Blognya si Ambu

Tuesday, December 25, 2007

What Is and What Should Never Be



Euh, buru-buru nih.

Cuma mau post ini aja, ending scene SN tadi malem. What Is and What Should Never Be. Sedih ngeliatnya.

Dan nggak bisa berbagi dengan Myu maupun GunZ, soalnya mereka berdua sama-sama dipindahin channelnya sama orang se-rumah :P

Dan anak-anak juga tadi malem nonton, dan berkomentar: Kenapa susah-susah pake belati perak dicelup darah domba? Emangnya abis kurban? Bacain ayat Kursi saja, gampang! Hihi, boro-boro ayat Kursi, doa sebelum tidur aja kaya'nya si Dean mah teu apaleun!

Baru kali ini Ambu bisa suka sama tokoh utama. Soalnya tokoh utamanya dua-duanya menarik untuk diikuti. Dan tidak ada tokoh sampingan yang bisa menarik perhatian gitu. Beda dengan Snape (Harry Potter), Faramir (LotR), Murtagh (Eragon).

OK, ulasan selengkapnya, nanti ya. Dan jangan lupa, episode nanti malem dan besok malem, ngagk boleh dilewatkan! All Hell Break Loose, Part 1 dan Part2.

Monday, December 24, 2007

Winchester for Winchester

Dapet dari sini.

Winchester sudah dari dulu dikenal sebagai pembuat senjata api. Tapi mereka juga terkenal sebagai pembuat pisau.

Dean dikenali memakai pisau Winchester saat mengoyak lukisan dalam episode "Provenance":


Euh, nggak keliatan ya? Mesti diliat langsung :P

Jadi, Winchester for Winchester ya? Hehe..

*****

Ini kata shaven, chatting selagi Ambu ngisi blog ini:

shaven: soale akhir2 ini blognya kok jadi supernatural.blogspot.com
ambudaff: *tersipu-sipu*
shaven: hihihi
ambudaff: wekekekek
ambudaff: Ini juga mau post soal SN ..
shaven: jangan terlalu sering, ambu...
ambudaff: Karena..
shaven: bukan apa-apa... tontonlah sinetron dalam negeri juga
ambudaff: *pingsan*
shaven: sebelum sinetron kita juga direbut malaysia
shaven: *kabur*

*gubraks*

Hihi...

******

Ini gambar-gambar lutu yang Ambu dapet dari DevianArt:


Don't you cry no more

Huhuhuhu....

Saturday, December 22, 2007

Hari Perempuan, dan Supernatural lagi :P

Selamat Hari Perempuan!

Karena Hari Ibu didasarkan pada tanggal dilaksanakannya Kongres Perempuan, seharusnya bukan Hari Ibu namanya, bukan Hari Ibu seperti di negara lain, Mother’s Day. Tapi Hari Perempuan, baik perempuan yang sudah punya anak maupun yang belum!

Jadi, sekali lagi, selamat Hari Perempuan!

*****

“I don’t wanna die,” airmata meluncur turun ke pipi Madison. “I don’t. But I can’t live like this. … Please. I’m asking you to save me.”

Dean melangkah ke belakang Madison, perlahan menarik senjata dari tangan Madison, dan intro Silent Lucidity mulai.

Kamera berganti-ganti, Dean. Sam. Madison. Sam.

Sam meninggalkan Madison, ke ruang sebelah. Dean mengikuti.

Hush now don’t cry
Wipe away the teardrops from your eyes
You’re lying safe in bed
It was all a bad dream
Spinning in your head


Kamera terus mengikuti Sam, menyandarkan kepala ke kusen pintu, ’your mind tricked you to feel the pain”

Your mind tricked you to feel the pain

Dean mengikuti tanpa suara.

Of someone close to you leaving the game of life

“Sam.” Menunggu hingga Sam berbalik. “I’m sorry.” Suaranya pelan.

“No, you right”

So here it is, another chance
Wide awake you face the day
Your dream is over
Or has it just begun?

Airmata jelas-jelas membayang di wajah Sam.

“…Let me do it … you don’t have to …”

“Yes, I do. Please.”

Tangan Sam menjulur, meminta senjata dari tangan Dean

There’s a place I like to hide
A doorway that I run to in the night

Senjata beralih tangan. Dean memberikan dengan berat hati.
“Just wait here.”

Sam berbalik, dan kamera menyorot punggung Sam. Ia berbalik sekali lagi ke arah Dean, memandang dengan wajah basah, kilatan jejak airmatanya jelas, lalu terus berjalan.

Kamera mendekat pada Dean, terus mendekat memperlihatkan wajahnya yang keras, close up.

Relax child, you were there
But only didn’t realize it and you were scared


Terdengar suara letusan, dan Dean tersentak.

Layar gelap.

It’s a place where you will learn
To face your fears, retrace the tears
And ride the whims of your mind
Commanding in another world
Suddenly, you hear and see
This magic new dimension

Chorus:
I will be watching over you
I am gonna help you see it through
I will protect you in the night
I am smiling next to you
In silent lucidity

If you open your mind for me
You won’t rely on open eyes to see
The walls you built within
Come tumbling down
And a new world will begin
Living twice at once you learn
You’re safe from pain in the dream domain
A soul set free to fly
A round trip journey in your head
Master of illusion, can you realize
Your dreams alive, you can be the guide, but …

[Supernatural 2.17 Heart. Backsound: Silent Lucidity – Queensryche]

Sedih.

Ini adalah episode yang diputar 19 Desember 2007 di Trans7. Ada beberapa hal yang tidak tersurat, tapi tersirat di sini:

1. Sam biasanya tidak membawa lethal weapon. At least, lethal weapon for human. Yang dia bawa itu biasanya shotgun dengan rock salt, atau senjata dengan peluru perak. Tidak seperti Dean yang punya seabreg-abreg senjata. Tapi di episode ini, dia terpaksa harus membunuh. Tidak membunuh karena sedang kerasukan seperti di Born Under a Bad Sign, tapi dengan sadar. Dan bukan membunuh werewolf, tapi seorang gadis yang memang sih dia werewolf, tapi sedang dalam keadaan menjadi manusia.
Sumber: Wiki Sam dan Wiki Dean.

2. Dean sepertinya sedang berusaha melindungi Sam, dengan menawarkan diri untuk membunuhnya. Seperti yang kita lihat, Dean lebih mudah untuk membunuh. Dean seperti ingin melindungi adik kecilnya, tidak membiarkannya membunuh. Dengan Dean yang membunuh, guilty feeling bisa dipindahkan pada Dean. Tapi Sam, dengan berurai airmata juga berkeras, Madison yang meminta padanya.

3. Adegan akhir, kamera mendekat pada Dean, dan close up, tersentak—flinched—saat terdengar letusan. Sedih. Bukan, bukan pada Sam, memang sedih bahwa Sam yang harus membunuhnya, tapi lebih sedih lagi melihat raut wajah Dean. Dia seperti tidak tega, tidak rela membiarkan adik kecilnya melakukan. Seperti yang tidak tega melihat adikya akhirnya masuk juga ke dalam kekerasan. Dan, secara umum, bahwa adiknya yang biasanya tidak tega membunuh, akan jadi terbiasa membunuh, dan dengannya mendekatkan pada destiny yang dikatakan oleh iblis bermata kuning itu. Hal yang sangat ditakutkannya...

Kalau kita lihat secara umum, Dean itu tipe macho-man, segala diambil gampangnya aja. Tapi dia termasuk family man. Coba, segala dia tujukan untuk keutuhan keluarga. Sepertinya dia desperately berusaha untuk menjaga keutuhan keluarga, walau satu demi satu berguguran. Mom. Dad. Dan sekarang tinggal mereka bedua, makanya segala akan dia usahakan agar mereka tidak bercerai berai.

4. Dan ini juga bisa digunakan Sam membantah ucapan Dean: when I might be in the same boat one day soon, and you’ve definitely said you won’t kill me. Juga ada kesan bahwa ‘tak ada cara lain’-nya dilakukan secara tergesa-gesa ya? Biasanya Sam suka diperlihatkan mencari-cari di internet atau di perpus. Kenapa di sini tidak? *dengan semangat Snape, bertanya-tanya, kenapa nggak nanya Snape, kan ada Ramuan Wolfsbane? Remus Lupin aja selamat kok. Terinspirasi untuk buat FF –dikemplang—*

Pertarungan batin yang terjadi memang terlihat jelas pada Sam, karena ia harus membunuh gadis yang baru saja bercinta dengannya dengan sepenuh hati. Tapi pada adegan terakhir, justru pertarungan batin tersirat pada raut wajah Dean. Dari mulai ia mengambil senjata dari tangan Madison, dan menawarkan pada Sam agar ia saja yang membunuhnya, sampai Sam melakukannya sendiri, dengan letusan senjata yang membuat Dean tersentak, sebenarnya Dean mengatakan pada kita, I fail in protecting you, Sammy!

Huwaaaa!

PS: Sekarang Multiply menghapus ’Music’ ya? Paling tidak, ‘Music’ yang berlisensi? Ambu kemarin susah banget nyari Silent Lucidity ini, adanya di Youtube :P

*****

Kenapa iblis itu dikisahkan meninggalkan jejak belerang? Kalau begitu, di Tangkuban Perahu banyak iblisnya ya?
*ditakol*

Lalu, kenapa garam? Emang sih, ada kepercayaan tentang kemurnian dalam garam. Tapi, jadi iblis itu disamaain dengan ular dan keong atuh?
*ditakol lagi*

Trus, McG di Supernatural itu, McGonagall? Hihi, di episode Hollywood Babylon ada ditampilkan McG sekilas. Lalu, tokoh Bobby Singer, lha kan ada Robert Singer yang biasa dipanggil Bobby. Susah amat ya nyari nama, yang ada aja diambil :P

Trus, Jensen-Jared beda umurnya sama dengan Dean-Sam, juga sama dengan Devina dan Diva *ditakol lagi*

Lalu, kemaren waktu nganter Devina dan Daffa ke dokter, kerasa kalau mobil itu sedikit berkeriyut-keriyut. Iseng aja, Ambu bilang ke Abah, kenapa KIA Carnival 02 bunyinya kok sama dengan Chevy Impala 67? Wekekek.

Trus lagi, apa Dean & Sam punya jurnal? Memang ada bukunya, Book of Monster etc, dan udah terbit. Konon isinya seperti jurnal Dean & Sam, bukan textbook, tapi seperti catatan mereka berdua. Tapi, apakah memang mereka dilukiskan menulis jurnal? Kebayangnya sih, Sam yang lebih rajin menulis. Tapi kalau Hunter memang harus menulis, bayangin aja John juga bukan tipe rajin menulis, tapi ada juga jurnalnya. Jadi, seharusnya ada jurnal Dean dan ada jurnal Sam.

*****

Jensen Ackles

Jared Padalecki



Daffa Heryadi

Mirip kan?
*ditakol*

*****

Masih soal gambar, ini adalah gambar halaman depan Harian Umum Pikiran Rakyat hari ini. Gambar diambil kemarin.





Mengerikan ya? Jadi … takut gitu. Seperti bersiap akan adanya badai. Padahal mungkin ini terjadi setiap hari, tapi nggak disadari gambarnya akan seperti ini.

Menara dua yang menjulang di tengah gambar itu menara Mesjid Agung Jawa Barat. Belum pernah ke sana euy, padahal kan deket dengan sekolahnya Daffa. Pengen naik ke menaranya, pengen liat Taman Alun Alunnya yang ditanami pohon kurma :P

*****

OK, bagian berikutnya ada SPOILER ALERT karena ini membahas episode terbaru dari Supernatural, A Very Supernatural Christmas. Yang kebetulan saja Ambu dapet di Youtube, dan kebetulan lagi spidi Ambu lagi lancar :P Jadi aja bisa save semuanya, dan nonton dengan tenang.

Flashbacknya. Sedih.

Sam mendapat hadiah dari Uncle Bobby untuk diberikan pada Dad. Ternyata Dad tidak pulang. Sam akhirnya tahu apa pekerjaan Dad, akhirnya tahu bahwa Santa tidak ada, bahwa monster itu ada tapi tidak bisa menyerangnya karena Dad menjaga mereka. Tapi bagaimana Dad bisa menjaga kalau ia sering tidak ada? Siapa yang akan menjaga Sam kalau begitu?

Dean.

Dengan pistol di bawah bantal (dalam usia 12 tahun).

Dan janji bahwa malam ini Dad akan pulang, Sam tertidur.

Dan dibangunkan dengan kata-kata: Tadi Dad pulang. Padahal itu hanya akal-akalan Dean untuk menghibur Sam, dan gagal karena hadiah-hadiah yang dicurinya—yang seakan-akan dari Dad—ternyata untuk seorang anak perempuan.

Dan Sam akhirnya memberikan hadian dari Uncle Bobby itu untuk Dean. Kalung amulet itu. Simbolisnya, kalung itu adalah untuk ‘your father’ tapi akhirnya diberikan pada orang yang selalu berperan ‘as father’ untuk Sam. Dan sedihnya, sepertinya Dean memang jarang dapat hadiah, mungkin malah nggak pernah, karenanya kalung itu dia jaga baik-baik dan tak pernah dilepas.

Dengan kenangan seperti itu, Sam yang tadinya nggak mau merayakan Natal—Dean ingin ada Natal karena ini adalah tahun terakhir dia, sementara Sam tidak mau karena ia tidak bisa, berpura-pura minum eggnog, berpura-pura tak ada apa-apa, tapi dia tahu bahwa tahun depan Dean sudah tak ada lagi—mengejutkan Dean dengan kamar yang dihias Natal. Dengan hadiah-hadiah, for me and for my baby, dan omongan Sam yang ditelan kembali, “Hey Dean …” menghela napas, dan tidak jadi ngomong, malah “you want see the game?”

Sebelum nonton, Ambu memang agak aneh, kenapa Sam yang nggak mau merayakan Natal, kan dia yang suka berdoa tiap hari? Sedang Dean kan cuek, tapi kenapa dia yang mau ada Natal? Baru tau setelah bener-bener nonton ...

Seperti Ambu udah pernah bilang, seri ini memang penekanannya pada brotherly relationship. Monster-monster itu, iblis-iblis itu ‘hanya’ warna, hanya nuansa. Memang ada efeknya, seperti Dean yang sudah teken kontrak setahun demi menghidupkan kembali Sam, tapi sekali lagi, konteksnya, penekanannya adalah pada hubungan kakak beradik itu.

Dan lagi, alangkah indahnya permainan mimik wajah, sorot mata, dan sebagainya, tanpa kata-kata, makna hati bisa keluar. Nggak seperti sinetron kita, penuh dengan kata-kata, ngomong melulu, yang mestinya cuma diliatin (show, don’t tell) malah diomongin semuanya. Penulis skrip nggak bisa bikin suasana, penonton mesti dibilangin semua isi ceritanya, soalnya pemain sinetronnya nggak bisa body language, blablabla.. lengkaplah sudah semakin membuat Ambu nggak mau nonton sinetron. Tepat hari diputernya Heart *scroll ke atas* ada sinetron anak-anak Eneng dan Kaos Kaki Ajaib, judulnya ’Pemburu Hantu’ wekekek, ngakak abis. Menyedihkan.

Yah, udah, kembali ke laptop :P

Di episode ini terlihat bahwa baik Sam maupun Dean sama-sama saling menghargai. Dean ingin agar kalau dia pergi nanti, Sam punya sesuatu untuk dikenang, (You Want To) Make A Memory. Hehe, ini nggak masuk ke list backsound, tapi baca di milis kemarin, bener juga tuh.

Hello again, it’s you and me
Kinda always like it used to be
Sippin’ wine, killin’ time
Tryin’ to solve life’s mysteries

How’s your life, it’s been awhile
God it’s good to see you smile
I see you reachin’ for your keys
Lookin’ for a reason not to leave

If you don’t know if you should stay
If you don’t say what’s on your mind
Baby just breathe
There’s nowhere else tonight we should be

You want to make a memory

I dug up this old photograph
Look at all that hair we had
It’s bittersweet to hear you laugh
Your phone is ringin’ I don’t wanna ask

If you go now, I’ll understand
If you stay – Hey, I got a plan

You want to make a memory
You want to steal a piece of time
You can sing the melody to me
And I could write a couple lines

You want to make a memory

If you don’t know if you should stay
And you don’t say what’s on your mind
Baby just breathe
There’s nowhere else tonight we should be

You want to make a memory
You want to steal a piece of time
You could sing the melody to me
And I could write a couple lines

You want to make a memory
You want to make a memory


(You Want To) Make A Memory – Bon Jovi [Lost Highway]

Lagu ini sebenarnya ditujukan pada pasangan cowok-cewek, tapi bisa aja diambil sebagian untuk hubungan Dean-Sam.

Dan juga Ambu lihat, di FFn hubungan incest agak kurang diminati. Biasanya kalau udah ada satu fandom, orang bukan hanya bikin FF het, tapi juga slash. Nah, kalau yang ini, hubungan brotherly-nya jelas banget, orang agak susah bikin Wincest. Nggak akan tega soalnya. Dan jelas bahwa Dean punya sasaran cewek type tertentu, Sam juga punya kriteria sendiri, jadi jauh untuk terjatuh pada Wincest :P

Kembali ke masa kecil, ini juga ada selintas di milis. Bagaimana dengan pendidikan anak-anak Winchester ini? Mereka kan hanya sebentar di satu kota, dan berpindah ke kota lain. Apakah mereka homeschooling? Tapi kan homeschooling juga mesti ada alamat tetap buat ngirim bahan, apalagi waktu itu kan belum begitu gencar internet.

Trus kesehatan. Apakah kedua anak itu pernah sakit? Apakah pernah sakit saat ditinggal Dad? Lebih spesifik lagi, apakah Young Dean pernah sakit di saat Dad tidak ada, sehingga Young Sammy yang harus menjaganya? *inspirasi FF lagi, ditakol* Apalagi mereka merawat Yong Sammy sejak masih bayi, 6 bulan, siapa yang membantu merawatnya? Soalnya bayi kan masih perlu perawatan khusus, imunisasi, rentan terhadap penyakit ... [mother mode: ON]

Lalu, jika memang tidak ada apa-apa yang terjadi, Sammy itu udah masuk jalur sekolah hukum. Bagaimana dengan Dean? Mau jadi apa dia? Lalu, apakah mereka punya teman? OK, Sammy sih punya banyak teman di sekolah, bagaimana dengan Dean? Meskipun dia punya banyak pacar sih *takol flirting Dean*

*****

Setelah nonton ber-episode-episode Supernatural, Ambu jadi pengen bikin FF di mana agen FBI Henricsson itu melihat sendiri seperti apa iblis yang dikejar-kejar Dean & Sam, supaya dia nggak sembarangan nuduh-nuduh.

Ternyata di spoiler episode 3.11 Jus In Bello, memang demikian! *tepuk-tepuk tangan* They’re on the same side, now!

Udah ah. Udah capek nulisnya :P Nanti disambung lagi kalau inget!

Tuesday, December 18, 2007

Banyak Pe-eR

Tadinya kirain kalau udah nggak sekolah lagi, nggak ada pe-er. Euh, malahan dapet dua sekaligus,
*grumble-grumble*

Pertama, dari Myu.

Apa yang sudah kamu lakukan untuk menyelamatkan Bumi kita?

Euh, apa ya?
*membayangkan jadi Greenpeace*

1. Dulu Abah dan Bapak Mertua hobi banget buang sampah dari mobil, terutama kalau lagi di luar kota. Ya, kalau yang dilempar daun pisang bekas pembungkus lontong, itu kan bentar lagi jadi sampah yang membusuk, tapi kalau plastik?

Pelan-pelan dan dengan bantuan anak-anak—yang kecil-kecil tapi cerewet—sekarang tempat sampah di mobil jadi ada gunanya. Dan Ambu nggak bosen-bosennya bilang, “Duh, Abah teh kasep geuning, ari miceun runtah dina tempat sampah, mah.”

Dan anehnya, kalau sampah rumah sih Abah dan Papuh keras banget, harus buang pada tempatnya. Begitu naik mobil, terutama kalau ke luar kota, itu sampah melayang bebas deh. Untung sekarang udah enggak :Peace:

2. Ngumpulin semua kemasan susu bubuk, sereal, dan sejenisnya di dus. Iya, kardus-kardus kemasan susu plus kantong alumuniumnya. Biasanya kan suka dikumpulin sama emang-emang tukang beling, dan dikorek-korek dari tempat sampah. Ambu biasanya langsung negur, "Mang, tong diacak-acak, eta mah runtah baseuh wungkul, ieu aya dus mah," dan kasih aja kumpulan dus itu. Misahin sampah aja ...

3. Plastik. Semua keresek dari supermarket, dilipat baik-baik dan masuk ke bale-bale (yang udah pernah ke rumah Ambu pasti tau di mana Bale-bale :P). Ini juga dulunya suka pake acara berantem dulu sama Abah, dia sukanya, semua yang tidak dipakai, diremes-remes dan masuk tempat sampah. Ga ada acara dilipet baik-baik gitu. Terpaksa, bosen ga bosen, Ambu ceramah tentang plastik dan waktu yang dipakai untuk membusuk. Biarin deh, ceramah ke calon S3 juga :P

4. Kertas tak terpakai, dipake buat print. Abah kan banyak dapet outline Usulan penelitian, Draft, bahkan sampai skripsi. Kebanyakan nggak kepake. Daripada dibuang begitu saja, pertama, dibuat untuk print-an Ambu, catatan-catatan, ngonsep FF, dan gambar-gambar anak-anak. Kalau sudah selelsai dan masih tak terpakai, buat alas mingak kalau goreng kerupuk dan sejenisnya. daripada koran, kan item tuh tintanya, kalau ini lebih bersih, secara kertasnya juga HVS.

Oya, tiap hari di lipatan koran juga suka ada iklan-iklan selebaran gitu. Pilih dulu yang berguna (iklan rumah makan *weks, hihi*) sisanya tumpukkin ke kertas-kertas, itu buat alas.

Dan kalau nge-print, Ambu biasanya pakai trik ini biar irit: satu halaman kertas untuk dua halaman print (ada optionnya di 'Print'), huruf ukuran 8. jadi 16 halaman bisa jadi 4 halaman, irit kan?

5. Taneman? Ambu nggak gitu suka nanem, tangan nggak dingin, tapi paling tidak nyuruh orang aja, biar di rumah tetap hijau. Dan, rumah nggak pake AC juga dingin, karena plafon lumayan tinggi, 6 meter. Kalau malem malah dingin banget, brrrr...

Paling tidak, di rumah jadi ada pabrik oksigen :P

6. Ambu nggak pakai bak air untuk mandi. Pakai ember aja. Pertama, jadi nggak nampung jentik-jentik, dan kedua, jadi irit air. Air hanya keluar sebatas untuk mandi, nggak disia-siakan dengan menampungnya hanya untuk membuangnya.

7. Listrik. Ya, biasa saja, kalau matahari keluar, berarti lampu mati. Dan lampu di luar dikasih otomatis, jadi kalau ditinggal ke luar kota, nggak usah ada yang matiin lampu. Otomatis nyala kalau gelap dan otomatis mati kalau terang.

Benda lain, agak susah, terutama TV. Abah punya kebiasaan, masuk ruangan nyalain TV, ditonton atau enggak. Jadi mesti ada inspeksi keliling rumah dulu, wekekek.

Dalam keadaan normal, mending pakai cahaya matahari daripada lampu. Jadi jendela buka lebar-lebar, pintu juga... Pengennya sih pintu depan juga terbuka sih, tapi resiko jaman sekarang ...

8. (ngelirik punya Myu) Jalan kaki ke mana-mana. Duh, ini impian. Dulu pernah mimpi, tinggal di kompleks di mana ada SD/SMP, anak-anak sekolah di sana, dan saling jemput di pagi hari, jalan kaki atau pakai sepeda. Sekarang? SD aja jauh. Eh, tapi kalau dipikir-pikir, semakin tinggi sekolahnya, semakin deket lho! Bayangin, SD Assalam sekitar 5 km (lebih malah mungkin) SMP Devina SMP 13, kalau nanti dia SMA 8, semakin deket tuh ke rumah, hihi..

OK, kembali ke laptop, Ambu lebih suka pakai becak kalau untuk sekitar. Biasanya Abah suka nyuruh dianter pakai supir, tapi Ambu lebih suka naik becak. Pertama, nggak polusi, dan yang kedua, ya ngasih-ngasih lah ke emang becaknya :P

9. (masih ngelirik punya Myu) kalau beli-beli bawa piring sendiri, iya sama. Kecuali kalau yang jauh. Ini juga berlaku ke tukang tahu (kasih tupperware, er, sebut merek ya? Hihi), tukang pepes-pepesan (kasih piring lodor), dan semua jenis jajanan. Pertama sih buat ngurangin plastik, kedua dengan piring sendiri lebih terjamin kebersihannya.

10. Apa lagi ya? Nggak ngebakar sampah? Dari dulu juga nggak. Pertama, udara pagi yang segar terlalu mahal untuk dikotori. Kedua, nggak ada tempat buat bakar-bakaran. Adanya juga pembakaran buat bakar ikan *dikepruks*. Ketiga, tukang sampah di tempatku cukup rajin, dua hari sekali pasti dateng. Jadi, buat apa bakar sampah? Paling di rumah mamih, yang ada daun-daun disapu ke akar pohon yang bersangkutan, itu mah jadi pupuk ya? Hihi..

Udah? OK, sebar ke:
1. Jo
2. Dessy
3. Mbak Novri, serangan balik :P
4. Jeff
5. Lenny
6. Lemur
7. Kang Rahim Asyik
8. Kang Hevi
9. Spawn
10 Kappa aka Nindya


*****
OK, Pe-eR kedua, dari Mbak Novri
Peraturannya:
1.Bikin 8 Resolusi hidup kamu untuk 2008 (WAJIB 8 - ga kurang ga lebih-)
2.Sebarkan ke 8 orang, yang kamu tunjuk.
3.Kamu mesti mampir ke 8 orang tsb, utk ngasih tau bahwa mereka dapet PR dari kamu
Euh, 8 ya?
1. Pengen lebih rajin shalat dan ngaji, nggak belang-betong seperti sekarang, malu dong sama jilbab :P
2. Insya Allah, pengen umrah dan naik haji.
3. Pengen mengulangi sukses NaNoWriMo 07 di tahun 08 ini, tapi ... November kan bentrok sama bulan haji? *nglirik HaPe dengan GPRS, bisa nggak ya?*
4. Beresin lagi Hogwarts_Chronicles
5. Pengen belajar titik-titik meridian
6. Pengen belajar Iridiologi
7. Pengen belajar Photoshop
8. Last but not least, pengen hidup lebih sehat, me and my whole family
Mm, dilempar ke mana ya?
1. Jo lagi :P
2. Myu
3. GunZ
4. Dessy lagi :P
7. Kang Rahim Asyik lagi :P
8. Lily

Saturday, December 15, 2007

Meleleh tiga kali :p

Jadi, dari hasil baca-baca email di milis, Ambu menduga-duga:
* Hari Natal, Bobby ngasih sesuatu untuk Sam, untuk diberikan pada John
* Tapi John sendiri malah nggak datang pada saat Natal itu
* Dan datangnya juga bawa kado hasil curian
* Sam kecewa, kadonya nggak jadi dikasihin ke John
* Dikasihin ke Dean, yang selama ini selalu jadi AYAH buat Sam, REAL Dad!

Screencaps adegan itu coba lihat di sini

So sweet ...
*meleleh*

Beberapa member di milis menduga-duga, karena itu berasal dari Bobby, tentu akan ada arti supernaturalnya di balik amulet itu. Ya, kita tunggu aja.

Belum lagi, cerita tentang silver ring. Ayo, mana dong cerita tentang silver ringnya? OK, Ambu akan cari cerita amulet-nya di Fanfiction, pasti akan banyak yang nulis tentang itu. Kalau tentang silver ring, Ambu udah dapet satu, tapi kurang memuaskan.

Dan Ambu juga jadi kepikiran. John itu kan bekas Marinir, dia selalu mendidik anaknya keras (berbekas di Dean) ala militer dan ternyata cara berpakaian juga. Lihat warna-warna pakaian saat Young Dean dan Young Sam, warna militer kabeh. Potongan rambut Dean, bandingin dengan Sam.

Begitu mereka berangkat dewasa, Dean sudah terbiasa dengan baju-baju seperti itu, sedang Sam lebih berwarna-warni, pake kemeja yang rapi, kaos yang macem-macem, nggak seperti Dean yang lebih monoton.

Btw, jarang diliatin lagi laundry ya? Hihi… Belum lagi kerinduan mereka akan makanan masakan rumahan.
*masakin sayur asem, sambel terasi, pepes ikan, dan goreng ayam kering bumbu lengkuas parut buat Dean dan Sam*
*dimakan oleh Gunz dan Hulk*
*kejar-kejar mereka berdua*

Terus, iya sih Sam biasa dapet informasi dari internet (dan ternyata Dean juga bisa pake GPS –liat Born under Bad Sign—) tapi dia juga suka baca hasil print, emang dia punya printer gitu? Atau rental? *mengira-ngira, melongok rental Hulk atau shaven* :P

Balik lagi ke laptop *dzigh* hehe
Dari mulai episode season 3 kita tahu bahwa umur Dean cuma tinggal setahun, hasil deal dengan iblis, tukeran dengan nyawa Sam. Berarti Natal ini adalah Natal terakhir buat Dean? Sam akan sendiri?
*meleleh lagi*

Yang jelas buat produser, penulis naskah, dan sejenisnya, nggak bakalan deng. Maunya sih terus aja. Tapi tentu saja pemirsa pasti dibikin deg-degan dulu :P

Duh, pengen DVD-nya!

Oya, konon di episode yang baru-baru ini, Dean mulai ngajarin Sam ngurus Impala-nya. Kalau saatnya tiba, ia ingin Sam bisa make-nya. Huhuhu .. Wee!Chester moment lagi deh..

Btw, liat di screenscapsnya, frame terakhirnya, diliatin Dean dan Sam gambarnya menjauh, di latar depan diperlihatkan Impala-nya, deket jendela. Hihi, kalau saja mobilnya mendadak jadi seperti Lightning Queen dan minta eggnog via jendela :P Btw lagi, Sam senyumnya manis banget di sini. Euh, enggak cuma Sam sih, Dean-nya juga kiyut!
*meleleh lagi versi 3.0*

Friday, December 14, 2007

Supernatural - SPOILER ALERT!

Ini didasarkan pada episode terbaru di sono, A Very Supernatural Christmas, tadi malem. Ambu dapet dari salah satu milis. Nggak tau sih gimana ceritanya, karena mereka belum sempet bikin sinopsisnya (lagian 'tadi malem' buat kita sama 'tadi malem' buat yang di AS kan beda berapa jam, dodol! Hi3). Tapi tulisan salah satu member, bikin Ambu pengen nangis. Bener-bener Wee!Chester moment!

I like their explanation much better than having a firm mythology around the amulet. It bring the show back to its core, which is the relationship between the brothers. That amulet is both a symbol of young Sam building the trust and friendship with his brother that would last a lifetime, and a symbol of what Dean is willing to do for Sam.

Heck, now the amulet symbolizes the entire series, the trust broken between Sam and John, the way he turned to Dean, and Dean not taking it off because to him, it shows the responsibility he felt towards Sam with John gone. Not to mention the whole slightly demonic look to it of course sets things in place.

It was Sam saying that he was putting one hundred percent faith in Dean, and Dean wore that proudly, giving one hundred percent commitment back to Sam. And still does. I wonder if John ever knew...

Brilliantly done. Now I'm not going to be able to look at it without thinking of that scene when young Sam gives it to young Dean, and older Dean walks in the door wearing it. It's a perfect physical symbol of the bond they share. Absolutely, totally brilliant.


Jadi, itu arti kalung yang dipake sama Dean! Mungkin memang ada arti khusus, tapi untuk sementara ini, itulah artinya.

Dan, melihat cerita yang diputer di TRANS7 tadi malem, bahwa seperti apa pun Dean nggak mau membunuh Sam, I understand. That's it!

Huwaaaaa! I love both of you, Winchesters!

Alm Basuki

Satu lagi komedian Indonesia berpulang.

OK, beritanya pasti udah banyak, di Tv maupun di media lain. Yang Ambu mau sorot ialah penggunaan kesuksesannya untuk orang lain.

Kita tahu bahwa banyak sekali artis yang terkenal, laris, jadi banyak duit, di mana-mana juga begitu. Tapi, bagaimana caranya mereka menghabiskan uangnya? Biasanya orang 'sampai bingung mau ngabisinnya juga', dan akhirnya mereka terdampar di narkotik, alkohol, judi. yang sekarang sedang ngetop ya narkotik.

Kita lihat saja berapa artis yang tersesat masuk ke hutan narkoba, dan ga bisa pulang lagi. Udah ditangkep juga di penjara malah tambah pinter ilmu narkobanya.

Sedang basuki enggak. Dia mendanai semua pendidikan keponakannya, dia mencarikan kerja buat adik-adiknya, dan macem-macem lagi. Nggak tercebur dalam narkoba.

Hanya bisa berdoa saja semoga diterima Iman Islamnya, dan karena banyak yang ditolongnya, semoga itu juga menjadi ladang amal jariyah, yang pahalanya tak kan pernah putus walau dia sudah meninggal. Amin.

Thursday, December 13, 2007

Supernatural

“That looks like …” begins Sam as they study a plant that is growing all over Father Gregory’s part of the crypt. “It’s WormWood,” finished Dean. “It’s associated with the dead. Specifically the ones that are not at rest.” [Supernatural, 2.13 Houses of the Holy]

"For your information, Potter, asphodel and wormwood make a sleeping potion so powerful it is known as the Draught of Living Death. [Harry Potter and the Sorcerer’s Stone/Philosopher Stone, chapter 8 The Potion Master]


Hampir saja Ambu teriak, Wormwood itu kan bahan dalam ramuannya Snape! Hehe, langsung aja SPS ke Myu.

OK, Ambu memang mau bahas Supernatural, tapi kalau data seperti bintangnya siapa, produksi siapa, langsung saja liat di Wiki atau di SupernaturalWiki, ya? Hehe.. Ambu sih cuma mau bahas pernak-perniknya. Random aja ya!

Asesoris Dean

Ambu merhatiin, Dean pake cincin di tangan kanan. Cincinnya model cincin kawin gitu. Nanya ke Myu, dia juga sama-sama nggak tau. Perkiraannya, karena Myu kadang pakai cincin yang seperti cincin kawin biar jangan diganggu cowok, Dean juga pakai biar jangan diganggu cewek. Weks! Dia tukang flirting gitu kok! *ditimpuks*

Setelah mencari ke sana ke mari, ternyata ada dua asesori yang dipake Dean, kalung dan cincin. Cincin perak. Ambu baca di mana gitu (duh, kok jadi lupa URL-nya, padahal pengen nge-links) emang sedang dpersiapkan sama Eric Kripke episode yang menceritakan kalung itu. Mungkin, cincin itu berikutnya?

Kalung yang dipake





wikinya baca di sini


Iman dan Doa

Episode tadi malem ditunggu-tunggu sama Gunz. Setelah melewati rintangan berupa siaran langsung sepakbola penyisihan di mana Indonesia kalah, final beregu bulutangkis, dan semifinal sepakbola negara mana lawan negara mana, akhirnya diputer juga :P

Seperti episode-episode lain, yang menonjol dari SN ialah hubungan kakak-beradik ini, bukan arwah atau iblisnya. Ada yang mengeluh, arwahnya kurang serem ya iyalah, memang yang mau ditonjolkan bukan arwah kok.

Dalam episode Houses of the Holy ini dilihat soal keimanan. Dean yang skeptis, berharap adiknya juga sama. Dia bilang,

“Look, I’ll admit I’m a bit of skeptic […] what’s next, you’re gonna start praying everyday?”

“I do.”

“What?”

“I do pray everyday.”

Duh, mukanya lucu banget itu Sam, kiyut banget, pas dia ngomong gitu *ditakol* Terusin:

“[…] You’ve got faith. That’s –hey, good for you. I’m sure it makes things easier. I’ll tell you who else had faith like that, Mom”


Kenapa Dean selalu diperlihatkan sama dengan Dad dan Sam dengan Mom? Hehe..

Dan episode ini memperlihatkan keraguan Sam untuk tetap percaya bahwa Dia itu ada, sebaliknya, Dean justru jadi percaya. Sedih banget ngedengerin:

“I wanted to believe—so badly—it’s damn hard to do this. What we do. All alone, you know, and … there’s so much evil out in the world Dean, I feel I could drown it. And when I think about my destiny, when I think about how I could end up …”

“Yeah, well don’t worry about that alright? I’m watching out for you.”

Yeah I know you are. But you’re just one person, Dean. And I needed to think that there was something else, watching too, you know? Some … higher power. Some … greater good … and that maybe …”

“Maybe what?”

“Maybe I could be saved”


Sedih.

Dan kalau dihubung-hubungkan dengan kepercayaan kita, sebenarnya kita tidak boleh menyerah dengan apa yang dikatakan destiny. Hubungkan saja dengan ikhtiar. Seseorang ditakdirkan menjadi X, tapi karena dia usaha, itu bisa berubah. Usaha yang keras. Plus doa tentunya. Karena Sam udah berdoa tiap hari, dan terus berusaha untuk tidak menyeberang ke pihak sana, itu sudah masuk dalam kemungkinan destiny-nya berubah. Selama doanya makbul dan usahanya keras.

Dan jadi kepikiran bikin FF dengan gaya seperti Andai Kutahu-nya Gunz, dengan konsep takdir dan ikhtiar, lengkap dengan ayat Kursi buat ngusir arwah :P

Trus kemarin episode ditutup dengan lagu Knocking on Heaven’s Door – Bob Dylan. SN ini lagunya keren-keren euy! Dan berasal dari jaman Ambu masih muda, wekekek, seperti AC/DC, Rush, Foreigner, CCR, Nazareth, Journey, Led Zepellin, REO Speedwagon, Metallica … Mereka nggak punya soundtrack, begitu mulai langsung pemutaran adegan-adegan dari episode sebelumnya, baik yang berturutan atau yang dulu banget tapi berhubungan dengan episode sekarang, dan langsung mulai.

Kepikiran: FF yang tadi baru niat, gimana kalau lagu latarnya Sebelum Cahaya? *ditakol* Negeri di Awan? *dzigh* Sempurna? *dicelupin di kuali mendidih*

Beberapa hari kemarin Ambu ngeliat trailer Narnia: Prince of Caspian, dan melihat tags-nya persis seperti SN, yang kuning dan menyala-nyala gitu ..

Kemudian, kenyataan bahwa pemerannya itu sama-sama empat tahun bedanya dengan yang diperankan. Dean Winchester ulangtahunnya persis sama dengan Spawnare you watching these series, Spawn?—dan Sam nyaris sama dengan shaven *ditakol lagi*

Impala

Dean itu takut terbang katanya. Hehe, abis nggak nonton episode awalnya yang Pilot. Nanti cari DVD-nya ah! *ngelirik Abah, lagi sibuk sih, kalau enggak bisa nitip beli ke Kota Kembang, hihi*

Ke mana-mana jadinya pakai Chevy Impala 67 hitam. Weks! Tua banget! ’My baby’ itu julukannya, dia sayang banget sama Impala-nya, dan nggak memperbolehkan Sam nyetir kecuali kalau dia capek banget dan mereka harus segera berangkat, atau seperti episode Devil’s Trap, Sam yang paling segar di antara John dan Dean.

Dan dia tetap mempertahankan koleksi kasetnya, nggak ganti jadi CD. Sementara Sam udah bermain dengan segala macem gadget :P Cuma HP yang dia pake, itu juga karena mereka membutuhkannya. Dan ini ada ceritanya, kalau kita di AS sono dan memencet nomer HP-nya Dean akan ada suara Jensen Ackles: "This is Dean Winchester. If this is an emergency, leave a message. If you are calling about 11-2-83, page me with your coordinates"

Buku

Satu buku yang sudah terbit, Nevermore – Keith RA DeCandido. Belum tahu isinya sih, tapi kaya’nya bagus.




Satu lagi, tentang makhluk-makhluk yang mereka temui dalam perjalanan, The Supernatural Book of Monsters, Spirits, Demons, and Ghouls.


Hehe, jadi kepikiran bukunya Hagrid, Book of Monsters. Pengen dua-duanya! Dan novel yang didasarkan dari serial ini konon ada dua lagi, yang satu udah terbit, Witch’s Canyon, dan yang baru mau akan terbit, Bone Key, September 2008.

Lalu ada komiknya, tapi mengandung kesalahan sih. Seperti Impala-nya, konon aslinya bukan punyanya John, tapi di filmnya, diperlihatkan John memangku Sam enam bulan, dan Dean empat tahun, berdiri di depan Impala saat rumah mereka terbakar beserta ibu mereka.

Dean dan Sam diceritakan tidak merokok! Meski beberapa kali diperlihatkan mereka minum (dan Sam pernah mabuk) tapi mereka tidak pernah diperlihatkan sedang merokok. Hore!

Fanfic! Ambu baru jalan-jalan dikit ke fandomnya, dan baru dapet 2 FF yang keren. Complete. Yang satu, Home Is A Feeling, nggak ada action tapi penceritaan emosinya kuat, dan satunya No Quarter, keren seperti kalau nonton filmnya! Oya, ada satu, Do You Believe in Magic? HP x SN tapi kaya’nya nggak diterusin, padahal in character banget.

Satu lagi, Sam=Ravenclaw, dan Dean=Gryffindor.
*Myu protes, di Gryffindor nggak ada yang usil kaya’ Dean gitu. Hehe, lha Sirius? Dean banget dia!*

Dan, sebagai penutup dari edisi khusus SN, ini ada FF untuk Snapefans-Deanmania-Samoholic! Expecto Patronum! Enjoy yourself!

PS: Transkrip film diambil dari sini

Wednesday, December 12, 2007

Hehe, mcem-macem lagi ..

Kemaren, nulis sambil emosi :P

Tapi ada yang lupa ditulis.


Kenapa Ambu bisa seyakin itu pada yang namanya Takdir?


Karena Ambu mengalaminya.


Waktu tahun 2004, Ambu kena meningitis, dan lumpuh sebelah. Setelah dirawat di Rumah sakit selama 2 bulan, dibolehkan pulang dengan catatan dalam waktu 2 minggu harus operasi. Tengkprak dibuka, masukin selang, selang hubungkan dengan lambung, untuk membuang cairan. Selama sekitar 6 bulan harus hidup sangat higienis kalau nggak bisa dibilang steril.


Tapi kami tidak melakukannya. Abah nggak mau dokter buka-buka kepala dengan hasil yang belum jelas (50%-50%, dan kebanyakan yang tidak meninggal juga berakhir dengan lumpuh seluruh badan). Lalu kami ke akupunturis, plus pijat refleksi, tiap hari selama beberapa bulan.


Pertama kali kontrol ke dokter bedah, dua minggu setelah pulang dari rumah sakit, Ambu jalan (meski tertatih-tatih) dari mobil ke ruang praktek dokter, dan dokternya bingung. Kok bisa jalan? Periksa sini-periksa sana, tes mata, nggak ada kerusakan. Logikanya, tempatkan jari telunjuk satu untuk setiap mata, jalankan dari jarak sekitar sejengkal sampai tepat di samping mata. Harusnya ada salah satu mata yang kehilangan penglihatan pada saat dua telunjuk itu berjalan. Mata sebelah kiri, karena yang lumpuh sebelah kanan. Tapi ini enggak, sampai dua telunjuk itu berada di samping mata, Ambu tetap dapat melihat biasa.


Sekarang Ambu harus tetap kontrol sebulan sekali, bukan ke dokter bedah, cukup ke dokter ahli penyakit dalam, tapi tetap saja dokternya geleng-geleng kepala. Karena secara teori, Ambu harusnya udah nggak ada! Tapi toh Ambu hanya kehilangan kemampuan untuk berlari (tapi masih bisa kok lari perlahan ngejar tukang sampah :P) dan masih bisa ikut NaNo sampai 50.000 kata dengan typo di sana-sini ^o^.


Karena itu Ambu percaya Dia Ada. Dan keajaiban itu ada. Dan Takdir juga ada. Karena tidak semua bisa diukur dengan teori manusia, dengan logika manusia, tapi hanya Kuasa Nya yang menentukan segalanya!


*****


*lirik Myu* hari Sabtu kemarin ke toko dan beli ini-itu, trus beli K*** K****. Tapi bukan yang ada Golden Compassnya. Soalnya, yang ada GC-nya itu yang biasa (yang coklat) sedang Daffa pengen yang Duo, coklat biasa dan coklat putih, dan belum ada hadiahnya.


Ini yang termakan iklan siapa sih? Anaknya malah beli sesuai kebutuhan, emaknya malah pengen Golden Compass

*ditimpuks*
*dikemplang*
*dicelupin ke dalam kuali mendidih*


*****


Hehe, dari kemarin pengen masang logo Republik Mimpi




Dah ah.

Nantikan edisi spesial Supernatural :P yang sedang Ambu tulis ^o^

Monday, December 10, 2007

Takdir

*Bukan, bukan iklan H***s yang bilang Pattimura tertangkap itu*

Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.
Kemarin pamanku meninggal Suaminya bibiku yang termuda (Mamih paling tua, umur mereka beda 12 tahun, Mamih 62, bi Eyi 50) meninggal di usia 55.

Habis main tenis, lagi ngelap-ngelap keringat dan minum, dia langsung colaps, dan dibawa ke rumah sakit. Katanya sih waktu dibawa ke rumah sakit sih masih ada, masih bisa dimasukin infus, tapi dicoba pernapasan buatan, nggak bisa, dan ternyata sekitar jam 9 lebih begitu, udah pergi.

Ambu dan Abah sih menduga jantung, yang tidak pernah disadari. Masalahnya Mang Nandang itu pemakan segala, dan beratnya juga sekitar 85-90, dan nggak pernah kontrol kolesterol. Selama ini memang nggak pernah ada keluhan sih (dan kita kebanyakan kalau nggak ada keluhan suka dianggap ringan).

Ya, namanya juga takdir. Kita ikhlaskan saja dia kembali, toh punya Dia, ya Dia yang berhak mengambilnya, kapanpun Dia mau.

Nah, hal ini yang kadang suka Ambu bingung.

Ada saja orang yang nggak mau terima. Bilangnya sih, ikhlas, tapi masih nanya-nanya, dengan nada menuduh.

Begini, di keluarga Ambu udah ada 3 orang yang meninggal mendadak (bukan kecelakaan), pertama Kakek, kedua Bapak, ketiga Mang Nandang. Ketiganya hanya berhubungan keluarga dari perkawinan, jadi bukan berhubungan darah lho! Yang berhubungan darah itu, Kakek, Mamih, dan Bi Eyi-nya.

Nah, ketiga almarhum itu dikatakan meninggal mendadak karena tidak sakit sama sekali. Sedang sehat, meninggal.

Kalau menurut Ambu, secara logika, mereka punya penyakit. Kakek sudah tua, ada entah berapa penyakit yang sedang dideritanya, hanya pada saat meninggal, sedang sehat. Bapak punya kolesterol dan darah tinggi, tapi saat meninggal tak ada keluhan. Demikian juga Mang Nandang.

Ada saja yang terdengar, dari keluarga maupun dari kerabat lain, yang mempertanyakan kenapa meninggal!

Ya Allah, mereka meninggal karena memang sudah saatnya!

Kalau sudah saatnya sih, sehat walafiat juga bisa meninggal mendadak. KuasaNya, membuat seseorang yang sakit-sakitan hidup terus sampai tua, dan kuasaNya juga yang mengambil orang yang sehat dan masih muda.

Kenapa harus dipertanyakan?

Waktu Kakek sih nggak merhatiin, tapi waktu Bapak, ada keluarga yang keukeuh menyatakan bahwa Bapak itu mungkin kedinginan, dan makanya seharusnya Bapak jangan mandi subuh-subuh. Dengan nada menuduh, karena keluarga membiarkan Bapak mandi sesubuh itu (Bapak meninggal pukul 4 subuh, sehabis mandi. Jadi jenazahnya bersih waktu dimandiin, ya orang baru mandi) Ya Allah, Bapak udah berpuluh tahun mandi di jam 03.30, shalat tahajud disambung shalat subuh!

Lalu kemarin ini, ada aja orang yang bilang, mungkin Mang Nandang itu kecapekan. Makanya jangan disuruh main tenis, makanya meninggal. Ya Ampun, mang Nandang itu tiap minggu main tenis, setiap hari Sabtu dan Minggu, biasanya juga 3 set! Dan bagus kan, olahraga, daripada Abah yang kagak pernah *lirik Abah*

Ini yang Ambu pikir, tidak menerima Takdir! Kita harus menerima, bahwa si X meninggal hari Anu jam segkian, dan itu nggak bisa dipungkiri. Memang kita bisa mengupayakan untuk hidup lebih sehat, tapi itu ikhtiar, takdir punyanya Dia, nggak bisa diutak-atik!

Lagian, kemarin Ambu, Abah, dan beberapa orang keluarga ngobrol, kami mungkin akan lebih senang meninggal dengan cara ini, lebih cepat, mengejutkan, tapi tidak sakit. Tidak sakit untuk yang pergi (tidak menderita berbulan-bulan) dan juga tidak sakit untuk yang ditinggalkan. Memang akan kaget, tapi tidak menderita...

*****

Matematika SD tuh sekarang gimana sih?

Masa untuk seumur Daffa, caranya begini:

5 x 2 = 10

Berarti 2 + 2 + 2 + 2 + 2 = 10 Hitung angka 2-nya ada berapa? Ada 5. Jadi 5 x 2 itu 10
Balikan, 10:2=5. 10 - 2 - 2 - 2- 2 - 2 = 0. Hitung angka 2-nya, ada 5, jadi 10:2 itu 5.

Udah aja, dianggap anak ngerti, dan diberi soal yang ngujubileh. Dari banyaknya, dan dari sulitnya! Mana ada anak kelas 2 dulu dikasih 50:2? 76:4?

Dulu kan biasanya anak disuruh menghapal kali-kalian *raraban, dalam bahasa Sunda* kali-kalian 1 dulu, trus udah hapal, naik ke kali-kalian 2, trus kali-kalian 3, dan seterusnya.

Memang sekarang bukan hapalan yang dipentingkan, anak harus mengerti konsep, tapi raraban dasar (sampai kali-kalian 10) itu wajib. Itu dulu yang harus diajarkan pada anak-anak, bukan konsep!

Karena anak dianggap sudah mengerti konsep kali dan konsep bagi, maka diberi soal yang aneh-aneh, model 50:2 dan 76:4 begitu .. Kenapa nggak anak disuruh menghapal dulu kali-kalian dasar?

Apa ahli pendidikan itu udah kelewat pinter, apa mereka justru kelewat bodoh ya?

*****

Negeri di Awan
(Katon Bagaskara)

Di bayang wajahmu
kutemukan kasih dan hidup
yang lama lelah aku cari
di masa lalu

Kau datang padaku
kau tawarkan hati nan lugu
selalu mencoba mengerti
hasrat dalam diri

Kau mainkan untukku
sebuah lagu
tentang neg'ri di awan
dimana kedamaian menjadi istananya
dan kini tengah kau bawa
aku menuju kesana oh.. hoo

Ternyata hatimu
penuh dengan bahasa kasih
yang terungkapkan dengan pasti
dalam suka dan sedih

Tadi malem nonton Republik Mimpi, dan denger lagu ini .. Jadi inget, dulu meninabobokan Devina dengan lagu ini, sekitar 6-9 bulan umurnya :P

Saturday, December 08, 2007

Euh!

Entah mau pake judul apa :P

Pertama, Fuad Hasan meninggal kemarin pokok 15.40 WIB. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.

Ambu selalu bisa mengenangnya sebagai menteri yang cuek, di rumahnya pakai sarung, dan ngasih makan ayam jantannya, sambil tak lupa merokok. Merokok. Itu penyebab dia meninggal kemarin, kanker paru-paru.

*****

Kedua, menyebalkan!

Masa' film Supernatural kemarin nggak diputer! Mentingin pertandingan Indonesia-Thailand, udah mah kalah lagi! Dan buat apa Trans7 nayangin? Udah ada 3 stasiun TV lain yang menayangkan, Lativi dan antv memang mereka spesialisasi sepakbola dalam negeri, dan TVRI menjalin kesatuan dan persatuan. Lha Trans7 buat apa? Bukan spesialisasinya sepakbola dalam negeri ini!
*grundel-grundel*

*****

Narnia mau keluar jilid keduanya. Barusan ngeliat entah di stasiun mana, sebagai berita, dan tag-nya, huruf-hurufnya persis seperti Supernatural. Huruf yang 'AND THEN' lalu 'NOW" dan seterusnya, kuning emas dan menyala-nyala. Persis!

*****

Yandi akhirnya terpilih masuk timnas! OK, jangan lupa, tong ogoan jiga si akang nya! Hehe!

Sementara timnas akan melawan Borrusia Dortmund!

Tuesday, December 04, 2007

Roanoke

Sebelumnya, adakah yang mengetahui bahwa hari ini, 4 Desember 2007 adalah hari ulangtahunnya Dewi Sartika?

Untuk kita yang berada di Jawa Barat, atau merasa orang Jawa Barat, inilah dia pahlawan kita, Raden Dewi Sartika. Bukan mau membanding-bandingkan, tapi di mana RA Kartini bisa jadi pahlawan hanya karena menulis surat, maka jasa Dewi Sartika jauh lebih besar. Ia mendirikan sekolah, bahkan sampai saat mengungsi pun sekolah itu dibuka di mana-mana. Bahkan pada saat mengungsi itu, karena keterbatasan, ia bertelanjang kaki, padahal ia menderita diabetes, dan jadilah kakinya terus menerus luka, tidak sembuh-sembuh.

Jangan pernah lupa, Dewi Sartika!

*****

Ambu pernah bilang, kalau lewat November, susah deh mau nulis. Waktu November, bisa menulis 3.000 kata sehari. Sekarang, mau menulis FF kemarin baru 500 kata, dan nggak maju-maju.

Tapi, memang menulis sekarang masih banyak yang perlu di-research. Kemarin Ambu mau nulis crossover Snape x Dean/Sam, research tentang First English Colony, dapet Jamestown, Virginia. Ternyata tadi malem di episode Croatoan, ada koloni sebelumnya, Roanoke, The Lost Colony. Kaya'nya lebih misterius deh daripada Jamestown :P

Jadinya, kalau waktu menulis Sang Elang research hanya di bulan Oktober, selanjutnya, nuliiiiiiiis terus. Sekarang baru ketahuan kalau ada bolong-bolong di sana-sini. Sementara saat menulis FF dan tulisan-tulisan lainnya, biasanya berhenti dulu sekian lama saat research ...

Research lagi ...

*****

Kemaren-kemaren denger tentang KIDZANIA. Kaya'nya seneng main di sana. Jadi apa aja bisa. kalau maujadi pilot, mau jadi dokter, mau jadi pemadam kebakaran .. Yang kebayang oleh Ambu (berdasarkan baca web-nya) adalah, anak main di situ bebas. Orangtuanya nggak boleh masuk, nunggu aja di luar. Ada ruangan untuk orangtua, di situ ada cafe-nya, ada ruang membaca, ada internet gratis (kalau Ambu nganter ke situ, biarin aja anak-anak main, emaknya internetan, wekekek)

Tapi bayangan itu sirna waktu hari Sabtu kemarin liat Celebs on Vacation di TransTV. Anaknya Ferdy Hasan sama anaknya Shelomita diliatin lagi main ke sana. Ternyata ... nggak dilepas gitu. Orangtua ngikutin dari booth ke booth. Anaknya mau main apa? Jadi pilot. Dianter sama orangtuanya. Trus anaknya main ke dalem, orangtuanya nungguin di luar (dibatasin oleh kaca). Abis itu, anaknya pengen main jadi pemadam kebakaran, orangtuanya nganter lagi. Malah sampai waktu mau naik ke mobil pemadam kebakaran, dibantu dipangku sama orangtuanya.

Idih. Nggak rame banget!

Btw, di acara Cita-citaku di Trans7, ada cita-cita pemburu hantu nggak ya? *terinspirasi oleh Dean/Sam* Trus, di Kidzania juga, ada profesi pemburu hantu nggak? Profesi penyihir?
*bletags*

*****

Yandi Tembus Seleksi Terakhir

Nah gitu dong. Udah, tahun depan, jangan banyak pakai pemain asing. Gali lagi pemain lokal, terutama yang berasal dari pembinaan PERSIB!