Selamat Jalan, Kawan!
*dan ambu baru tahu kalau nama asli Dheva itu Hudzaifah Zachweru*
Masuk ke milis IndoHarryPotter sekitar tahun 2001-an, jadilah kami tergolong ke dalam Liga Arkaik, saking lamanya bercokol di sana. Walau demikian, sehubungan dengan lokasi ambu di Bandung, plus status sebagai emak-emak tiga buntut, membuat kami belum pernah bertemu!
Tapi yang ambu inget itu, Dheva ulangtahunnya cuma beda tiga hari dari ambu, plus beda tepat sepuluh tahun. Kami sama-sama Sagitarius.
Makin banyak socialmedia, membuat kami juga sering bertemu di banyak tempat. Inget aja ambu, karena kami sering ketemuan dan ngobrol di grup FB, ambu baru nyadar kalau ambu belum add dia. Hihi. Perasaan semua yang ngobrol di grup itu udah di-add aja XD Baru nyadar saat dia protes: kok ambu belum jadi friend sih? Eh, iyaya? Hihi.
Tapi pertemanan yang lebih intens itu di Twitter. Dheva itu rajin, pagi-pagi udah muncul ngomentarin infotainment. Jadilah ambu nggak usah nonton infotainment, cukup ngikutin linimasa dia (dan kadang juga linimasa @ginanjar sama @nathacalista) untuk mengikuti kabar terbaru XD
Linimasa dia juga sering berisi perjalanan dia ke gunung. Suka banget, laporannya keren, gambarnya ciamik! Serasa berada di sana!
Ambu pernah kena Meningitis tahun 2004, pernah lumpuh sebelah, dan sampai sekarang selalu merasa belum 100% pulih, jadi abah dan saudara-saudara lain selalu khawatir kalau mau mengikutsertakan ambu ke tempat yang rada-rada rawan. Jadinya, ambu menjadi penggemar tulisan-tulisan dan foto-foto Dheva. Nggak ke tempatnya juga, udah merasa ada di sana.
Lalu, Dheva harus operasi. Pengangkatan tumor. Nggak boleh naik gunung lagi.
Sempet merasa ada keluh di sana. Bayangkan, dia yang biasanya naik gunung berhari-hari tapa merasa lelah, ini nggak sampai dua jam keliling mall aja, udah capek. Tapi ambu bilang, mungkin itu akibat operasi, keseimbangan yang belum pulih, kemoterapi, itu pasti berpengaruh banget. Kerasa oleh ambu sendiri, nyaris sepuluh tahun sejak masuk rumahsakit, dan ambu kan nggak operasi apa-apa, tapi tetep aja merasa ada yang kurang, nggak 100% pulih benar-benar.
Dan kabar itu sampai.
Kemarin lusa dapat kabar kalau Dheva koma. Lemes.
Pasien tumor otak kalau udah koma itu...
Dan benar saja. Menjelang magrib, kabar itu muncul. Shafiq yang pertama menuliskan di Twitter.
Selamat jalan, Dheva. Kita akan bertemu lagi kelak di alam sana. Sekarang, tenanglah di sana. Mengikuti kata @aranolein, kau sekarang sudah bebas merdeka, sudah merdeka dari penyakitmu. Allah sudah mencabut penyakitmu, sudah memanggilmu ke haribaanNya, tentulah lebih baik untuk mu, karena sebaik-baik tempat adalah yang sudah ditentukan olehNya.
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Sesungguhnya engkau berasal dari Nya, dan akan kembali pada Nya.
Masuk ke milis IndoHarryPotter sekitar tahun 2001-an, jadilah kami tergolong ke dalam Liga Arkaik, saking lamanya bercokol di sana. Walau demikian, sehubungan dengan lokasi ambu di Bandung, plus status sebagai emak-emak tiga buntut, membuat kami belum pernah bertemu!
Tapi yang ambu inget itu, Dheva ulangtahunnya cuma beda tiga hari dari ambu, plus beda tepat sepuluh tahun. Kami sama-sama Sagitarius.
Makin banyak socialmedia, membuat kami juga sering bertemu di banyak tempat. Inget aja ambu, karena kami sering ketemuan dan ngobrol di grup FB, ambu baru nyadar kalau ambu belum add dia. Hihi. Perasaan semua yang ngobrol di grup itu udah di-add aja XD Baru nyadar saat dia protes: kok ambu belum jadi friend sih? Eh, iyaya? Hihi.
Tapi pertemanan yang lebih intens itu di Twitter. Dheva itu rajin, pagi-pagi udah muncul ngomentarin infotainment. Jadilah ambu nggak usah nonton infotainment, cukup ngikutin linimasa dia (dan kadang juga linimasa @ginanjar sama @nathacalista) untuk mengikuti kabar terbaru XD
Linimasa dia juga sering berisi perjalanan dia ke gunung. Suka banget, laporannya keren, gambarnya ciamik! Serasa berada di sana!
Ambu pernah kena Meningitis tahun 2004, pernah lumpuh sebelah, dan sampai sekarang selalu merasa belum 100% pulih, jadi abah dan saudara-saudara lain selalu khawatir kalau mau mengikutsertakan ambu ke tempat yang rada-rada rawan. Jadinya, ambu menjadi penggemar tulisan-tulisan dan foto-foto Dheva. Nggak ke tempatnya juga, udah merasa ada di sana.
Lalu, Dheva harus operasi. Pengangkatan tumor. Nggak boleh naik gunung lagi.
Sempet merasa ada keluh di sana. Bayangkan, dia yang biasanya naik gunung berhari-hari tapa merasa lelah, ini nggak sampai dua jam keliling mall aja, udah capek. Tapi ambu bilang, mungkin itu akibat operasi, keseimbangan yang belum pulih, kemoterapi, itu pasti berpengaruh banget. Kerasa oleh ambu sendiri, nyaris sepuluh tahun sejak masuk rumahsakit, dan ambu kan nggak operasi apa-apa, tapi tetep aja merasa ada yang kurang, nggak 100% pulih benar-benar.
Dan kabar itu sampai.
Kemarin lusa dapat kabar kalau Dheva koma. Lemes.
Pasien tumor otak kalau udah koma itu...
Dan benar saja. Menjelang magrib, kabar itu muncul. Shafiq yang pertama menuliskan di Twitter.
Selamat jalan, Dheva. Kita akan bertemu lagi kelak di alam sana. Sekarang, tenanglah di sana. Mengikuti kata @aranolein, kau sekarang sudah bebas merdeka, sudah merdeka dari penyakitmu. Allah sudah mencabut penyakitmu, sudah memanggilmu ke haribaanNya, tentulah lebih baik untuk mu, karena sebaik-baik tempat adalah yang sudah ditentukan olehNya.
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Sesungguhnya engkau berasal dari Nya, dan akan kembali pada Nya.