Blognya si Ambu

Saturday, December 22, 2007

Hari Perempuan, dan Supernatural lagi :P

Selamat Hari Perempuan!

Karena Hari Ibu didasarkan pada tanggal dilaksanakannya Kongres Perempuan, seharusnya bukan Hari Ibu namanya, bukan Hari Ibu seperti di negara lain, Mother’s Day. Tapi Hari Perempuan, baik perempuan yang sudah punya anak maupun yang belum!

Jadi, sekali lagi, selamat Hari Perempuan!

*****

“I don’t wanna die,” airmata meluncur turun ke pipi Madison. “I don’t. But I can’t live like this. … Please. I’m asking you to save me.”

Dean melangkah ke belakang Madison, perlahan menarik senjata dari tangan Madison, dan intro Silent Lucidity mulai.

Kamera berganti-ganti, Dean. Sam. Madison. Sam.

Sam meninggalkan Madison, ke ruang sebelah. Dean mengikuti.

Hush now don’t cry
Wipe away the teardrops from your eyes
You’re lying safe in bed
It was all a bad dream
Spinning in your head


Kamera terus mengikuti Sam, menyandarkan kepala ke kusen pintu, ’your mind tricked you to feel the pain”

Your mind tricked you to feel the pain

Dean mengikuti tanpa suara.

Of someone close to you leaving the game of life

“Sam.” Menunggu hingga Sam berbalik. “I’m sorry.” Suaranya pelan.

“No, you right”

So here it is, another chance
Wide awake you face the day
Your dream is over
Or has it just begun?

Airmata jelas-jelas membayang di wajah Sam.

“…Let me do it … you don’t have to …”

“Yes, I do. Please.”

Tangan Sam menjulur, meminta senjata dari tangan Dean

There’s a place I like to hide
A doorway that I run to in the night

Senjata beralih tangan. Dean memberikan dengan berat hati.
“Just wait here.”

Sam berbalik, dan kamera menyorot punggung Sam. Ia berbalik sekali lagi ke arah Dean, memandang dengan wajah basah, kilatan jejak airmatanya jelas, lalu terus berjalan.

Kamera mendekat pada Dean, terus mendekat memperlihatkan wajahnya yang keras, close up.

Relax child, you were there
But only didn’t realize it and you were scared


Terdengar suara letusan, dan Dean tersentak.

Layar gelap.

It’s a place where you will learn
To face your fears, retrace the tears
And ride the whims of your mind
Commanding in another world
Suddenly, you hear and see
This magic new dimension

Chorus:
I will be watching over you
I am gonna help you see it through
I will protect you in the night
I am smiling next to you
In silent lucidity

If you open your mind for me
You won’t rely on open eyes to see
The walls you built within
Come tumbling down
And a new world will begin
Living twice at once you learn
You’re safe from pain in the dream domain
A soul set free to fly
A round trip journey in your head
Master of illusion, can you realize
Your dreams alive, you can be the guide, but …

[Supernatural 2.17 Heart. Backsound: Silent Lucidity – Queensryche]

Sedih.

Ini adalah episode yang diputar 19 Desember 2007 di Trans7. Ada beberapa hal yang tidak tersurat, tapi tersirat di sini:

1. Sam biasanya tidak membawa lethal weapon. At least, lethal weapon for human. Yang dia bawa itu biasanya shotgun dengan rock salt, atau senjata dengan peluru perak. Tidak seperti Dean yang punya seabreg-abreg senjata. Tapi di episode ini, dia terpaksa harus membunuh. Tidak membunuh karena sedang kerasukan seperti di Born Under a Bad Sign, tapi dengan sadar. Dan bukan membunuh werewolf, tapi seorang gadis yang memang sih dia werewolf, tapi sedang dalam keadaan menjadi manusia.
Sumber: Wiki Sam dan Wiki Dean.

2. Dean sepertinya sedang berusaha melindungi Sam, dengan menawarkan diri untuk membunuhnya. Seperti yang kita lihat, Dean lebih mudah untuk membunuh. Dean seperti ingin melindungi adik kecilnya, tidak membiarkannya membunuh. Dengan Dean yang membunuh, guilty feeling bisa dipindahkan pada Dean. Tapi Sam, dengan berurai airmata juga berkeras, Madison yang meminta padanya.

3. Adegan akhir, kamera mendekat pada Dean, dan close up, tersentak—flinched—saat terdengar letusan. Sedih. Bukan, bukan pada Sam, memang sedih bahwa Sam yang harus membunuhnya, tapi lebih sedih lagi melihat raut wajah Dean. Dia seperti tidak tega, tidak rela membiarkan adik kecilnya melakukan. Seperti yang tidak tega melihat adikya akhirnya masuk juga ke dalam kekerasan. Dan, secara umum, bahwa adiknya yang biasanya tidak tega membunuh, akan jadi terbiasa membunuh, dan dengannya mendekatkan pada destiny yang dikatakan oleh iblis bermata kuning itu. Hal yang sangat ditakutkannya...

Kalau kita lihat secara umum, Dean itu tipe macho-man, segala diambil gampangnya aja. Tapi dia termasuk family man. Coba, segala dia tujukan untuk keutuhan keluarga. Sepertinya dia desperately berusaha untuk menjaga keutuhan keluarga, walau satu demi satu berguguran. Mom. Dad. Dan sekarang tinggal mereka bedua, makanya segala akan dia usahakan agar mereka tidak bercerai berai.

4. Dan ini juga bisa digunakan Sam membantah ucapan Dean: when I might be in the same boat one day soon, and you’ve definitely said you won’t kill me. Juga ada kesan bahwa ‘tak ada cara lain’-nya dilakukan secara tergesa-gesa ya? Biasanya Sam suka diperlihatkan mencari-cari di internet atau di perpus. Kenapa di sini tidak? *dengan semangat Snape, bertanya-tanya, kenapa nggak nanya Snape, kan ada Ramuan Wolfsbane? Remus Lupin aja selamat kok. Terinspirasi untuk buat FF –dikemplang—*

Pertarungan batin yang terjadi memang terlihat jelas pada Sam, karena ia harus membunuh gadis yang baru saja bercinta dengannya dengan sepenuh hati. Tapi pada adegan terakhir, justru pertarungan batin tersirat pada raut wajah Dean. Dari mulai ia mengambil senjata dari tangan Madison, dan menawarkan pada Sam agar ia saja yang membunuhnya, sampai Sam melakukannya sendiri, dengan letusan senjata yang membuat Dean tersentak, sebenarnya Dean mengatakan pada kita, I fail in protecting you, Sammy!

Huwaaaa!

PS: Sekarang Multiply menghapus ’Music’ ya? Paling tidak, ‘Music’ yang berlisensi? Ambu kemarin susah banget nyari Silent Lucidity ini, adanya di Youtube :P

*****

Kenapa iblis itu dikisahkan meninggalkan jejak belerang? Kalau begitu, di Tangkuban Perahu banyak iblisnya ya?
*ditakol*

Lalu, kenapa garam? Emang sih, ada kepercayaan tentang kemurnian dalam garam. Tapi, jadi iblis itu disamaain dengan ular dan keong atuh?
*ditakol lagi*

Trus, McG di Supernatural itu, McGonagall? Hihi, di episode Hollywood Babylon ada ditampilkan McG sekilas. Lalu, tokoh Bobby Singer, lha kan ada Robert Singer yang biasa dipanggil Bobby. Susah amat ya nyari nama, yang ada aja diambil :P

Trus, Jensen-Jared beda umurnya sama dengan Dean-Sam, juga sama dengan Devina dan Diva *ditakol lagi*

Lalu, kemaren waktu nganter Devina dan Daffa ke dokter, kerasa kalau mobil itu sedikit berkeriyut-keriyut. Iseng aja, Ambu bilang ke Abah, kenapa KIA Carnival 02 bunyinya kok sama dengan Chevy Impala 67? Wekekek.

Trus lagi, apa Dean & Sam punya jurnal? Memang ada bukunya, Book of Monster etc, dan udah terbit. Konon isinya seperti jurnal Dean & Sam, bukan textbook, tapi seperti catatan mereka berdua. Tapi, apakah memang mereka dilukiskan menulis jurnal? Kebayangnya sih, Sam yang lebih rajin menulis. Tapi kalau Hunter memang harus menulis, bayangin aja John juga bukan tipe rajin menulis, tapi ada juga jurnalnya. Jadi, seharusnya ada jurnal Dean dan ada jurnal Sam.

*****

Jensen Ackles

Jared Padalecki



Daffa Heryadi

Mirip kan?
*ditakol*

*****

Masih soal gambar, ini adalah gambar halaman depan Harian Umum Pikiran Rakyat hari ini. Gambar diambil kemarin.





Mengerikan ya? Jadi … takut gitu. Seperti bersiap akan adanya badai. Padahal mungkin ini terjadi setiap hari, tapi nggak disadari gambarnya akan seperti ini.

Menara dua yang menjulang di tengah gambar itu menara Mesjid Agung Jawa Barat. Belum pernah ke sana euy, padahal kan deket dengan sekolahnya Daffa. Pengen naik ke menaranya, pengen liat Taman Alun Alunnya yang ditanami pohon kurma :P

*****

OK, bagian berikutnya ada SPOILER ALERT karena ini membahas episode terbaru dari Supernatural, A Very Supernatural Christmas. Yang kebetulan saja Ambu dapet di Youtube, dan kebetulan lagi spidi Ambu lagi lancar :P Jadi aja bisa save semuanya, dan nonton dengan tenang.

Flashbacknya. Sedih.

Sam mendapat hadiah dari Uncle Bobby untuk diberikan pada Dad. Ternyata Dad tidak pulang. Sam akhirnya tahu apa pekerjaan Dad, akhirnya tahu bahwa Santa tidak ada, bahwa monster itu ada tapi tidak bisa menyerangnya karena Dad menjaga mereka. Tapi bagaimana Dad bisa menjaga kalau ia sering tidak ada? Siapa yang akan menjaga Sam kalau begitu?

Dean.

Dengan pistol di bawah bantal (dalam usia 12 tahun).

Dan janji bahwa malam ini Dad akan pulang, Sam tertidur.

Dan dibangunkan dengan kata-kata: Tadi Dad pulang. Padahal itu hanya akal-akalan Dean untuk menghibur Sam, dan gagal karena hadiah-hadiah yang dicurinya—yang seakan-akan dari Dad—ternyata untuk seorang anak perempuan.

Dan Sam akhirnya memberikan hadian dari Uncle Bobby itu untuk Dean. Kalung amulet itu. Simbolisnya, kalung itu adalah untuk ‘your father’ tapi akhirnya diberikan pada orang yang selalu berperan ‘as father’ untuk Sam. Dan sedihnya, sepertinya Dean memang jarang dapat hadiah, mungkin malah nggak pernah, karenanya kalung itu dia jaga baik-baik dan tak pernah dilepas.

Dengan kenangan seperti itu, Sam yang tadinya nggak mau merayakan Natal—Dean ingin ada Natal karena ini adalah tahun terakhir dia, sementara Sam tidak mau karena ia tidak bisa, berpura-pura minum eggnog, berpura-pura tak ada apa-apa, tapi dia tahu bahwa tahun depan Dean sudah tak ada lagi—mengejutkan Dean dengan kamar yang dihias Natal. Dengan hadiah-hadiah, for me and for my baby, dan omongan Sam yang ditelan kembali, “Hey Dean …” menghela napas, dan tidak jadi ngomong, malah “you want see the game?”

Sebelum nonton, Ambu memang agak aneh, kenapa Sam yang nggak mau merayakan Natal, kan dia yang suka berdoa tiap hari? Sedang Dean kan cuek, tapi kenapa dia yang mau ada Natal? Baru tau setelah bener-bener nonton ...

Seperti Ambu udah pernah bilang, seri ini memang penekanannya pada brotherly relationship. Monster-monster itu, iblis-iblis itu ‘hanya’ warna, hanya nuansa. Memang ada efeknya, seperti Dean yang sudah teken kontrak setahun demi menghidupkan kembali Sam, tapi sekali lagi, konteksnya, penekanannya adalah pada hubungan kakak beradik itu.

Dan lagi, alangkah indahnya permainan mimik wajah, sorot mata, dan sebagainya, tanpa kata-kata, makna hati bisa keluar. Nggak seperti sinetron kita, penuh dengan kata-kata, ngomong melulu, yang mestinya cuma diliatin (show, don’t tell) malah diomongin semuanya. Penulis skrip nggak bisa bikin suasana, penonton mesti dibilangin semua isi ceritanya, soalnya pemain sinetronnya nggak bisa body language, blablabla.. lengkaplah sudah semakin membuat Ambu nggak mau nonton sinetron. Tepat hari diputernya Heart *scroll ke atas* ada sinetron anak-anak Eneng dan Kaos Kaki Ajaib, judulnya ’Pemburu Hantu’ wekekek, ngakak abis. Menyedihkan.

Yah, udah, kembali ke laptop :P

Di episode ini terlihat bahwa baik Sam maupun Dean sama-sama saling menghargai. Dean ingin agar kalau dia pergi nanti, Sam punya sesuatu untuk dikenang, (You Want To) Make A Memory. Hehe, ini nggak masuk ke list backsound, tapi baca di milis kemarin, bener juga tuh.

Hello again, it’s you and me
Kinda always like it used to be
Sippin’ wine, killin’ time
Tryin’ to solve life’s mysteries

How’s your life, it’s been awhile
God it’s good to see you smile
I see you reachin’ for your keys
Lookin’ for a reason not to leave

If you don’t know if you should stay
If you don’t say what’s on your mind
Baby just breathe
There’s nowhere else tonight we should be

You want to make a memory

I dug up this old photograph
Look at all that hair we had
It’s bittersweet to hear you laugh
Your phone is ringin’ I don’t wanna ask

If you go now, I’ll understand
If you stay – Hey, I got a plan

You want to make a memory
You want to steal a piece of time
You can sing the melody to me
And I could write a couple lines

You want to make a memory

If you don’t know if you should stay
And you don’t say what’s on your mind
Baby just breathe
There’s nowhere else tonight we should be

You want to make a memory
You want to steal a piece of time
You could sing the melody to me
And I could write a couple lines

You want to make a memory
You want to make a memory


(You Want To) Make A Memory – Bon Jovi [Lost Highway]

Lagu ini sebenarnya ditujukan pada pasangan cowok-cewek, tapi bisa aja diambil sebagian untuk hubungan Dean-Sam.

Dan juga Ambu lihat, di FFn hubungan incest agak kurang diminati. Biasanya kalau udah ada satu fandom, orang bukan hanya bikin FF het, tapi juga slash. Nah, kalau yang ini, hubungan brotherly-nya jelas banget, orang agak susah bikin Wincest. Nggak akan tega soalnya. Dan jelas bahwa Dean punya sasaran cewek type tertentu, Sam juga punya kriteria sendiri, jadi jauh untuk terjatuh pada Wincest :P

Kembali ke masa kecil, ini juga ada selintas di milis. Bagaimana dengan pendidikan anak-anak Winchester ini? Mereka kan hanya sebentar di satu kota, dan berpindah ke kota lain. Apakah mereka homeschooling? Tapi kan homeschooling juga mesti ada alamat tetap buat ngirim bahan, apalagi waktu itu kan belum begitu gencar internet.

Trus kesehatan. Apakah kedua anak itu pernah sakit? Apakah pernah sakit saat ditinggal Dad? Lebih spesifik lagi, apakah Young Dean pernah sakit di saat Dad tidak ada, sehingga Young Sammy yang harus menjaganya? *inspirasi FF lagi, ditakol* Apalagi mereka merawat Yong Sammy sejak masih bayi, 6 bulan, siapa yang membantu merawatnya? Soalnya bayi kan masih perlu perawatan khusus, imunisasi, rentan terhadap penyakit ... [mother mode: ON]

Lalu, jika memang tidak ada apa-apa yang terjadi, Sammy itu udah masuk jalur sekolah hukum. Bagaimana dengan Dean? Mau jadi apa dia? Lalu, apakah mereka punya teman? OK, Sammy sih punya banyak teman di sekolah, bagaimana dengan Dean? Meskipun dia punya banyak pacar sih *takol flirting Dean*

*****

Setelah nonton ber-episode-episode Supernatural, Ambu jadi pengen bikin FF di mana agen FBI Henricsson itu melihat sendiri seperti apa iblis yang dikejar-kejar Dean & Sam, supaya dia nggak sembarangan nuduh-nuduh.

Ternyata di spoiler episode 3.11 Jus In Bello, memang demikian! *tepuk-tepuk tangan* They’re on the same side, now!

Udah ah. Udah capek nulisnya :P Nanti disambung lagi kalau inget!

0 Comments:

Post a Comment

<< Home