Blognya si Ambu

Monday, October 31, 2005

Mohon Maaf

Taqabbalallahu minna waminkum,
Minal aidin wal faidzin,
Mohon maaf lahir dan bathin,

Mudah-mudahan kita masih diperkenankan untuk bertemu dengan Ramadhan tahun depan, amin

Dudy, Dian
Devina, Diva, Daffa

Saturday, October 22, 2005

Tulisan serabutan

Udah lama nggak ngupdet, kali ini tulisan seliweran, dari apa saja yang ada di kepala…

*****

Stapler.
Tahu, kan untuk menjepit kertas, kadang juga plastik, dll. Ibuku selalu membukanya dengan hati-hati, dan menutupnya lagi. Kalau tidak dimungkinkan untuk membukanya, (biasanya stapler yang ada di bungkus makanan) maka bungkus itu akan digunting sehingga staplernya nggak disentuh.

Maksudnya?

Jangan sampai tukang sampah atau siapapun yang berurusan dengan sampah di kemudian hari, tidak akan sampai luka oleh benda kecil ini… Jadi jangan sampai kita membiarkan stapler ini dalam keadaan terbuka. Sakit lho, kalau sampai ketusuk..

Nggak kepikir ya?

*****

Hehe,
Gimana bisa ada surat ke rumah Ambu, kalau kotak suratnya ternyata berbunyi KOTAK KURAT.

Hihi, itu sudah lama disadari oleh Devina, tapi baru-baru saja ini ketahuan sama Ambu.

Image hosted by Photobucket.com
*****

Pernah jalan sama anak kecil? Kalau di jalan yang ramai dan penuh mobil, usahkaan menempatkan anak di sebelah sisi. Jadi posisi kita berada di tengah jalan.

Misalnya, kita jalan di kiri jalan, maka si anak harus berada di posisi kiri, dan kita berada di kanannya.

Kenapa?

Karena anak kecil biasanya tidak terlihat dari kendaraan, apalagi kendaraan seperti minibus (Carry dsb, Kijang, dst..). Sedangkan kita sebagai orang tuanya, pasti kelihatan dong.. Kecuali kalau kendaraannya macem tronton, hehe..

Suka gemes kalau pembokat centil bawa anak-anak kecil dengan posisi si pembokat di sisi jalan dan si anak di kanan..

*****

Akhirnya, dengan bosan, kami memutuskan untuk berhenti rantangan. Ya, udah sebisa Ambu aja. Yang dulunya nggak gitu bisa masak, sekarang lebih nggak bisa lagi, hihi.. Habis tangan kanan masih kaku kalau dipakai masak (yang notabene akan membutuhkan keprigelan, keprigelan iki opo sih..). Mumpung sekarang asistenku rada bisa diandalkan, nggak seperti asisten-asisten yang kemarin. Ya, bisa masak sih nggak, tapi dia udah agak berumur, jadi segala ketrampilan di dapur udah bisa, apalagi yang macem ngulek, dll.

Kalau abis baca blog Inong, jadi sedih deh. Kaya’nya makan melulu ya? Hehe..

Yang agak menolong adalah, si Abah senang pada masakan yang ringan dan mudah, macem sayur cemplung. What is sayur cemplung? Sayur yang masaknya tinggal dicemplung-cemplung, hehe.. Masuk dalam kategori ini adalah sayur asem, sayur bening bayem, sayur kacang merah, dll.

Tapi, semua itu ada paduannya. Sayur asem itu harus sama goreng ayam. Apalagi yang dimasak pakai parutan kelapa + parutan laja …lengkuas, maksudku, hehe. Trus sayur bening bayem harus sama gepuk. Sayur kacang merah harus sama pindang bandeng, apalagi kalau pindangnya Pindang Bi Eja (yang sering belanja ke Ps M. Toha Bandung, pasti tahu pindang ini…) Dan kedua mamihku, mamih asli dan mamih mertua, kompak banget kalau sama selera terhadap pindang bandeng ini..

Dan, sedihnya kalau masuk bulan Ramadhan. Kenapa? Karena dalam bulan puasa ini, suamiku TIDAK SUKA pada sayur-sayur di atas, alias semua makanan yang pakai kuah. Makanan harus kering. Sayur harus ada, tapi ditumis. Dan makanan buka puasa harus beda sama makanan sahur.

@#$%^&*~

Itu sama saja dengan menyajikan 30 x 2 macam menu makanan yang terdiri dari masakan daging sapi/ayam/ikan/tahu/tempe/telur dan masakan sayur… Sampai pusing mikir sayur apa lagi yang mesti disajikan, apalagi dengan syarat: sayur harus segar tidak boleh dihangatkan, dan jangan ribet… Jadi Ambu bangun 02.30, buka kulkas mikir menyajikan apalagi, ngiris sayur, dan masak, jam 03.00 ngebangunin anak-anak plus bapaknya yang minta ampun susah ngebanguninnya…

Hihi, cuma curhat aja..

*****

Suka dapet obat dari dokter? Ambu suka berusaha baca labelnya, karena Devina dulu suka alergi pada obat yang mengandung sulfa. Trus kadang ada obat yang harus dimakan pada saat perut kosong. Ada juga yang boleh dimakan kapan saja asal tidak melebihi 4 kali sehari, dll dll

Tapi itu susah. Karena biasanya LABEL APOTIK DITEMPELKAN TEPAT DI ATAS LABEL PABRIK. Label Apotik itu label yang biasanya warnanya putih, ditulis tanggal, nama pasien, dosis. Sedang label Obat biasanya berisi kandungan obat, dosis, kontraindikasi, dll. Nah, lho..

Mungkin itu maksudnya adalah, kalau kita sakit yang persis sama, jangan sampai kita beli lagi obat yang sama, tanpa melalui dokter.

Padahal, Ambu juga tahu kalau antibiotik (terutama) itu lebih baik diperoleh lewat resep dokter. Tapi, ya.. kali aja orang lain sih nggak begitu..

Ambu cuma pengen tahu nama obatnya, mengandung apa saja, kontraindikasi-nya. Yang seperti itulah. Seperti Amoxilin, itu kan antibiotik paling ringan. Kalau anak-anak biasanya dapet itu. Terus, kalau obatnya sudah habis dan penyakitnya masih ada, berarti dokter ngasih yang lebih berat, Kelfex misalnya (nulisnya bener nggak, hehe)..

Yah, namanya juga usaha..

*****

Temen sepermainan Devina, namanya Rere, panggilan dari Siti Zahrina. Dan suamiku dengan semena-mena mengubahnya. Untung ibunya nggak tau.. psst jangan bilang-bilang ya? Suamiku –yang seneng MotoGP berdua Daffa, yang kata-kata pertama yang bisa dia baca adalah YAMAHA di poster Valentino Rossi—mengubahnya sebagai: Kalau di Spanyol, Siti Zahrina itu jadi Sete Gibernau…

*****

Sudah pernah lihat iklan Sunsilk, yang pakai jilbab, dan lokasinya ada di sebuah lift? Trus liftnya macet, dan si Jilbab ini mendongeng pada anak-anak biar mereka jangan nangis?

Trus ada juga iklan Sunsilk yang sebelumnya, nggak mengiklankan secara spesifik Sunsilk yang mana, cuma menampilkan perempuan, perempuan, perempuan… macem-macem, ada yang rambutnya hitam, lurus, ada yang keriting, ada yang pendek, ada yang pakai jilbab, trus diakhiri dengan kalimat, Satu Cantik, Semua Cantik.

Iklan seperti ini yang Ambu suka. Bukan iklan shampo yang modelnya hitam-lurus-panjang melulu.. Rambut Ambu juga hitam dan lurus, tapi kok rasanya nggak enak gitu, ngeliat iklan shampo yang pakai stereotype hitam-lurus-panjang kaya gitu. Gimana kalau ada yang keturunan Hobbit? Hehe..

Trus, rasanya di sekolah dulu, rambut yang panjangnya lebih panjang dari bahu, harus di ikat/kuncir, lebih baik lagi kalau dikepang. Maka rambut Ambu yang waktu itu sepinggang, dengan rapinya dikepang, biasanya kepang dua.

Anak-anak sekarang? Di urai! Ya, ampun. Dengan sisir di tas, maka tiap ada waktu, pasti sisiran. Tahu berapa kali Ambu sisiran? Dua kali, pertama sehabis mandi pagi, dan sehabis mandi sore. Paling kali ketiga, waktu mau tidur.

Inget kata Ma-nya Laura Ingalls-Wilder, waktu dia menyisir rambut Laura di .. ‘Rumah Kecil di Danau Perak’ gitu? “Kau harus rajin menyikatnya, paling tidak seratus kali sehari” Maksudnya, sekali sisiran, seratus kali sikatan.

Anak sekarang? Wheeee..

*****

Buku dari luar negeri itu kok ringan ya? Nggak tahu kenapa, dari buku-buku peninggalan Bapak, trus yang terakhir ini Harry Potter 6, dibandingkan, misalnya aja Harry Potter terbitan Gramedia, jauh banget!

*****

Waktu minggu kemarin, hari Sabtu aku nonton MTV Weekend. Duh, kok iklannya banyak banget. Duh, kepotong-potong. Dan, Duh! Akhirnya kepotong sama Babak Kualifikasi F1. Grrr… Untung Alonso pole, dan untung besoknya Alonso yang menang! Hehe..

Balik lagi ke MTV Weekend, Hadi dan Veye tampil membawakan Milis Harry Potter. Ini yang termasuk kepotong (kira-kira ngomongnya gitu):

VJ Evans: Tokoh yang paling disukai?
Veye: Sirius Black
Hadi: Severus Snape

VJ Evans: Kalau bisa main filmnya, tokoh apa yang akan dimainkan (nggak boleh sama dengan jawaban tadi)
Veye: Hermione
Hadi: Lord Voldemort

Hihi, jitak Hadi. Serem amat… tapi dia bagus kok dengan pakaian seperti Snape.

Hmm, tapi beberapa hari kemudian Trinie meng-SPS Ambu, gimana kalau kita jodohkan Hadi dan Veye? Wikikik… Iya, Ambu di Bandung cuma bisa mendoakan, semoga jadi, dan semoga seperti Arthur-Molly.. apa coba, wikikik…

Habis itu Ambu sama Daffa nonton Babak Kualifikasi F1, setengah pengen tahu dan setengah lagi karena disuruh sama Abah yang lagi ke Panjalu. Daffa berusaha membaca teks yang ada di layar televisi.

Daffa: Mbu, itu vo..voda..vodafone
Ambu: Pinter!

Giliran Alonso.

Daffa: Itu .. a..lo..lon..so..
Ambu: Alonso, pinter ni anak..

Giliran Fisichella.

Daffa: Itu .. raka-na si Alonso .. (=kakaknya si Alonso)
Ambu: (nggak mudeng) Haa?

Giliran Kimi.

Daffa: Nah, lamun nu ieu, rai-na Alonso (=kalau yang ini, adiknya Alonso)
Ambu: (lebih nggak mudeng lagi..) ???
Ambu: (setelah berpikir beberapa detik) Ooooh, ternyata Raikkönen itu diartikan ‘rai-na si Alonso’ dan karenanya Fisichella jadi ‘raka-na si Alonso’

Wikikik…

*****

Ambu ikutan entah berapa milis ya. Dari mulai milis SMA, milis Dunia-Ibu, milis-milis Harry Potter berikut milis Severus Snape-nya, baik yang dalam negeri maupun yang luar negeri.

Tapi, berapa banyak yang mengindahkan netiket? Terutama yang kelihatan sekali adalah membiarkan reply-an termuat lagi dalam jawaban, walau jawabannya hanya ‘Betul saya setuju’ atau lebih parah lagi di milis luar negeri, jawabannya hanya ‘LOL’ atas tulisan yang puanjaaaaang banget.

Atau, reply-atas-reply-atas-reply-atas-reply sehingga banyak tanda > seperti ini:

>>>>>>
>>>>>>
>>>>>>

yang membuat ‘ekor’ (istilah milis Indo-HarryPotter) menjadi panjang. Susah amat sih, cuma buang ekornya aja..

Atau, ganti Subject kalau isi yang dibicarakan sudah berubah. Malah, ada orang yang menulis dalam reply yang Subject-nya sama sekali berbeda, terutama biasanya anggota baru yang baru mau menulis perkenalan.

Misalnya, isinya tentang: Re: Coelho

Setelah dibuka ternyata isinya reply-an yang panjaaaaang karena reply-atas-reply-atas-reply, dan di atasnya ada suratnya:

Hallo,
saya member baru di sini,
nama saya Blablabla,
bye,
Blablabla

Duh!

Dua milis yang paling Ambu suka karena netiketnya adalah Indo-HarryPotter (berikut anak-anaknya: Indo-LOTR , OOT, dan Yuk_BacaBuku, karena orang-orangnya sama) dan dunia-ibu.

Tops banget! Nggak ada spam dan flood (karena modsnya selalu berjaga 24 jam, kalau bisa 25 jam, hehe) nggak ada ekor, nggak ada one-liner, nggak ada OOT (kecuali untuk milis OOT, hehe)…

*****

Hari-hari belakangan, dingin sekali di saat sahur. Dapurku letaknya di luar rumah, ruangan tersendiri di belakang, jadi dingiiiin banget. Tapi, yang paling dingin adalah, setelah wudhu pas mau sholat Subuh. Mukenaku sih lumayan dari bahan katun, cuma punya anak-anak itu bahannya parasit .. parasut .. apa sih namanya, pokoknya yang itu aja. Dingiiiin banget.

Jadi pengen tahu, di luar negeri ada mukena berbahan wol nggak, ya?

*****

Jadi pengen tahu. Sebenarnya agak telat sih. Tapi Sulianti Saroso itu siapa sih? Maksudku, kenapa namanya dipakai untuk nama rumah sakit? Ambu coba googling, tapi nggak ketemu…

*****

Dan baru inget juga. Pak Agus itu setiap hari nerima uang dalam jumlah banyak, apalagi pada hari Minggu, rata-rata dalam satu mobil itu yang mau ditusuk lebih dari 2 orang. Jadi wajar saja kalau semobil itu membayar sekitar 200-300. Apa Pak Agus nggak terpikir untuk pakai mesin gesek? Soalnya seperti Abah, setiap Minggu kami ke sana itu biasanya yang ditusuk Ambu, Ninut, Papuh, kadang Daffa, kadang Abah, Nyanyah juga suka ikut, kadang semuanya dengan Div dan Dev. Kalau semua ikut aja udah 400. Lebih praktis kalau pakai gesek, kan?

Hihi..

*****

Untuk yang ikut terawih di mesjid, mungkin nggak lihat. Karena Ambu nggak ke mesjid, maka hari Sabtu dan Minggu jan 19.00 di Trans TV, ada Mat Grobak. Modelnya mungkin seperti Bajuri, ya. Ambu juga cuma sekali-dua kali aja ngeliatnya. Tapi ada yang menarik perhatian.

Di sinetron itu ada preman, tiga. Yang satu … hobinya pakai kaos gambar kartun! Hehe, pertama Ambu lihat dia pakai kaos Elmo (Sesame Street). Trus pakai kaos Minnie Mouse. Trus Mickey Mouse. Ada sekali kalau nggak salah Ambu lihat dia pakai kaos SpongeBob. Hihi..

Ambu baca di blognya Inong tentang sinetron Kiamat Sudah Dekat. Dulu Ambu lihat versi layar lebarnya, Andre juga, dan yang jadi Saprol itu Reza Oreo. Yang sekarang, nggak bisa nonton karena jam 21.00 … udah bobo.. Kenapa ya, sinetron seperti itu ditayangkan malem-malam? Yang di WIT kan nonton jam 23.00?

Ada satu yang sore, Deddy Mizwar juga, Demi Masa. Di RCTI kalau nggak salah, jam 17.00 WIB. Kalau karya Deddy memang tops, lah..Daripada sinetron yang judulnya Ilahi-Ilahi melulu tapi nggak lebih dari sinetron mistik diakhiri dengan kyai baca ayat…

*****

Dan ini gambar-gambar Daffa lagi nyuci mobil…

Image hosted by Photobucket.com
Image hosted by Photobucket.com
Image hosted by Photobucket.com
Image hosted by Photobucket.com

Wednesday, October 12, 2005

Sarah

Blue Ribbon against Child Abuse,
passes it on please



Sarah

My name is Sarah
I am but three,
My eyes are swollen
I cannot see,

I must be stupid,
I must be bad,
What else could have made
My daddy so mad?

I wish I were better,
I wish I weren't ugly,
Then maybe my Mommy
Would still want to hug me.

I can't speak at all,
I can't do a wrong
Or else I'm locked up
All the day long.

When I awake I'm all alone
The house is dark
My folks aren't home.

When my Mommy does come
I'll try and be nice,
So maybe I'll get just
One whipping tonight.

Don't make a sound!
I just heard a car
My daddy is back
From Charlie's Bar.

I hear him curse
My name he calls
I press myself
Against the wall.

I try and hide
From his evil eyes
I'm so afraid now
I'm starting to cry.

He finds me weeping
He shouts ugly words,
He says its my fault
That he suffers at work.

He slaps me and hits me
And yells at me more,
I finally get free
And I run for the door.

He's already locked it
And I start to bawl,
He takes me and throws me
Against the hard wall.

I fall to the floor
With my bones nearly broken,
And my daddy continues
With more bad words spoken.

"I'm sorry!", I scream
But its now much too late
His face has been twisted
Into unimaginable hate.

The hurt and the pain
Again and again
Oh please God, have mercy!
Oh please let it end!

And he finally stops
And heads for the door,
While I lay there motionless
Sprawled on the floor.

My name is Sarah
And I am but three,
Tonight my daddy
Murdered me.

There are thousands of kids out there just like Sarah. And you can help.

It sickens me to my soul, to read the above poem.

So all I am asking you to do is take some time to send this on and acknowledge that this stuff does happen, and that people like her dad do live in our society, and pray for child abuse to wither out and die, but also pray for the safety of our youth.

Please pass this poem on as a Blue Ribbon Against Child Abuse because as crazy as it might sound, it might just indirectly change a life. Hey, you NEVER know.

Tuesday, October 04, 2005

Ramadhan

Mumpung masih belum Ramadhan,
boleh-boleh aja berpose telanjang,
dan jadi omongan orang senegeri,

Mumpung masih belum Ramadhan,
kenaikan BBM kita sambut dengan gegap gempita,
demo di mana-mana,

Mumpung masih belum Ramadhan,
kita ledakkan Bali,
biar saja orang banyak kehilangan rejeki,

Bagaimana nanti kalau sudah masuk Ramadhan?