Blognya si Ambu

Friday, July 15, 2005

Postingan panjang..

Ini mungkin tulisan panjang terakhir untuk waktu yang lama. Abis ini, Ambu mau ke Cirebon, mau ke Majalengka, abis itu mau ngambil HPHBP dan untuk waktu yang lama nggak akan online dulu –aduh, pengen cepet-cepet ngambil HPHBP, hehe—

*****

Hanako memandang Hidé dari tandu tempatnya terbaring. Dia sangat bangga pada suaminya itu. Dalam setiap krisis, dia menjadi semakin dewasa, semakin berani, dan semakin terfokus. Bahkan, postur tubuhnya saat menunggang kuda sudah berubah. Dia benar-benar menjadi samurai sejati seperti yang dia tahu sejak dahulu. Yang kurang hanyalah dia tidak memiliki istri yang pantas untuk kedudukannya sekarang.

Hanako berkata, ”Aku membebaskanmu dari perkawinan kita,” dan memalingkan kepalanya. Tak ada air mata di matanya, dan dia mengontrol napasnya sehingga tidak terlihat dia sedang sedih.

Hidé berkata kepada Taro yang berkuda di sampingnya, ”Dia mengigau.”

Hanako berkata lagi, ”Aku tak lagi pantas menjadi istrimu.”

Taro berkata kepada Hidé, ”Ya, pasti mengigau. Bahkan prajurit terhebat pun kalau menderita luka parah kadang mengigau tak tentu arah setelahnya. Kurasa penyebabnya adalah kehilangan banyak darah dan terguncang.”

Hanako berkata, ”Kau butuh teman hidup yang tidak cacat, yang dapat berjalan di belakangmu tanpa membawa malu dan hinaan.”

Hidé dan Taro terus mengabaikannya. Hidé berkata, ”Kaulihat bagaimana dia melemparkan tubuhnya di depan tebasan pedang?”

”Hebat,” kata Taro. ”Aku biasanya hanya melihat aksi itu di drama kabuki, tak pernah di dunia nyata.”

”Setiap kali aku melihat lengan bajunya yang kosong,” kata Hidé, ”aku akan mengingat dengan penuh rasa terima kasih atas pengorbanan yang dia lakukan untuk menyelamatkan nyawaku.”

”Aku tak bisa memegang nampan,” kata Hanako, ”aku juga tak bisa lagi memegang teko teh dan botol sake dengan pantas. Siapa yang tahan dilayani orang cacat yang hanya punya satu tangan?”

”Untungnya dia masih punya tangan pedangnya,” kata Taro. ”Siapa tahu suatu saat kamu membutuhkannya lagi di sampingmu?”

”Benar,” kata Hide. ”Dan satu tangan lebih dari cukup untuk menggendong bayi ke susunya, atau memegang tangan anak saat dia belajar berjalan.”

Hanako tak dapat menahan dirinya lagi. Dia gemetar oleh emosi. Air mata cinta dan terima kasih mengalir daras dari matanya. Dia ingin berterima kasih kepada Hidé atas ketabahannya, tetapi kata-katanya tertelan sedu sedan.

Taro permisi dengan membungkuk dan memacu kudanya ke barisan belakang. Di sana, di antara mantan pengikut Mukai, dia juga menangis tanpa malu.

Untuk pertama kalinya, mata Hidé tetap kering. Dengan kontrol diri ketat yang dia pejalari dalam pertempuran, dia tak membiarkan setetes pun air matanya jatuh, dan tak ada sedan yang menggetarkan tubuhnya. Kesedihannya atas luka Hanako tak perlu dipertanyakan lagi, tetapi itu tak sebanding dengan rasa hormat yang dia rasakan terhadap keberanian istrinya yang menyerupai seorang samurai dan cintanya yang semakin tumbuh besar.

Kejamnya perang dan kegembiraan cinta. Keduanya sesungguhnya adalah satu.

Hidé duduk tegak di pelananya dan berkuda dengan penuh keyakinan menuju Edo.

[Samurai 1: Kastel Awan Burung Gereja, hal. 732-734]

Aku nangis saat baca bagian ini. Sungguh, buku ini memang bagus banget. Aku belum baca bagian 2-nya, tapi aku nggak tahu apa akan ada bagian yang mengharukan seperti ini.

Dari dulu aku biasanya nggak gitu terpaku pada kisah yang dijalani tokoh utama. Aku biasanya suka mencermati kisah yang dijalani tokoh sampingan. Biasanya aku suka membayangkan kisah selanjutnya, karena biasanya tokoh-tokoh minor itu hanya dikisahkan selintas.

Pada Samurai 1 ini juga demikian. Genji, tidak menarik perhatianku. Malah semakin lama aku jadi sebel sama dia. Kenapa sikapnya begitu, setelah tahu bahwa Heiko itu keturunan eta? Kenapa dia orang Jepang asli yang dengan sukarela, nggak kenapa-kenapa, mau membuatkan kapel agama Kristen di istananya? Sebel banget. Aku suka membaca tentang Jepang, terutama bagian tradisi, tapi membaca bagian Genji yang condong ke Amerika/Kristen, kesel banget. Apa gara-gara pengarangnya, Takashi Matsuoka tinggal di Hawaii?

Tapi membaca kisah cintanya Hidé dan Hanako, suka banget. Kisahnya nggak kaya cinta-cintaan anak muda sekarang, justru penuh dengan simbolisme, tapi kita tahu bahwa dalam hati mereka masing-masing penuh dengan cinta. Aku nangis banget pas bagian di atas...

*****

Ada yang pernah baca Media Indonesia, tgl 13 Juli 2005?
Ada surat pembaca, begini bunyinya:


Mohon Bantuan HP Bekas

Saya mempunyai seorang anak gadis remaja yang menginginkan HP Tapi saya yang hanya buruh tani di desa terpencil, tidak mampu membelinya. Jangankan beli HP, beli beras sekilogram saja susah. Saya bingung, ia stres, menjadi pemurung, dan sempat mogok makan beberapa hari dengan pembicaraan cuma soal HP.

Pembaca budiman, saya mohon bantuan, mungkin Anda memiliki HP bekas dan tidak terpakai lagi. Walaupun sudah jelek dan model lama, tidak masalah, yang penting masih dapat dipakai. Kalau ada yang berkenan, barang itu agar dikirim ke alamat anak saya, L Nugraha di Tromolpos 105/IH-TSM, Jawa Barat 46151. Terima kasih.


RM Soeseno
Jawa Barat

Ini kemungkinan:
1. Pedagang HP bekas, yang ingin HP-HP bekas dengan gratis. Kok buruh tani bisa punya Tromolpos?
2. Emang buruhtani yang anaknya pengen HP. Nah, yang ini bener-bener keterlaluan. Pengen HP, emangnya dia nggak ngeliat keadaan keluarganya yang beli beras aja susah? Trus, apa ada sinyal di desanya? Trus, apa dia nyadar bahwa dengan adanya HP, berarti dia minimal mesti ngeluarin 50.000 buat pulsa? Apa mesti disumbang lagi tiap bulannya? Enak aja..

Memang trend HP ini bener-bener merajalela. Ke pelosok-pelosok. Sampai pembantuku dulu, gaji pertamanya dia beliin HP. Trus dia kerjaannya nelepon dan SMS terus, baru dua hari udah abis pulsa. Baru kerasa seperti apa punya HP itu. Ambu aja jarang dipake, kadang sampai habis tanggal pakainya baru sadar, lho nggak bisa dipakai? Padahal pulsanya masih banyak? Setelah dilihat tanggal kedaluarsanya baru nyadar...

*****

Ada tulisan bagus di Pikiran Rakyat: ”Geser Wilayah Jawa ke GMT +8: Bangun Lebih Pagi Sekaligus Menghemat BBM”. Tulisan selengkapnya bisa dibaca di sini.

Tapi ada yang nggak beres. Yaitu, anak sekolah oleh penulisnya disuruh sekolah mulai jam 09.00 pagi.

Ya, itu buat sekolah yang ruangannya memadai dan pasti uangnya juga ’bagus’. Kebanyakan sekolah membagi dua shift, sekolah pagi dan siang. Nah, kalau seperti usul penulis di atas, mau bagaimana? Memang sekolah jam 09.00-15.00 seperti di luar negeri bagus. Tapi itu berarti sekolahnya hanya satu shift... Kalau yang dua shift, seperti sekolah anakku saja, masuk jam 07.00-12.00 atau jam 12.00-17.00. Gantian sebulan sekali dengan SD 2.

Kalau seperti yang penulis itu usulkan, digeser ke jam WITA, berarti jam 07.00 itu sama dengan 06.00 Berarti lebih pagi dari biasanya. Dan itu jam masuknya, kalau jam dijemputnya berarti jam 06.00 WITA (05.00 WIB). Berarti jam bangunnya jam 05.00 WITA (04.00 WIB). Buset..!

*****

Itu halaman olahraga di harian Pikiran Rakyat banyak banget sih. Udah tiap hari 2 halaman, trus hari Rabu ada suplemen 8 halaman.

Sedangkan suplemen remaja (Belia), anak-anak (Pe-er Kecil), atau wanita (Hikmah), cuma 4 halaman seminggu, mau ditambah aja susah...

*****

Kalau ada korban kejahatan cewek, biasanya ditulis ”wanita beranak dua..” atau ”ibu dua anak ini..”. Tapi nggak pernah ditulis ”ayah dua anak..” atau ”lelaki beranak dua..” biasanya kalau laki-laki dicuekin aja, mau punya anak berapa juga. Biasanya kalau kabar kematian yang ’terhormat’, tokoh tertentu, baru ditulis, ”dia meninggalkan seorang istri dan dua anak..”

Hehe, kasian ya, laki-laki tidak dihitung jumlah keturunannya...

*****

Sering ada obat nyamuk beriklan ”dengan wangi yang lebih menyenangkan”. Lha, apa orang sadar bahwa ’bau yang lebih menyenangkan’ itu justru mendorong kita untuk menghirup aroma itu lebih dalam, dan menghirup zat-zat berbahaya itu dalam-dalam ke dalam paru-paru kita.

Seharusnya obat nyamuk diberi bau yang memuakkan dan tidak ada yang ingin menghirupnya, sehingga orang dengan sadar menyemprotkan obat nyamuk ke dalam ruangan (misalnya kamar tidur) paling tidak 2 jam sebelum tidur, menutup ruangan itu rapat-rapat sesudah menyemprot (atau membakar/menyetel ke listrik obat nyamuk itu). Dan tidak ada yang masuk sesudahnya...

*****

Ini Chinese Zodiac. Berikut lambangnya untuk kelima keluargaku, termasuk Ambu...

Abah Ular Kayu
Ambu Ayam Jantan Bumi
Devina Anjing Kayu
Diva Macan Bumi
Daffa Naga Logam
Biasanya Naga Logam diidentikkan dengan Naga Emas...

Thursday, July 14, 2005

Eragon dan Hantu Lucu..

Hehe, mbak Yuni..

Ini jawabannya panjang, hehe .. Trio Ucul itu serialnya mbak Tria, ada TU & Hantu Lucu, TU & Ny Pink Ting, TU & Teror Kancing. Coba deh baca ..

Eragon, udah lamaaa dibahas. Ada di milis Yok_BacaBuku, dan ada di forum Aestera.

Selamat ke toko buku, mbak..

Friday, July 08, 2005

HBP, Misteri Pedang Skinheald, Teror Kancing..

Hehe, dari kemarin kerjanya ngepost lomba melulu, wikikik..

Kemarin Abah sibuk berat. Soalnya ada SMPB. Jadi anak-anak main di rumah aja.. Tapi setelah ini, Abah bikin rencana main. Ke Cirebon, yuk! Ya, ayuk aja! .. Empal Gentong, Nasi Jamblang, ssrrlplp.... yummy..

Nah, rencananya Abah mau berangkat tanggal 15. Tidur di Cirebon, trus tgl 17-nya ke Majalengka, menghadiri pernikahan asistennya di kampus. Langsung pulang, karena anak-anak masuk pagi tgl 18-nya (sebenarnya tgl 16 juga udah masuk, tapi suka dilewat sama anak-anak. Assalam memang suka begitu, masuk liburan justru hari Sabtu...)

Tapi, Ambu baru nyadar. Tanggal 16 itu kan HP & HBP terbit! Lha, jadi Ambu baru bisa ngambil buku tanggal 18. Hiks .. hiks..

*******

Dulu waktu Eragon terbit, terkagum-kagum. Itu ditulis oleh Christopher Paolini saat dia berumur 15 tahun. Diterbitkan dulu sama perusahaan bapaknya, terus ketemu sama Knopff, dan diterbitkan di Random. Sekarang Chris sudah berusia .. 21 apa 22, dan baru akan menerbitkan Eldest 23 Agustus nanti.

Tapi Ataka baru berusia 13 nanti tanggal 24! Image hosted by Photobucket.com Dan sudah menerbitkan Misteri Pedang Skinheald Image hosted by Photobucket.com dan Misteri Pembunuhan Penggemar Harry Potter!! Kalau yang menerbitkan cerita sehari-hari, memang sudah banyak. Dari DAR!Mizan aja udah berapa terbitan ’Kecil-kecil Punya Karya’. Tetapi halamannya terbatas, hurufnya besar-besar, ilustrasi juga banyak. Serta ceritanya berkisar pada cerita sehari-hari

Sedang Ataka ini menerbitkan cerita fantasi, dengan ketebalan yang lumayan, 190 hal (di katalognya ditulis 176, mungkin dikurangi halaman berilustrasi). Dan kalau melihat tampangnya, tampang anak-anak biasa yang masih berlarian mengejar layangan, hehe.. sori, Aka.. Namanya aja salah melulu, Ata-lagi-Ata-lagi...

Ayo anak-anak, yang pada mau menulis! Dan juga ini menggebrag para dewasa yang katanya mau menulis cerita fantasi, masa kalah sama anak kecil? *meliihat bayangan sendiri di cermin, hihi..*

*******

Karena Abah lagi sibuk di SPMB, maka anak-anak main saja di rumah. Sebelumnya sudah ke toko buku, jadi lumayan, ditemani buku-buku.

Devina melihat pada buku yang terkumpul di tanganku. ”Mbu, kok belinya buku anak-anak?” keningnya berkerut melihat ’Trio Ucul dan Teror Kancing’ di tanganku.

”Eh, ini rame, lho!” kataku terpengaruh sama promosinya Tria. Hehe..

”Tapi, belinya pakai uang Ambu, ya? Teteh nggak mau beli yang kaya’ gitu,” katanya sambil berjalan mencari buku lain. Anak-anak yang di SD memang baru dibagi uang tabungan barengan dengan rapornya. Trus Devina dan Diva mau beli buku cerita dengan uang mereka sendiri. Jadi, nggak mau rugi, lho, nggak mau beli Trio Ucul pakai uang sendiri. Dasar, ogi lu .. hehe

Ternyata setelah di rumah, coba apa? Setumpukan buku yang mereka pilih itu udah dicuekin setelah sekali dibaca. Trio Ucul yang mereka gilir, setelah Devina, Diva, trus keponakanku yang lagi nginep, Nanda. Abis deh, itu buku-buku jadi kucel...

Devina malah dengan gayanya mengeluarkan pianika, untuk memainkan ”Kancing Oh Kancing”. Tapi, dasar memang tidak ada bakat musikus dalam keluarga, kami tidak tahu bagaimana bedanya memainkan 5 4 5 4 dan 5 4 . 5. jadinya memainkannya asal saja. Oh Ucup, oh Ucup.... eh, maksudku Oh Devina, ..oh Devina..

*******

Thursday, July 07, 2005

Lomba Komik!!

LOMBA KOMIK KEAGAMAAN 2005

TEMA LOMBA
* Internalisasi nilai akidah melalui komik

PERSYARATAN LOMBA
* Umum, pendidik, mahasiswa dan pecinta komik
* Peserta boleh mengikuti semua jenjang lomba
* Tidak diperkenankan bagi juri dan panitia pelaksana
* Peserta boleh perorangan atau kelompok

KETENTUAN UMUM
* Cerita yang diangkat adalah cerita keseharian, futuristik, bukan kisah Nabi, bukan tokoh atau sahabat Nabi, bukan legenda
* Tidak mengandung unsur yang mengarah pada kemusyrikan
* Teks menggunakan bahasa Indonesia yang baik
* Karya harus asli dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba serupa serta belum pernah dipublikasikan
* Menyertakan identitas lengkap beserta fotokopi KTP dan telepon yang mudah dihubungi

KETENTUAN KHUSUS
* Komik berkesinambungan sampai tamat. Bukan komik strip/komik lepas
* Komik digambar berwarna/full colour pada kertas BC super (kertas gambar) ukuran A4 (21 x 29,5 cm) (Bagi yang tidak menggunakan media komputer) Posisi gambar berdiri.
* Cover Full Colour
* Bagi yang menggunakan media komputer, komik diprint FC ukuran A4
* Sertakan juga CDR/Optical Disk dalam format PC/Macintosh
* Resolusi harus diperhitungkan untuk siap cetak

JENJANG LOMBA
* Tingkat RA/TK: 14 halaman + cover
* Tingkat MI/SD: 22 halaman + cover
* Tingkat MTs/SMP: 30 halaman + cover
* Tingkat MA/SMU: 30 halaman + cover

KRITERIA PENILAIAN
* Gambar
* Orisinalitas Cerita
* Karakter tokoh
* Pesan Cerita

PENGIRIMAN KOMIK
* Komik diterima redaksi majalah Aku Anak Sekolah,
Jl. Patal Senayan no 25
Jakarta Selatan 12210
Paling lambat 6 September 2005 (cap pos)

HAK CIPTA
* Hak cipta komik/naskah ada pada penulis/komikus
* Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan berhak menerbitkan komik pemenang untuk kepentingan terbatas selama 1 (satu) tahun terhitung sejak pengumuman pemenang

HADIAH
Total Hadiah Rp 120.000.000
Hadiah untuk masing-masing jenjang
* RA/TK
* MI/SD
* MTs/SMP
* MA/SMU, sebagai berikut:

Juara 1: Rp 10.000.000 + piagam penghargaan
Juara 2: Rp 7.500.000 + piagam penghargaan
Juara 3: Rp 5.000.000 + piagam penghargaan
Juara Harapan 1: Rp 3.000.000 + piagam penghargaan
Juara Harapan 2: Rp 2.500.000 + piaram penghargaan
Juara Harapan 3: Rp 2.000.000 + piagam penghargaan

Pajak hadiah ditanggung pemenang

PENGUMUMAN PEMENANG
* Tanggal 21 September 2005 di harian Republika dan Majalah Aku Anak Saleh

Wednesday, July 06, 2005

Lomba Teenlit & Chicklit ala Kamu

LOMBA TEENLIT & CHICKLIT ALA KAMU

Syarat:
1. Umum, pelajar, dan mahasiswa
2. panjang naskah minimal 100 halaman, diketik, 1,5 spasi (kuarto), huruf times new roman.
3. naskah berupa disket atau CD, dilengkapi dengan print out naskah. Sertakan identitas KTP, KTM, atau kartu pelajar dan alamat atau nomor telepon yang dapat dihubungi.
4. Tuliskan kategori lomba yang kamu ikuti di sudut kiri amplop dan kirimkan naskah ke

Redaksi Puspa Swara Wisma Hijau
Jl. Mekarsari Raya No. 15
Cimanggis, Depok 16952
Selambat lambarnya 21 September 2005 stempel pos.

6. Karya terpilih (juara dan pilihan penerbit) akan diterbitkan dan mendapat royalti yang besarnya sesuai dengan ketetapan penerbit.
7. Pengumuman pemenang 30 November 2005

Hadiah Kategori Chicklit
Juara 1 2.5 juta + bingkisan
Juara II 2 juta + bingkisan
Juara III 1, 7 juta + bingkisan

Teenlit
Juara I = 2 juta + bingkisan I
I = 1,5 juta + bingkisan
III = 1,25 juta + bingkisan

Metropop Be A Writer!

KETENTUAN LOMBA METROPOP Be a Writer!
1. Lomba terbuka untuk semua WNI berusia 18 tahun ke atas.
2. Tema cerita bebas dan harus berkaitan dengan kehidupan metropolitan, tidak bertentangan dengan SARA, dan tidak mengandung unsur pornografi.
3. Naskah merupakan karya asli, bukan terjemahan atau saduran.
4. Naskah belum pernah dipublikasikan di media massa cetak maupun elektronik, dan tidak sedang diikutsertakan dalam sayembara lain.
5. Panjang naskah 150-250 halaman A4, 1,5 spasi, 12 pt, font Times New Roman. Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik.
6. Kirimkan naskah (print out & disket/CD), sinopsis cerita, biodata & foto, serta fotokopi tanda pengenal beserta (KTP/identitas lain) ke:

Panitia METROPOP Be a Writer!
Redaksi Fiksi PT Gramedia Pustaka Utama
Jalan Palmerah Barat 33-37 Lt. 3 Jakarta 10270

Cantumkan METROPOP Be a Writer! di pojok kiri atas amplop.

7. Naskah kami tunggu selambat-lambatnya 1 Desember 2005.
8. Sertakan struk/bon pembelian novel METROPOP terbitan Gramedia Pustaka Utama.

CATATAN:
- Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu naskah.
- Semua naskah yang masuk menjadi milik panitia.
- Pemenang akan diumumkan di harian KOMPAS.
- Lomba ini tidak berlaku bagi karyawan PT Gramedia Pustaka Utama dan keluarganya.
- Keputusan juri mengikat dan tidak dapat diganggu gugat serta tidak diadakan surat-menyurat.

MENANGKAN HADIAH SEBAGAI BERIKUT:
1. Juara 1: Rp. 7.000.000 + trofi + sertifikat + hadiah lainnya
2. Juara 2: Rp. 5.000.000 + trofi + sertifikat + hadiah lainnya
3. Juara 3: Rp. 3.000.000 + trofi + sertifikat + hadiah lainnya

Bagi Juara dan Pemenang Berbakat, novel Anda juga akan diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama!

Buku-buku METROPOP yang sudah terbit:

* Seri Lajang Kota (Alberthiene Indah)
Jodoh Monica
Cewek Matre
Dicintai Jo

* Seri Indiana Chronicles (Clara Ng)
Blues
Lipstick
Bridesmaid

* Quarter Life Fear (Primadonna Angela)

* Lontong Sayur dalam Lembaran Fashion (Syahmedi Dean)

* Jakarta Paris via French Kiss (Syahmedi Dean)

* Jakarta Kafe (Tatyana)

* Single Mom's Day Out (Tatyana)

Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi Gramedia di Telp. (021) 536 77 834 ext. 3213, 3249, atau 3217.

Indonesian Literature Competition

SAYEMBARA MENGARANG NOVEL REMAJA GRASINDO-RADIO NEDERLAND SEKSI INDONESIA (RANESI) 2005

Peserta:
Sayembara terbuka untuk umum, warga negara Indonesia

Ketentuan Lomba:
* Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
* Naskah harus asli, bukan terjemahan, saduran, atau jiplakan.
Tema kehidupan remaja, isi tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD'45, serta tidak menimbulkan masalah pertentangan SARA.
* Naskah belum pernah dipublikasikan di media cetak maupun elektronik, dan tidak sedang diikutsertakan dalam sayembara sejenis.
* Peserta dapat mengirimkan lebih dari satu naskah.
* Naskah diketik dengan jarak 1,5 spasi, format kuarto. Panjang naskah minimal 120 halaman, dengan menggunakan jenis huruf Times New Roman.
* Naskah dikirim rangkap 3 (tiga) dengan disertai satu copy file dalam disket.
* Pengiriman naskah dilengkapi dengan sinopsis dan dilampiri fotokopi KTP yang masih berlaku.
* Pada bagian kiri-atas amplop ditulis: Sayembara Mengarang Novel Grasindo-Ranesi 2005.
* Naskah ditunggu selambat-lambatnya tanggal 20 September 2005 (cap pos).
* Karya pemenang akan diprioritaskan penerbitannya oleh Penerbit Grasindo dan Ranesi.
* Karya-karya yang terpilih sebagai finalis akan dipertimbangkan penerbitannya.
* Pemenang akan diumumkan pada tanggal 28 Oktober 2005 di harian KOMPAS dan Radio Nederland Seksi Indonesia (Ranesi).
* Keputusan Juri bersifat mengikat, tidak dapat diganggu gugat, dan tidak diadakan surat menyurat.

Pengiriman Naskah:
Naskah disampaikan langsung atau dikirim melalui pos ke:
PANITIA SAYEMBARA MENGARANG NOVEL Grasindo-Ranesi 2005
d/a Penerbit Grasindo,
Jl. Palmerah Selatan No. 12 Jakarta 10270
Telp. (021) 5369 6546-47

Hadiah Pemenang
Pemenang I : Uang tunai Rp.15.000.000,- + Piagam Penghargaan
Pemenang II : Uang tunai Rp.12.500.000,- + Piagam Penghargaan
Pemenang III : Uang tunai Rp.10.000.000,- + Piagam Penghargaan

Friday, July 01, 2005

HP, LOTR, Offline...

Tadi malem nonton LotR. Sama Abah sama Devina. Dan banyaklah tanya-tanya, Mbu, kenapa begini? Mbu, ini siapa? Dan aku sibuk nerangin, kenapa begini, di buku ini nggak ada, yang ini di buku ada di film nggak ada, bla bla bla.

Trus Devina nyeletuk, kenapa nggak semua adegan yang ada di buku dimasukin ke film aja?

Ya, filmnya mau sepanjang apa?

Jangan bikin film bioskop. Bikin film seri televisi aja.

Muahaaal. Apalagi berpuluh-puluh seri.

Pakai aja peralatan dan kostum yang udah dipakai di film.

Iya, ya?

Dan sepanjang mau tidur sampai waktu bangun pagi, aku mikirin. Kalau ada yang mau bikin film seri Harry Potter dan Lord of the Ring persis dengan bukunya, semua plek persis tiap adegan. Atau yang pengarangnya masih hidup, mungkin ditambahin dengan adegan-adegan yang tidak ada di buku tapi masih relevan. Duh, asyiknya...

********

Masih misuh-misuh. Offline Bandung kaya’nya nggak jadi.. Anne nggak bisa, mungkin minggu depan, Mitzie sapu terbangnya rusak, Trinie nggak bisa, huhuhu.. Masa Ambu sama Joan aja? Hehe..

********

Tinggal 15 hari!!!