Blognya si Ambu

Saturday, July 28, 2007

Review Harry Potter and the Deathly Hallows

Euh, ada di sini
*lirik-lirik ke Desy*

Thursday, July 19, 2007

Kalah Terhormat

Ada mitos di keluarga Ambu, bahwa Ambu nggak boleh nonton pertandingannya PERSIB, nanti PERSIB-nya kalah. Dan ini ternyata benar, kalau Ambu nggak nonton, pasti PERSIB menang.

Kali ini, mitos itu harus diberlakukan pada SBY. Kalau dia nonton, TimNas jadi kalah. Lawan Saudi, kalah. Lawan Korsel, kalah lagi. Sedang saat dia nggak nonton, TimNas menang. Wekekek..
*ditimpuks Pengawal Kepresidenan*

Wednesday, July 18, 2007

ZA, kenapa?

Pagi-pagi udah ribut, ZA dicoret dari TimNas. Udah mah belum pernah main semenit-pun, eh ini malah dicoret. Kenapa?

Baca di sini dan di sini. Dan nonton di MetroTV serta antv tadi pagi.

Pertama kali sih langsung antipati pada Ivan Kolev. Kok ga pernah mainin ZA. Malahan di saat beberapa pemain sudah nampak kehabisan napas, ZA tidak dijadikan pengganti.

Tapi, di lain kesempatan, mikir lagi. ZA teh kunaon sih, bet olo-olo kitu? Sebagai pemain profesional, dimainkan atau tidak, dia mesti siap. Jangan manja, karena tidak dimainkan, lalu mogok. Manja banget. Nelepon ke Iuri aja sampai rada nangis begitu.

Jadi inget tulisan-tulisan yang membahas ZA di PR, kalau ada wawancara atau sejenisnya, ZA selalu menjawab dengan membahasakan dirinya, bukan 'saya' atau 'aku', tapi 'Arif'. Yang biasanya membahasakan diri dengan nama itu biasanya kan anak kecil atau orang yang manja, kesannya.

Dan karena dia indisipliner begitu, dia terancam untuk tidak bisa main di kompetisi manapun di seluruh tanah air. Jadi, Persib akan kehilangan Eka dan ZA? Eka karena diminta untuk U-23, ZA karena kesalahannya sendiri. Nah lho!

PS: ZA juga pakai cincin lho, di sebelah kanan!

*****
Agak lama tidak terdengar beritanya, Kosin Hathairattanakool kemarin ada di Sekilas Olahraga harian PR, dengan berita yang mengejutkan, dia akan ditawar oleh Manchester City! Awas keliru sama Manchester United, ya! Manchester City ini dimiliki oleh mantan PM Thai, Thaksin Shinawatra.

*****

Hehe, ini sentilan buat pengurus PSSI. Mereka ribut-ribut mengkritik wasit yang memimpin Indonesia-Arab Saudi, tapi diem-diem aja waktu ditanya soal padamnya lampu saat Saudi - Korsel. Wekekek...

*****
Laporan Pandangan Mata versi Ambu untuk NoBar Harry Potter ada di sini.

Sekian dulu, mungkin akan disambung lagi kalau inget ^_^

Friday, July 13, 2007

Postingan panjang

Fiuh …
Bakalan panjang nih. Dimulai dari tanggal 4. Tadinya mau pergi pagi-pagi, tapi karena SPMB digeser waktunya (tadinya 27-28 Juni) jadi 4-5 Juli, terpaksa Abah mesti ke SPMB dulu. Mau digeseer ga bisa karena hotel udah dibooking 2 bulan sebelumnya dan ga bisa digeser.

Pergi jam 13.00. Baru sampai di Rancaekek, Myu SMS, ini gimana forum HPI ga bisa dibuka, dia ga bisa login... Wekekek, ga bisa nolongin ^_^

Berenti di Mesjid Ice dulu (apa namanya ya? Mesjidnya Ice Tresnawati yang di Tasikmalaya itu) ngebersihin bekas muntah ^_^. Lalu berenti setelah perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah, makan di Mergosari. Dari tadi ngeliat nama Mergosari udah beberapa buah, ternyata cabangnya ya? Hehe..

Mergosari yang di perbatasan ini dulu selalu Ambu singgahi kalau ke Cilacap. Sekarang sih pamanku yang di Cilacap itu udah pensiun dan tinggal di Purwakarta. Maksudku, jalan Purwakarta, Antapani ^_^ Ayam gorengnya masih seperti dulu, tapi tidak selalu disajikan panas. Piring pertama nggak panas, piring kedua baru panas. Lalu dulu menu restoran ini ayam semua, pepes ayam, goreng ayam, kecuali pepes sidat. Tapi sekarang menunya nggak jauh beda dengan resto-resto Sunda lainnya. Sambelnya enak, pedas tapi jadi ketagihan. Jam 5 keluar dari Mergo.

Malam-malam gitu, jalannya jadi lebih hati-hati. Tapi kita kemudian mengikuti Hyundai Trajet nopol AA_____ gitu, enak banget nyetirnya, dan dia seperti hafal jalan. Dia akan melambatkan jalannya kalau menghadapi lubang, belok kanan belok kirinya juga luwes. Dan kecepatannya juga pas, cepet tapi hati-hati. Dan kaya’nya dia tahu kalau diikuti sama mobil berpelat D yang ga tau jalan. Dia mengosongkan jalan seukuran satu mobil kalau menyusul kendaraan lain jadi memberi kesempatan buat kita ^_^

Tapi ga lama. Dia berhenti, entah di mana. Ganti cari mangsa baru, dapet kijang plat AB. Ternyata yang ini ga begitu mulus. Arah (belok kiri atau belok kanan) sih udah lancar, tapi giliran melambat kalau ada lubang ga seperti Trajet tadi ^_^

Setengah delapam berenti di .. mana ya? Lupa. Rumah makannya judulnya Lembur Kuring, tapi ga nyunda. Yang makan cuma Daffa, yang lain masih ngerasa kenyang. Terus lagi sampai di Jokja jam 11. Setengah duabelas beres urusan kamar, dan bisa membaringkan diri.


Subuh bangun, tapi baru jam setengah delapan berangkat. Ke Keraton dulu. Keliling-keliling, ke Tamansari, ke pemandian. Disarankan membasuh wajah dari kolam raja, biar ngalap berkah, rejekinya seperti raja, tetapi ga boleh membasuh wajah dari kolam para selir ^_^

Siang-siang baru selesai. Terus ke Godean, ke mang Engking. Abis promosinya gencar banget di milis Jalansutra, hihi. Dan diketawain sama shaven, ngapain jauh-jauh ke Jokja, makannya Sunda lagi, hihi.




Pulang, istirahat sejenak, sore keluar lagi. Keliling Malioboro pake andong. Daffa kok kaya’ yang takut? Di Bandung aja dia takut naik kuda di kebun binatang, wekekek. Terus makan lesehan. Tapi tips-nya shaven ternyata tidak berlaku: tanyain dulu harganya. Ternyata tidak, mereka sekarang udah masang daftar harga, jadi ga main tembak saja. Abis itu keliling belanja ^_^




Besoknya ke Borobudur. Anak-anak naik sampai ke atas, Ambu sih males. Nunggu aja di bawah. Lagi nunggu ada ibu-ibu mau motret anaknya, “Ti dieu, ti dieu .. ulah ti gigir mawana,” wekekek, ada juga orang Sunda di Borobudur. Dia ternyata orang Bale Endah, bapaknya kerja di Semarang, jadi liburan gini ceritanya nengok sambil liburan dengan anak-anak.

Turun, minum, dan Hulk nge-SMS. Katanya member banyak yang ga bisa login. Ambu SMS kang EG aja, abis gimana lagi ..

Pulangnya, Daffa muntah lagi. Jadi dia bener-bener ga bisa minum es, walau hari sepanas itu. Jadi berhenti di rumah makan terdekat, yang bisa dicapai Pringsewu. Lumayan juga, bikin betah costumer. Tapi … lagi-lagi suasananya Sunda. Wekekek.

Sore makan gudeg. Tadinya pengen nyoba Yu Djum, tapi jam segitu sih udah tutup. Jadi ke Bu Widodo, masih di Wijilan juga. Gudegnya biasa, manis, tapi sambel kereceknya puedesssss. Gudegnya sih mesti manis ya, namanya juga di Jokja, tapi bener, Ambu baru sekitar 3-4 tahun lalu ngerasain gudeg manis. Biasanya Ambu makan gudeg di Bandung itu (terutama bikinan mamih) berkuah dan gurih. Dulu kita sering berkunjung ke paman di Cilacap, dan ternyata di sana gudegnya (atau yang diperkenalkan oleh paman) itu gurih dan berkuah.

Pulang ke hotel sudah ada tamu agung dari Avera yang menunggu. Ada Mark Ray! Sama Lady Maia Lasalle! Euh, sejak kapan Mark kawin sama Lady Maia? Hihi.. Ga segitunya sih, soalnya ini shaven! Dan nyonya-nya.


Tangan kirinya shaven kenapa? Psst, nggak akan dibilangin. Bilang aja terluka waktu membunuh naga di Carmelion, wekekek… Trus memprovokasi untuk tetep di Jokja aja, ga usah ke Solo atau Semarang ^_^

Ngobrol-ngobrol sekitar sejam. Kapan atuh giliran shaven ke Bandung?

Tadinya mau Sabtu ke Solo, tapi ga jadi. Anak-anak maunya terus di Jokja. Duh …

Sabtu ke Kotagede, terus anak-anak pengen berenang. Liat-liat di KOMPAS ada iklan, ada tempat di Piyungan (10 km arah Wonosari) dan anak-anak dengan gembira ke sana. Abah bilang, mending di sini. 25000 bisa berenang dan main sepuasnya. Bayangin aja Dufan dikecilin, hehe. Dan di tempat mainannya, rata-rata mainan gratis, paling gokart atau mobil remote yang harus pakai koin. Gokart sih Daffa belum cukup umur ^_^ tapi mainan yang lain sepuasnya bolak-balik.

Makan di Nyonya Suharti, yang tidak pakai gambar foto. Katanya, kalau yang pakai gambar foto itu justru punya mantan suaminya, bener ga? Yang ada di Bandung itu yang pakai gambar foto…

Abis itu terus ke Prambanan. Sayang sekali ga ada fotonya, batrenya abis ^_^ Tapi, lagi-lagi pas lagi turun, ada suara-suara yang dikenal, orang berbahasa Sunda lagi. Hehe… Tadinya mau langsung cari oleh-oleh, tapi ga jadi deh gara-gara anak-anak belum mau pindah kota…

Paginya ke UGM. Sayangnya ga pagi banget. Tadinya Ambu pengen pagi banget, dan sarapan di sana. Tergoda oleh promosi SGPC Fakultas Teknik. Tapi berhubung lama banget siapnya, dan anak-anak keburu sarapan, jadi kita hanya jalan-jalan aja di UGM. Dan … beli boneka! Ya, ampun, jauh-jauh ke Jokja malah beli boneka, itu kan ada di Gasibu. Hihi..

Memang sekarang ini ga boleh aja ada lapangan, pasti hari Minggu-nya rame. Tapi kalau Gasibu (dan Bunderan UGM) ini penuh dengan segala macem pedagang, kalau Lapangan Batununggal deket rumah, satpamnya galak. Yang boleh dagang di situ hanya pedagang makanan. Jadi mereka yang dagang baju, tas, sampai sepeda motor (!) terpaksa menggelar dagangannya di mobil, biar kalau ada satpam langsung bisa kabur. Hihi. Tapi bagus sih, jadi yang bener-bener olahraga atau jalan-jalan lapar, bisa langsung belok ke stand-stand, dan tidak direcoki sama pedagang macem-macem.

UGM ini teduh banget. Tidak panas seperti Jatinangor. Abah bilang, kalau ada tawaran jadi Rektor di UGM, pasti dia mau. Wekekek.. Terus dirancang: Devina Kedokteran, Diva MIPA, Daffa Teknik. Hihi.. Ambu mau aja, dan mesti belajar bahasa Jawa atuh. Amin, deh.

Euh, terus di parkiran ada mobil jazz merah plat D, itu rasanya dari kemarin waktu di Piyungan parkir deket kita deh. Hehe..

Trus pulang dari UGM, ke Taman Pintar, jl Senopati. Anak-anak kena provokasi. Bukan Bolang Bocah Petualang ding, tapi Laptopnya si Unyil. Abis acara semacam itu bagus-bagus, ditonton semua. Surat Sahabat, Bolang, belum lagi ada Jelajah dan semacamnya. Daripada nonton sinetron?

Taman Pintar itu ga jauh semacam PP Iptek di Taman Mini atau SunDial di Kotabaru Parahyangan, cuma karena baru dibuka aja.

Udah itu terus beli oleh-oleh. Trus beres-beres. Dan makan siang di jalan ke Semarang.

Di tengah jalan (lupa namanya) banyak tukang lengkeng. Dev pengen, jadi kita berenti. Trus Ambu inget, madu lengkeng katanya bagus. Jadi Ambu nanya sama si mbaknya, “Mbak, ada madu lengkeng?”
“Ada.”
“Berapa?”
“Yang asli 50, yang palsu 25.”

Wekekek, sampai harus dijelasin dulu, kalau yang palsu itu ditambahin air gula. Ternyata si mbak nya polos gitu, sampai bilang, ini asli dan ini palsu. Wekekek.

Trus masuk Semarang. Kalau di Bandung Setiabudinya di wilayah Utara dan dingin, kalau di sini Setiabudinya di Selatan dan juga (terhitung) dingin. Nginep di Plaza. Malemnya ke kota dan cari makan. Abis itu Devina pengen makan es di Oen. Euh, es di Oen itu halal ga ya? Abis makanan di sana ada BB-nya…

Pesen bandeng buat besoknya. Besoknya, keliling kota, ambil bandeng, dan terus ke Cirebon. Berenti makan siang di Pemalang, Pringjajar. Grupnya Pringsewu. Harga-harganya relatif lebih mahal dari Pringsewu, padahal lingkungan Pringsewu relatif lebih ‘mewah’.

Sore sampai di Cirebon. Hotelnya Srikandi, melati. Sengaja, biar ga dikasih sarapan dan makan pagi nanti nasi jamblang di Mang Dul.

Mandi, beres-beres, dan makan malam di nasi jamblang. Di jalan Rajawali, samping Yogya, ada jongko, namanya Yayu Na’ah. Duh, ternyata hari ini sambelnya puedess banget!

Paginya ternyata dikasih sarapan. Dari dulu kalau ke Cirebon, pasti tidurnya di Srikandi, dan tiap tahun selalu ada kemajuan. Pertama, ga dikasih sarapan. Trus tahun berikutnya, dikasih telur rebus dan air panas (teh/kopi). Tahun berikutnya telur dan roti plus minuman panas. Eh tahun ini, dikasih nasi goreng ^_^ sayang nasi gorengnya manis dan ga ke makan, juga karena sudah niat mau ke Mang Dul.

Selain itu servis hotel Srikandi ini selalu menunjukkan kemajuan tiap tahun. Sekarang kalau kamar ditinggal dan kunci dititipkan, pas kita pulang kamar udah diberesin. Sedang hotel Kumbokarno Jokja ga gitu. Trus mobil pagi-pagi selalu bersih, abis dicuci. Semua mobil tamu, diminta maupun tidak, selalu dicuci. Ini juga terjadi di Hotel Apita (bintang, entah bintang berapa, tiga mungkin) di Cirebon, tamunya kan lebih banyak tapi semua mobil tamu tiap pagi pasti udah bersih kinclong dicuci. Sedang di Jokja, mesti nyari CarWash…

Di Mang Dul sih sambelnya sedeng. Tapi ga ada sate udangnya euy. Trus abis itu ke Pasar Pagi, beli oleh-oleh. Beres-beres lagi, lalu cek out, dan makan siang di Empal Gentong di Bu Darma Krucuk. Penuuuuuh banget.

Abis itu pulang. Mampir dulu di Sumedang, makan tahu. Di Palasari, di tengah-tengah kota. Ada oncom Pasir Reungit, tapi entah kenapa Abah ga mau. Padahal dia yang biasanya makan oncom.

Jam 4 sore sampai di rumah. Alhamdulillah. Beres-beres lagi ..

Besoknya, subuh anak-anak dibangunin susah banget. Rapet. Abis solat Subuh langsung bobo lagi ^_^. Ambu OL, biar nanti ga direcokin anak-anak, ternyata inbox sampai 200 lebih (tanpa bulk ya) Hihi. Untung Forum lagi eror jadi ga terlalu repot baca thread di Forum *ditimpuks*

Bandung dingin banget ya? Tadinya Ambu kira karena Jokja, Semarang, dan Cirebon itu panas, maka dingin ini cuma perasaan aja. Ternyata suhunya sampai 15,8˚ di subuh hari. Brrr!

Dan alhamdulillah ga ada kejadian berarti di perjalanan kami. Soalnya di koran yang dibaca sekaligus, kecelakaan melulu… 10 Tewas akibat Kecelakaan, Liburan Sekolah Berujung Malapetaka, Bus Tabrak Bus, dll. Terakhir denger kecelakaan Taufik Savalas, innalillahi wa inna ilaihi rajiun..

Udah kali ya? Cape ngetiknya juga.. hehe..

Oya, tadi mau ngetik soal fanfic, tapi ternyata versi onlinenya belum ada, suplemen Belia Pikiran Rakyat hari Selasa kemarin. Itu bukan cerpen, itu fanfic! Makanya Ambu pengen ngetik soal fanfic. Tapi … udah dulu ah! Capek!

Wednesday, July 11, 2007


The Magic Comes Onto Stamps:

Perangko Harry Potter and The Order of The Phoenix!




Perangko Harry Potter and The Order of The Phoenix sudah dirilis!
Terdiri dari 4 seri:
Order of The Phoenix,
Dumbledore's Army,
Dark Arts,
Forbidden Forest.

Satu lembar terdiri atas 12 perangko, dengan gambar berbeda.
Satu seri/lembar harganya Rp 30.000,00
Untuk pembelian 4 seri langsung, akan mendapatkan bonus Poster Harry Potter and The Order of The Phoenix edisi terbatas.

Kota-kota dengan kantor pos yang menjual perangko di atas adalah:
Jakarta
Bandung
Semarang
Surabaya
Denpasar
Yogyakarta
Makassar
Medan
Banjarmasin
Pontianak
Menado
Samarinda
Malang
Batam
Cirebon
Solo
Lampung
Palembang
Palangkaraya
Bogor
Tanggerang
Bekasi

Untuk informasi dan pemesanan hubungi:
Unit Filateli PT POS INDONESIA (PERSERO)
Jl Jakarta 34 Bandung 40272
022 70000131
022 7230910
Fax 022 7230907
email: filateli@posindonesia.co.id
http://www.fun-easy.com/
http://www.posindonesia.co.id/

Tuesday, July 03, 2007

Kenapa sekarang mudah sekali bunuh diri?

Minggu ini saja sudah ada 2 orang anak yang bunuh diri gara-gara tidak naik kelas ... ini dan ini. Kenapa ya .. sekarang mudah sekali seseorang bunuh diri...?

*****

Arcan Iurie, kamu kenapa? Lagi PMS ya?

Lagian, kenapa sih jadi ribut-ribut milih pemain baru? Pemain asing lagi. Ada yang nulis di rubrik Halo Halo Bandung di koran Pikiran Rakyat, karena Chitescu Leo itu udah didepak PSM (?), berarti dia ga bagus di sana. Lha kok malah mau dipake di PERSIB?

Lagian pemain asing kan udah 5. Harusnya cari pemain lokal. Pemain untuk masa depan. Kalau pemain asing itu, pertama adaptasinya susah, kedua, dia ga akan punya loyalitas. Sedang pemain lokal (seperti di PERSIB U-18 yang sedang kompetisi sekarang) itu bisa dipupuk untuk pemain masa depan. Sekarang jadiin cadangan dulu.

Seperti Zaenal Arif bilang, jaga kekompakan... Jangan sampai seperti ini...

*****

Sebentar lagi Piala Asia. Tapi ... Danone Cup kapan ya? Wakil dari kita siapa, Karang Gayam itu bukan?

Tahun lalu, Ambu buka danonecup.com Indonesia posisinya ke-4 dari 32 negara. Di atasnya ada Reunion Island, Switzerland, dan Argentina. Lumayan. Dan posisi Best Defence jatuh ke Indonesia.

Kalau anak-anak itu paling tua sekarang 13 tahun, kira-kira 5 tahun lagi masihkah mereka main bola?

Monday, July 02, 2007

F1 dan amal

Yah, Ferrari 1-2. Lewis no 3. Alonso ga tau kenapa :(

Tapi Schumy sama Zidane keliling Magny-Cours. Kapan Schumy diajak main bola? Hihi..

Nanti siang ditambah lagi deh ..

Sunday, July 01, 2007

Kena lempar

Ergh. Ada juga yang suka lempar-lemparan *nyumput, hihi*
Barusan kena lempar dari Muscat, "Meme: 6 yang Aneh-aneh"

...Binun
.
.
.
.

Eh, rasanya ga ada yang aneh ya? Apa dong?
...mikir...
.
.
.
.

1. Kalau baca buku/nonton film, tokoh yang Ambu paling suka pasti bukan tokoh utama. Bener. Baca Harry Potter, yang Ambu suka malah Snape. Baca LotR, orang memuja-muja Aragon atau Legolas (pasti nonton filmnya, wekekek) yang Ambu suka malah Faramir. Baca Mahabharata (jadul punya, wekekek..) orang suka Arjuna atau Bima, Ambu malah suka Bambang Ekalaya. Tau Ekalaya? Dia yang mengorbankan jempol tangannya untuk bisa berguru pada patung Dorna. Patung! Bukan berguru langsung pada Dorna-nya! That's it! Tapi, .. ya begitulah.. balik lagi ke laptop (qiqiqi), nonton Avatar, malah suka Appa!

2. *nyimak punya Muscat* iya, nggak suka sinetron! Ambu lebih suka nonton berita ringan yang ga ada kriminalnya atau demo-nya (kecuali demo masak) macem Good Morning atau Selamat Pagi, dan acara makan! Kalau nggak gitu, TV Ambu matiin aja ^_^ Euh, ga bisa! TV-nya pasti langsung dinyalain lagi kalau ada anak-anak sih, hehe..

3. Abah suka ngomel-ngomel, kenapa si Ambu ini ga suka belanja baju, sepatu, tas, dll seperti ibu-ibu lainnya. Abah mesti ke Surabaya dan pulangnya ngoleh-olehin Ambu, baru ada deh tas baru ^_^ Hehe, Ambu nggak suka sih. Yang penting ada baju buat kondangan, ada baju buat pergi-pergi yang kasual, dan selebihnya baju buat di rumah. Sepatu yang warnanya sewarna kulit, tas yang resmi satu, tas yang buat jalan-jalan satu. Udah aja. Buat apa banyak-banyak? Lebih baik beli buku ya? Wekekek..

4. Ambu nggak bisa tidur dalam kurun waktu sesudah Subuh sampai sesudah Dzuhur. Kalau ngantuk banget, lebih baik tidur sesudah Dzuhur. Pasti bisa tidur. Tapi coba tidur jam 11 pagi, se-ngantuk apapun (misalnya ga tidur semalaman) pasti akibatnya jadi pusing-sing-sing. Atau belum bangun jam 6 pagi, pasti bangunnya pusing... Mesti bangun subuh-subuh meski masih ngantuk juga, dan nanti siang diterusin bobonya. Meski cuma niat aja, soalnya biasanya siang-siang gitu malah OL *ditimpuks*

5. Eh, apa lagi ya? Ambu lebih suka ngonsep dulu baru diketik. Dari tugas-tugas dan skripsi (dulu diwaktu masih kuliah) dan sekarang sampai essay dan fanfic. Dan suka diketawain sama Abah, kenapa ga diketik langsung aja? Nggak bisa! Ambu harus melihat dulu keseluruhannya, baru diketik. Dan itu membantu sekarang, karena sekarang kompie adanya di lantai dua, jadi Ambu bisa ngonsep dulu sambil ngawasin anak-anak main di lantai bawah, hehe..

6. Ambu ga suka nyisir, atau dandan. Lebih baik rambut dipotong pendek, dan pake pembersih, lalu pelembab. Udah aja. Dan rambut pendek seperti ini ternyata kesukaan Abah juga, dia nggak suka rambut panjang melambai-lambai. Sebel. Sebetulnya Ambu waktu masih gadis dulu, rambut sepinggang. Tapi Ambu ga pake acara rambut dilepas melambai-lambai kaya' anak gadis sekarang. Dikepang yang rapi. Tapi begitu menikah, terutama habis melahirkan, potong pendek saja. Lebih baik merawat anak daripada merawat rambut, hehe..

Fiuh. Udah enam ^_^

Euh, lempar ke mana ya?
1. Jo
2. Herda
3. Papi ^_^
4. Lenny Puspa
5. kang Hevi Fauzan ^_^ pengen tau aja :P

cuma 5 ga papa kan?


EDIT TO ADD:
Kemaren waktu F1 - Indy, Kubica tadinya berkeras bisa langsung balap, tapi tim dokter F1 tidak mengijinkannya. Di mana ceritanya ada yang dicurigai gegar otak bisa langsung balap, mungkin gitu bahasanya.

Jadi inget, waktu Devina keserempet, dan kepalanya mentok ke aspal. Karena kita takut gegar otak, dia nginep semalam di RS, dan lusanya ga boleh ke Dufan bersama teman-teman sekelas. Manyun sih manyun, tapi di mana ada ceritanya orang baru dicurigai gegar otak bisa langsung ke Dufan ^_^

Jadi? Kubica = Devina? Hihi..