takut korupsi,
takut makan hak orang,
Bangkit itu mencuri,
mencuri perhatian dunia luar atas prestasi kita,
Bangkit itu marah,
marah bila martabat bangsa kita dilecehkan,
Bangkit itu malu,
malu bila hidup bagai benalu,
malu bila minta melulu,
Bangkit itu tidak ada,
tidak ada kata menyerah,
tidak ada kata putus asa,
Bangkit itu aku,
Untuk Indonesiaku
Euh, kereeen!
*****
Kemarin di Perspektif Wimar bintang tamunya Andi Mallarangeng. Mellisa Karim ngebocorin ke ibu-ibu: wangi lho. Hihi, emang pujaan ibu-ibu ...
Lalu terlintas, kenapa ga dimanfaatkan aja? Mereka (Andi, Wimar, dan Mellisa) berbicara tentang belum adanya democratie culture di Indonesia, gimana kalau Andi memanfaatkan kemudaan dan kegantengannya agar omongannya didenger ibu-ibu. Culture kan kebanyakan dimulai dari rumah, bukan dari omongan pejabat ...
Trus, ehem, kemaren kan Dede Yusuf menang sebagai Wagub, gimana kalau Andi juga jadi Wapres? Muda dan ganteng, itu kan yang lagi menonjol? Hihi ..
Trus sekarang yang lagi in: demo BBM. Coba bayangin (sesudah baca wawancara Sri Mulyani di Tempo) kalau sebuah negara yang BBM-nya murah, harga-harga sembako murah, sekolah-sekolah dibangun dan nggak runtuh, dan gratis lagi, kesehatan juga gratis, jalan-jalan juga mulus ... Ada nggak negara yang seperti itu (selain Arab Saudi dan konco-konconya)? Mimpi kali ye?
Nah, itu yang harus disadari, bahwa ada yang harus dikorbankan. Kalau BBM pengen tetap murah, negara nggak akan bisa membangun. Sekarang korupsi udah mulai diberantas, uang ada, membangunlah bangsa. Dan itu bukan kerjaan sebulan-dua bulan, minimal sepuluh tahun (dan tanpa ada anarkis-anarkis berlabel mahasiswa bego yang ga bisa mikir, bisanya merusak aset negara).
*****
Nyari-nyari lagu Ali Sadikin, nggak ada yang tahu ya? Udah nyari di gugel maupun yahu, cuma keterangan bahwa lagu Selamat Jalan Bang Ali itu diciptakan oleh Melky Goeslaw. Itu lagu waktu Bang Ali selesai masa jabatannya sebagai Gubernur Jakarta. Bang Ali na na na tokoh, selamat jalan bang Ali, nananana nanana... duh jadi lupa lagi teksnya... *nyari-nyari lagi*
Kenapa orang-orang kalau berkunjung ke tempat yang meninggal, jarang ada yang nyolatin? Biasanya yang diliatin cuma mereka berdoa, trus ngeliat wajah yang meninggal yang belum ditutup kafan... jarang ada yang bawa mukena, dan udah punya wudhu ...
Pas kemarin baca Tempo edisi khusus, 100 teks dalam kurun waktu 100 tahun, jadi sedih. Haru. Kerasanya ... jadul banget... Dari mulai Teks Proklamasi, sampai buku puisinya Wiji Thukul ...
*****
Iklan Layanan Masyarakat yang Kebangkitan Bangsa, yang tokohnya Deddy Mizwar, bagus banget puisinya. Ngebawainnya juga bagus. Tapi ini dicatetnya di depan tipi cepet-cepet, nanti diedit lagi deh :P :
Bangkit itu susah,
susah melihat orang lain susah,
senang melihat orang lain senang,
Bangkit itu takut,
takut korupsi,
takut makan hak orang,
Bangkit itu mencuri,
mencuri perhatian dunia luar atas prestasi kita,
Bangkit itu marah,
marah bila martabat bangsa kita dilecehkan,
Bangkit itu malu,
malu bila hidup bagai benalu,
malu bila minta melulu,
Bangkit itu tidak ada,
tidak ada kata menyerah,
tidak ada kata putus asa,
Bangkit itu aku,
Untuk Indonesiaku
Euh, kereeen!
*****
Kemarin di Perspektif Wimar bintang tamunya Andi Mallarangeng. Mellisa Karim ngebocorin ke ibu-ibu: wangi lho. Hihi, emang pujaan ibu-ibu ...
Lalu terlintas, kenapa ga dimanfaatkan aja? Mereka (Andi, Wimar, dan Mellisa) berbicara tentang belum adanya democratie culture di Indonesia, gimana kalau Andi memanfaatkan kemudaan dan kegantengannya agar omongannya didenger ibu-ibu. Culture kan kebanyakan dimulai dari rumah, bukan dari omongan pejabat ...
Trus, ehem, kemaren kan Dede Yusuf menang sebagai Wagub, gimana kalau Andi juga jadi Wapres? Muda dan ganteng, itu kan yang lagi menonjol? Hihi ..
Trus sekarang yang lagi in: demo BBM. Coba bayangin (sesudah baca wawancara Sri Mulyani di Tempo) kalau sebuah negara yang BBM-nya murah, harga-harga sembako murah, sekolah-sekolah dibangun dan nggak runtuh, dan gratis lagi, kesehatan juga gratis, jalan-jalan juga mulus ... Ada nggak negara yang seperti itu (selain Arab Saudi dan konco-konconya)? Mimpi kali ye?
Nah, itu yang harus disadari, bahwa ada yang harus dikorbankan. Kalau BBM pengen tetap murah, negara nggak akan bisa membangun. Sekarang korupsi udah mulai diberantas, uang ada, membangunlah bangsa. Dan itu bukan kerjaan sebulan-dua bulan, minimal sepuluh tahun (dan tanpa ada anarkis-anarkis berlabel mahasiswa bego yang ga bisa mikir, bisanya merusak aset negara).
*****
0 Comments:
Post a Comment
<< Home