TWILIGHT
Stephenie Meyer
terjemahan, Gramedia Pustaka Utama
520 hlm
Juli 2008, cetakan kedua
Oke, buku ini emang populer di mana-mana. Ceritanya memang menarik, cewek jatuh cinta pada vampir. Cuma ... rada kagok juga bacanya, karena udah baca dulu reviewnya, jadi bias deh bacanya :P
OK, pertama, banyak yang menuduh isinya
Mary Sue. Emang si Bella-nya keliatan Mary Sue. Pinter, pinter masak, ga takut pada banyak kekurangan di lingkungannya, ga takut pada penampilan seperti umumnya cewek ... dan bisa menebak bahwa Edward itu vampir. Wekekek, itu kan Hermione, menebak bahwa Remus itu werewolf!
Dan agak terganggu dengan percakapan-percakapan Edward-Bella, yang kaya' telenovela banget. Atau ... mungkin banyak yang suka karena telenovelaish? *ditakol* Secara plot sih, nyaris sama dengan Blood and Chocolate. Di sini yang jadi tokoh utama werewolf, sedang di Twilight cewek yang jatuh cinta pada vampir. Di BnC cewek werewolf itu pengen punya cowok manusia biasa. Belum diterjemahin, atau kaya'nya nggak bakal kali ya? Hihi .. Nggak tau kenapa, begitu baca Twilight, yang kebayang justru BnC.
BnC juga udah difilmkan, dan entah kenapa nggak masuk ke Indonesia. Nggak populer kali ya. Sedang Twilight difilmkan dengan Robert Pattinson (Cedric Diggory) sebagai Edward Cullen. Main tgl 21 November, tanggal yang tadinya buat Harry Potter. Muncul sebersit pikiran, Robert dimatiin jadi Cedric karena mau jadi vampir di Twilight ya? Vampir kan mesti dimatiin dulu (at least dibuat sekarat dulu) untuk menjadi makhluk immortal ... Lagian Robertnya sayang dimatiin di HarPot, ternyata dia mau main di Twilight. Kan 4 seri tuh yang udah terbit, jadi pengen menandingi Dan Radcliffe? Wekekek!
*ditakol*
*PS: Devina nggak suka pemain ceweknya :P*
Lalu, ada isu bahwa Twilight ingin menandingi HarPot. Weleh, weleh. Sekarang, kapan ada buku bagus pasti aja dituduh ingin menandingi HarPot. Padahal, jelas-jelas Twilight itu pangsa pasarnya beda. HarPot itu bisa dibaca oleh anak kecil, at least 3 seri pertamanya, dan 4 seri berikutnya dibaca tatkala si anak beranjak besar. Sedang Twilight itu emang udah harus remaja dulu pembacanya.
Selain itu, Ambu jadi agak sedih bacanya. Twilight itu ... isinya memaparkan bahwa dalam kehidupan itu cuma ada cinta aja isinya. Nggak ada yang lain. Ya, itu berarti udah masuk lagi ke genre telenovela-ish. Kehidupan itu cuma cinta isinya. Sinetron-ish. Ga ada yang lain.
Nggak seperti HarPot, yang meski kurang tergarap, menampilkan banyak segi kehidupan. Bahwa kehidupan itu bukan hanya cinta. Ada juga cinta keluarga. Menampilkan juga bahwa tidak semua orang jahat itu terbalas, orang baik itu akan bahagia. Sebaliknya, orang yang mati itu bukan berarti menyedihkan, dan orang yang masih hidup juga tidak berarti bahagia.
Juga Ambu lihat pada Naruto. Ada banyak tokoh abu-abu di sana. Cerita ceperti ini bagus karena mengasah otak imajinasi kita. Nggak cuma disodori buku-baca-deh-semua-ada-di-sana.
Dan ... tentu saja cerita dengan banyak tokoh abu-abu semacam itu adalah makanan empuk untuk penulis FF. Hihi ..
Chronicles of Ancient Darkness: OUTCAST
Michelle Paver
terjemahan, Matahati
2008
Euh, lupa lagi berapa halaman. Males turun lagi buat ngeliat di bukunya :P
Edisi ke-empat dari Chronicles ini. Seneng bacanya. Karena kalimatnya pendek-pendek dan sederhana. Jarang ditemui di buku-buku sekarang, yang senengnya bikin kalimat sepanjang-jalan-kenangan-dan-bikin-pembacanya-menekuk-kening ...
Ceritanya tentang jaman 6000 tahun lalu, makanya harus disampaikan dengan POV mereka, bukan POV kita yang udah terlalu terjajah dengan plastik, DVD, dan sebagainya. Malah, dalam buku ini bukan hanya ada POV Torak dan POV Renn, tapi juga POV Serigala! Keren banget! *peluk-peluk Serigala*
Bagian yang bikin meleleh adalah waktu Torak (terpaksa juga turun buat ngambil bukunya biar bisa quote, hihi) kembali ke hutan, dan dia mengakui bahwa hutan selalu menerima. Persis FF yang Ambu pernah baca,
FF Naruto sih, bahwa Hutan selalu menerima...
Satu yang Ambu suka dari buku seri ini adalah detail yang Paver berikan pada hal-hal yang mungkin sekarang sudah tidak terbayangkan lagi: saat berburu binatang, apa yang dilakukan, persembahan aya yang dilakukan, apa yang dipotong, apa yang disimpan, apa yang dijadikan apa ... detail semacam itu bener-bener perlu riset yang mendalam. Dan itu bikin Ambu tambah suka bacanya.
Tapi ... buku ini kok nggak populer ya? Padahal petualangannya kan seru juga. Atau orang males untuk masuk mendalami dunia masa lalu, lebih suka masa kini yang lebih instan?
Btw, ini juga udah dibikin filmnya, seri 1 Wolf Brother. Cuma belum tahu kapan tayangnya. Katanya sih 2009, dan masih belum ada di IMDB. Jadi, sabar aja deh :P
Udah dulu ah! Besok diterusin!