Blognya si Ambu

Saturday, June 25, 2005

Soal Pola Makan

Dulu suka ada ungkapan: “Bapak dulu, anak-anak nanti saja”. Sedang sekarang? Bapak nanti aja, yang penting anak-anak dulu. Hehe..

Anak-anak sekitar tahun 60-70-an, tentu masih merasa ’bapak dulu, anak-anak belakangan’. Memang enggak semua, kaya’ saya, hihi.. Tapi bayangin kalau anda termasuk ke dalam golongan itu. Makan daging, airnya aja. Ayam, mungkin cekernya atau sayapnya. Giliran daging dada, bagian bapak. Kasian banget.

Begitu giliran jadi bapak, ibu-ibu sudah pada sadar. Anak-anak harus didahulukan. Mereka sedang dalam masa pertumbuhan. Jadi, anak-anak dapet daging dada yang daging semua. Bapaknya ... sedih, kebagian ceker dan sayapnya aja, hihi...

Ambu kok suka ngerasa .. ngenes (apa ya, bahasa Indonesia-nya..) sama kejadian busung lapar akhir-akhir ini. Kok bisa-bisanya Gubernur-nya bilang bahwa itu hanya salah pola makan. Kalau itu terjadi di perkotaan, yang anak-anaknya kebanyakan lemak, mungkin bisa jadi salah pola makan. Lha, ini di desa, pinggiran kota, yang orangnya banyak yang susah, nggak punya uang, masih bisa itu Gubernur &^%#$@~ *sensor* bilang salah pola makan. Ggrrrrr..... Ya, emang mau gimana lagi, pola makan yang kurang karbohidrat, vitamin, mineral, apalagi protein dan apalagi lemak. Satu-satunya yang bisa dibilang mencukupi cuma air... Kalau mengeluh lapar dan nggak ada makanan, kasih aja air, nanti juga ngerasa kenyang ... Hiks...

Pasanggiri Ngarang Carpon Sunda

PASANGGIRI NGARANG CARPON SUNDA

Suratkabar Mingguan Sunda ”Kujang” menyelenggarakan lomba mengarang carpon bahasa Sunda.

1. Dapat diikuti oleh siapa saja, kecuali jajaran redaksi SKM Sunda ”Kujang”
2. Tema bebas, karya asli, bukan saduran atau terjemahan, belum pernah dimuat di mass media cetak atau buku kumpulan cerpen.
3. Panjang karangan 4-6 halaman, tik folio, 2 spasi (8.000 – 10.000 karakter)
4. Hadiah bagi pemenang, sudah termasuk honor pemuatan di SKM Sunda ”Kujang”,
ke-1 Rp. 2.500.000
ke-2 Rp. 2.000.000
ke-3 Rp. 1.500.000
dan 10 juara harapan masing-masing Rp. 200.000
Selain uang setiap pemenang mendapat piagam dan cendera mata.
5. Karangan dikirim ke:
Redaksi SKM Sunda ”Kujang”
Jl Sukarno Hatta 580
Bandung
Atau melalui e-mail: kalawarta_kujang@yahoo.com
Selambat-lambatnya 30 Agustus 2005
6. Dilengkapi alamat yang jelas dan mudah dihubungi, serta biodata singkat.
7. Pengumuman pemenang akan dilaksungkan 24 September 2005.

Lomba Karya Tulis Bahasa Sunda

LOMBA KARYA TULIS BAHASA SUNDA
KATAGORI SD/MI-SLTP/MTs, SLTA, DAN MAHASISWA

Sebagai upaya mendorong kecintaan masyarakat Jawa Barat terhadap budaya dan bahasa Sunda SKM Galura Grup Pikiran Rakyat menyelenggarakan lomba karya tulis bahasa Sunda dengan ketentuan sbb:

PESERTA
1. Kategori tingkat DASAR (SD/MI, SLTP/MTs dan sederajat)
2. Kategori tingkat SLTA dan sederajat
3. Kategori tingkat MAHASISWA

KRITERIA PENULISAN
1. Naskah tulisan menggunakan bahasa Sunda dan bukan terjemahan dari bahasa apapun
2. Tema tulisan untuk kategori SD/SLTP bebas (berupa cerita) bukan puisi. Panjang naskah maksimal 3 halaman (bisa ditulis tangan atau ditik 1,5 spasi, 12 pt)
3. Kategori mahasiwa berupa carita pondok (cerita pendek/cerpen) seputar kehidupan mahasiswa. Panjang naskah maksimal 5 hal. kertas ukuran A4 (kuarto), 1,5 spasi, 12 pt
(ambu: kalau tingkat SLTA gimana?)

KEJUARAAN DAN HADIAH
1. Juara dari masing-masing kategori terdiri dari tiga juara (1, 2, dan 3)
2. Setiap juara sesuai dengan kategori lomba berhak mendapat hadiah: uang tunai, tropy, dan langganan Galura selama 3 bulan
3. Pengumuman pemenang pada 24 Agustus di HU Pikiran Rakyat dan SKM Galura edisi Minggu III Agustus

PENGIRIMAN NASKAH
1. Naskah dikirim paling lambat tgl 31 Juli 2005 (cap pos)
2. Pada sisi kiri amplop ditulis kategori lomba: DASAR, tingkat SLTA, dan tingkat MAHASISWA
3. Melampirkan kartu pelajar/mahasiwa (ambu: fotocopynya, kan?)
4. Naskah yang tidak memenangkan LKTBS tapi dianggap memenuhi syarat untuk dimuat di SKM Galura akan mendapat honorarium, sedangkan naskah pemenang LKTBS yang dimuat di SKM Galura tidak akan mendapat honorarium
5. Hak untuk memuat dan menerbitkan karya LKTBS sepenuhnya menjadi hak SKM Galura
6. Naskah dikirim ke alamat:
Sekretariat Redaksi SKM Galura
Jl Blk Factory no 2A
Banceuy Permai
Bandung 40111
7. Keterangan lebih lanjut hubungi Sekretariat dengan alamat di atas, telp 022-4205256, 4203502 fax 4210038
(ambu: ini kalau peserta dari luar Jawa Barat bisa nggak ya?)

Sunday, June 12, 2005

Nomer telepon SBY

Kemarin aku untuk pertama kalinya lewat jalan tol Cipularang. Kata orang Sunda sih, kudu ngegel batu. Mesti menggigit batu. Hehe..

Tapi, entah kenapa ada perasaan sepi. Setelah perasaan senang karena mau ke Kerawang bisa cepat –pagi ke Cimahi dulu tusukjarum, jam 12 baru berangkat, jam 7 udah di rumah lagi—ada perasaan aneh. Kalau dulu kita ke luar kota selalu via jalan yang bulak-belok seperti ular, dikelilingi rumah-rumah penduduk, kesannya kita tidak sendiri. Sedangkan ini, jalan yang relatif lurus dan dikelilingi oleh bukit yang dipapas. Jadi tidak ada desa (mungkin satu-dua sih ada...) di sekeliling jalan. Lingkungannya juga belum jadi, belum ada pohon-pohon, rumput aja belum ada. Masih tanah, jelas-jelas bekas bukit yang di’belah’

Sendiri. Terasing.

Atau cuma kesan aku aja?

~*~*~*~*

0811109949

Masukkan nomor itu ke dalam buku teleponmu.

Itu bukan nomor telepon biasa. Bukan nomer telepon artis. Tapi nomer telepon SBY. SBY sendiri yang bilang, kalau mau mengadukan sesuatu, SMS saja dia di nomer telepon itu.

Jadi, simpanlah. Siapa tahu ada sesuatu...

[Ambu memencet ha-pe, pencet Phone book]
[Pencet add new number]
[Masukin nomer, pencet yes]
[Isi nama: SBY, pencet yes]
[Position: XX, pencet yes lagi]
[SBY Saved]

Wednesday, June 01, 2005

Nggak lulus SD tapi bisa masuk SMP

Kemarin ada pertemuan dengan wali kelasnya Devina. Kalau dengan kelasnya Diva udah tanggal 12 kemarin. Isinya sih biasa-biasa aja, laporan kemajuan anak-anak, himbauan agar orang tua mendorong anak-anak agar lebih giat lagi belajar, bla bla bla bla.

Tapi di kelasnya Devina ada sedikit tambahan. Karena dia tahun ajaran yang akan datang dia akan naik ke kelas 6, makanya gurunya wanti-wanti agar mereka lebih serius lagi belajarnya. Lalu dia juga mengingatkan bahwa dalam EBTANAS (atau UN atau apalah gitu namanya..) nilai untuk lulus itu adalah minimal 4,26.

Nilai segitu mungkin bukan ancaman buat anak-anak di SD-nya Devina. Tapi, yang jadi pikiranku begini: Tanggal 10-11 Juni ini anak-anak kelas VI ada Ujian Kemampuan … (apa sih namanya, pokoknya begitulah..). Tanggal 13-17 baru mereka EBTANAS. Ujian Kemampuan itu adalah semacam ujian untuk masuk SMP. Sedangkan EBTANAS itu sebagai syarat mereka lulus dari SD.

Bagaimana kalau ada seseorang lulus dari Ujian Kemampuan, tapi tidak lulus EBTANAS? Misalkan dia mendaftar ke SMP 5, dia akan masuk ke SMP 5 itu dengan catatan, dia masuk sebagai murid titipan. Nanti bulan September atau Oktober dia akan EBTANAS susulan/ulangan, untuk menentukan bahwa dia lulus atau tidak. Nah! Dia kan sudah dinyatakan masuk SMP, tapi dia tidak lulus SD, kumaha sih!

Orang-orang pintar yang mengurus pendidikan di negeri ini apa udah kelewat pinter apa kelewat bodo ya? Apa nggak salah (apalagi menurut psikologi) bahwa sesoerang yang sudah dinyatakan masuk SMP ternyata beberapa bulan kemudian dinyatakan tidak lulus SD. Sekalian saja nggak lulus SD pada bulan Julinya, dan bukannya dia sudah masuk SMP, sudah membina hubungan pertemanan dll, dan dia lalu dinyatakan tidak lulus SD dan mesti balik lagi ke SD. Biaya .. lagi .. malunya dia ketemu dengan teman-teman yang tadinya kelas 5..

Yah …