Leo .. Leo..
Tapi, apakah memang motivasinya untuk PERSIB?
Ternyata selain PERSIB, dia juga punya motivasi lain:
bisa berkenalan dengan Ina, putri kedua asisten pelatih Djadjang Nurdjaman.
Leo sempat meminta untuk berkenalan dengan Ina, dan Djadjang mengizinkan jika telah mencetak gol. Sesuai mencetak gol, Leo pun menghampiri Djadjang di pinggir lapangan, untuk menagih janjinya.
Wekekek... Sok atuh para pelatih, keluarkan anak-anak gadismu! Putrana mang Iurie ge pan istri-nya?
*kabur*
*****
Patricio Jimenez, kemarin ngeliatnya serem banget. Berdarah-darah gitu. Kupersembahkan darahku untukmu PERSIB, halah!
Masih nyari skrinsyutnya euy!
*****
Ini gara-gara Myu, jadi aja papanjangan... Ambu malah jadi nyari foto dan surat dari jaman prasejarah, buat melengkapinya ^_^
*lirik Myu dengan sebal*
*g*
Baiklah. Ini dia, walaupun lebih tepat disebut cerpen ^_^
10 Best Friend
Mungkin urutannya lompat-lompat ya, tapi diusahakan menurut kronologi waktu.
1. Muchson Aminuddin
Teman waktu SMP dulu. Di Kupang. Ambu (n de geng) lagi suka-sukanya pada Duran Duran, sedang Muchson (juga n de gang) lebih suka Queen. Kami sering ‘perang’ kata, mengunggulkan idola masing-masing. Setelah SMP Ambu pindah ke Bandung, dia pindah ke Semarang. Dan persahabatan dengan Muchson terjalin terus. Surat-surat hampir tiap minggu (Aneh. Ada anak cowok suka surat-suratan ya? Hehe) Lalu dia masuk Sekolah Pelayaran yang di Semarang, yang pake asrama. Di sini dia suka memanfaatkan Ambu untuk mengiriminya telegram, misalnya ’paman X sakit keras’ sehingga dia diperbolehkan keluar...
Persahabatan kami aneh, dia sering melakukan hal-hal seperti: minum minuman keras, nyobain narkoba, dll. Dan dia dengan terus terang bilang itu ke Ambu. Tentu saja Ambu marah besar di surat. Dia biasanya suka nurut kalau Ambu yang bilangin. Dia seperti … butuh perhatian. Dia bilang juga, di asrama itu kans seseorang menjadi homo itu sangat besar, dia bilang berikut contoh-contohnya. Seperti yang sedang berkeluh kesah, berusaha melepaskan diri, supaya dia sendiri tidak tercebur ke dalam sungai homo...
Hampir selesai, dia ngirim foto pakai seragam. Gagah banget. Lalu dia bilang, dia udah mau lulus harus praktek. Berlayar. Ambu agak kehilangan, sebenarnya.
Memang, surat-suratnya lalu berhenti. Dan hubungan terputus.
Waktu itu Ambu lupa, ada seorang teman, apakah ketemu atau lewat surat, tapi Ambu pernah bilang ’kangen sama anak-anak SMP 2 Kupang, seperti X, Y, Z, dan Muchson’ terus saja teman itu bilang, ”Muchson itu kan udah meninggal”
Degh! Pantas saja surat Ambu tidak pernah dibalas (dia pernah bilang, kalau dia pergi melaut, kirim saja surat ke ibu kos-nya, nanti dia kalau pulang pasti ke sana).
Ambu kehilangan banget! Mudah-mudahan, walau Ambu tahu kamu lebih banyak minum dan pakai narkoba (dan kaya’nya juga main cewek) daripada waktu yang dipakai buat shalat, tapi mudah-mudahan Dia bisa menerimamu di sampingNya.
*Ambu nyari di kumpulan foto lama, dan ternyata ada ^_^*
Teman SMP juga, tapi seangkatan lebih tua. Dan menikah dengan temanku se-geng ^_^ (melambai-lambai pada Endah Pratiwi). Surat-suratan juga, nyaris tiap minggu. Dulu sih musimnya surat ya? Ga pake email ^_^
Sampai sekarang, minimal tiap Lebaran, masih suka bertukar SMS.
3. Budi Setiawan
Teman SMA. Deket banget. Dipanggilnya Buset, Budi Setiawan. Bahkan sampai kami penjurusan, dia masuk Biologi dan Ambu masuk Sosial, dia masih suka memunculkan kepala di pintu kelas, hanya untuk memberikan secarik kertas bertuliskan puisi.
Iya. Dia suka banget nulis puisi, dan Ambu sasarannya. Oya, Ambu waktu itu rambutnya masih sepinggang, dikepang dua atau satu. Budi manggil Ambu: Kepang/Chepunk, atau Pang/Punk.
Seperti ini:
My chepunk is my chepunk
Her hair has been cut
But I didn’t … (naon ceunah punk?)
Uing lieur punk
Uing lieur punk
Uing lieur punk
Uing lieur punk
Uing pengen ke rumah punk
Rek ngasi apa ‘ntar ultah uing punk
Kamu juga bentar lagi ya punk yach
Papa kamu juga khan
Temen-temen kita juga ngikut
Siapa your special boy friend, punk
Dah ada khan?
Salam buat dia yach dari uing
But still you my chepunk. Ke-o
Salam ke mama
Trus ada yang begini:
Sebuah Nama Ke Bawah
Di sana di kegelapan, dan kehijauan
Ikatan batin terjerat kuat
Anak sungai tergerai jatuh
Nyanyian alam suatu kepolosan dan kejujuran
Akupun terhempas dan terhenyak dalam
Cinta dan kepuasan tersendiri
Hutan rimba belantara
Di sanalah ku ditempa dan diberi kenikmatan
Ingin aku menguak dan menembus hatimu
Namun kesopanan, keberadaban dan cita-cita membentengi langkahku
Itulah mungkin hasil dari peradaban manusia
19 April 85
Kurang huruf A! Hehe...
Trus di SMA itu ada yang namanya Richard Raco. Dia pengen duduk sebangku ama Ambu, dia cerita macem-macem, pakai acara pegang tangan segala. Wekekek, sampai sekarang masih ketawa ngingetnya. Budi dengan cemasnya bilang: Punk, hati-hati ya dengan Richard!
Ow, so sweet! I know, Richard itu kan Kristen, mana mau Ambu jadian sama dia. Kalau sama kamu mungkin mau ^_^
*ditimpuks sama Devina, Diva, dan Daffa*
Lulus SMA Ambu enggak tau dia ke mana, sampai ada kabar, dia masuk AKABRI. Entah ada di mana dia sekarang...
*Buset yang di sebelah Ambu. Ambu yang mana? Yang Kepang-lah… ^_^*
Btw, teman-teman Ambu kebanyakan cowok ya? Memang. Itulah makanya Ambu percaya, persahabatan antara laki-laki dan perempuan itu ada, nggak harus jadi romansa. Masalahnya, teman Ambu kebanyakan cowok!
Ini waktu sudah kuliah. Sekelas, sejurusan. Er, fotonya mana ya? Nanti Ambu cari deh ^_^ yang lebih deket malah ga ada fotonya..
Dari bersahabat dengan dia, muncul ‘peribahasa’: “Kebanyakan orang-orang kalau didorong-dorong, jadi. Kalau Habib, didorong-dorong ja…tuh” Wekekek, soalnya Habib selalu ragu kalau mau jadian dengan seseorang. Udah didorong-dorong dengan supporter se-jurusan juga, teuteup aja nggak jadi, malah jadi sama orang lain. Habib gigit jari.
Akhirnya dia jadian juga dengan adik angkatannya, yang manis ^_^
5. Sony A. Nulhakim
*celingukan, soalnya orangnya mungkin baca, hihi*
Seangkatan, beda jurusan. Sekarang malah sobatnya Abah. Dan dia malah sudah menyalip di tikungan, jadi Doktor duluan *dorong Abah biar cepet*. Dan di Fakultas dijuluki “Andi Mallarangeng”, wekekek…
Seangkatan, sejurusan. Dia kidal. Waktu Ambu ditanya dulu, pengen jadi apa, Ambu kebayang jadi penulis. Anne bilang, lho kok HI malah pengen jadi penulis. Eh, sekarang dia jadi penulis. Wartawan, tepatnya. Nggak tau di mana tepatnya, pasti di grupnya TEMPO. Pernah ada di majalah TEMPO, pernah ada di KORAN TEMPO.
Dan masih suka SMS-SMS-an
7. Mrs Severus Snape aka Jo
Pertama Ambu internetan tahun 2000, inget Daffa baru 6 bulan. Cuma buka email. Trus ikutan milis, milis ibu-ibu. Trus di situ ada yang promosi, milis Indo-HarryPotter. Ambu ikut. Dan kang EG mengumumkan, ada Forum HPI. Ambu ikutan. Dan ketemu dengan MSS. Sampai sekarang.
Sampai sudah segala hal pribadi diomongin, sampai ternyata dia ulangtahunnya bareng sama Devina, dan pipinya yang tembem sama dengan Devina. Hihi.. *ditimpuks sama MSS*
8. Yuliantini aka Ibu
Waktu di SMA, Ambu jadi Bendahara OSIS, dan Ketua OSIS-nya Rully. Rully ini punya cewek, namanya Yuli. Udah dari SMP katanya. Dan Yuli ini beda SMA sama kita. Karena sering ada acara di luar sekolah, Rully beberapa kali datang bawa ceweknya itu. Ambu jadi kenal.
Lulus SMA, Ambu jarang berhubungan dengan Rully, trus di Uni malah deket sama Abah dan … hehe, you know lah. Setelah married, sudah punya Devina, suatu hari Abah bilang, adiknya, Iyeng mau married. Katanya ceweknya namanya Yuli. Yang begini-begini, begitu-begitu
Ambu kaget. Yuli yang ITU? Iya.
Hehe, jadi aja adik ipar. Dan yang paling akrab. Iyeng sekarang kan kerjanya di luar kota terus, sistemnya 6-2 kalau ga salah, 6 minggu di lokasi, 2 minggu di Bandung.
Anak-anak itu, Devina anakku paling tua, Diva (ce) no 2 sekelas dengan Nanda (co) anak Yuli yang pertama, Daffa (co) sekelas dengan Nadya (ce). Hihi, kerjaannya nempel terus. Tapi karena Diva sekelas dengan Nanda, Daffa sekelas dengan Nadya, mungkin nggak begitu akrab. Nggak main, gitu. Co sana Ce. Beda kalau Co dengan Co atau Ce sama Ce.
Begitu ketemuan di rumah, Daffa memang mainnya dengan Nanda, dan Diva dengan Nadya, nggak bisa dipisahin. Kalau sebulan aja nggak ada acara tidur, apakah anakku tidur di rumah mereka atau sebaliknya, pasti udah murang-maring.
Lalu, kalau Iyeng/Ayah lagi di Bandung, jadi pengantar kita, Ambu dan anak-anak, bersama Yuli dan anak-anak. Kalau Ayah lagi di lokasi, biasanya Abah yang nganter-nganter. Keluarlah joke: “Wah, ini nanti orang bilang, itu laki-laki (Ayah ataupun Abah) beruntung banget ya? Istrinya dua, anaknya lima, rukun-rukun lagi.” Wekekek..
9. Rinto aka shaven
High Council di Cybernovel aka Aestera yang paling kacau ^_^ Hubungan kami terus berjalan walau Aestera sudah RIP. Dia bisa bilang:
s: Ambu, udah punya buku X?
a: Pengen, lagi nyari
s: di aku ada, harganya sekian
a: ong-kirnya?
s: gampang lah
Dan buku pun dikirim. Lha, dia cuma bilang harga buku aja, ong-kir ga dibilangin.
a: shaven, ongkirnya berapa?
s: udahlah
Ya ampun. Trus suatu kali dia bilang:
s: Ambu, udah pernah baca buku x?
a: blum
s: aku ada, tapi ga enakeun. Aku kirim aja ke Ambu ya, kali aja Ambu suka
a: berapa?
s: udahlah
Ya ampun lagi ...
Kami udah berteman selama .. berapa tahun ya? Waktu itu HPI lagi down, Ambu nyari di search engine ’novel’ nemu Cybernovel, dan masuk, ternyata satu-satunya ibu-ibu di sana, wekekek... Dan ternyata yang sudah menikah itu Ambu dan shaven. Waktu itu Ambu belum kena meningitis dan masih boleh OL malem-malem, jadi sering Y!M bersama para Aestera-ers yang mengerikan itu .. *termasuk Gunz, ^_^*
Syukurlah Ambu masih bertahan hidup hingga hari ini, wekekek...